Perjuangan Joseph: Dari Vonis Kanker ke Kejuaraan Dunia Senam

- Joseph bangkit dari vonis kanker dan sempat berada di rumah sakit 1,5 bulan
- Persiapan minim, tapi tekad maksimal untuk Kejuaraan Dunia Senam 2025
- Comeback Joseph sebagai wujud syukur dan jalani rencana Tuhan setelah hampir pensiun karena kanker
Jakarta, IDN Times – Kejuaraan Dunia Senam Artistik atau 53rd FIG Artistic Gymnastics World Championships 2025 yang digelar pada 19–25 Oktober 2025, jadi momen spesial bagi atlet senam putra Indonesia, Joseph Judah Hatoguan.
Setelah dinyatakan remisi dari kanker, Joseph kembali menapaki arena senam dunia. Tak hanya sekadar tampil, ia menganggap keikutsertaannya sebagai bentuk syukur dan perayaan atas kesempatan kedua dalam hidup.
“Aku yang penting, lakukan yang terbaik and selamat. Safety first. That’s it,” kata Joseph saat ditemui usai latihan di Indonesia Arena, Jakarta, Jumat (17/10/2025).
1. Bangkit dari vonis kanker dan sempat berada di rumah sakit 1,5 bulan

Perjalanan karier Joseph sempat terhenti setelah mengikuti turnamen di Doha, Qatar, dan SEA Games 2023 Kamboja. Saat tengah mempersiapkan diri menuju Pekan Olahraga Nasional (PON), Joseph menerima kenyataan pahit, divonis mengidap kanker setelah ditemukan tumor dalam tubuhnya.
“Pas balik mau operasi baru ketahuan bahwa aku kanker. Jadi aku kayak tahun ini tuh aku 1,5 bulan di RS, baru sering kontrol. Sekarang-sekarang aku baru balik ke senam lagi, enam bulan,” ujar dia.
Selama masa pemulihan, Joseph harus menjalani perawatan intensif dan sempat dinyatakan keluar dari Tim Nasional. Namun semangatnya tak pernah padam.
2. Persiapan minim, tapi tekad maksimal

Menjelang Kejuaraan Dunia Senam 2025, Joseph hanya memiliki waktu persiapan sekitar satu bulan. Hal ini membuatnya belum bisa mengadaptasi rangkaian gerakan baru sesuai kode poin senam artistik terbaru yang diterapkan Federasi Senam Internasional (FIG).
“Khusus aku persiapan dikit banget. Soalnya kemarin juga mereka manggil buat main sebulan sebelum ada World Championship,” beber Joseph.
Meski begitu, Joseph tetap menunjukkan tekad kuat menampilkan yang terbaik, meskipun harus menggunakan rangkaian gerakan lamanya.
“Makanya sebenarnya ada sedihnya juga. Aku sebenarnya mau melakukan yang terbaik tapi gak bisa soalnya ada peraturan kode poin baru kan. Jadi aku masih rangkaian enam bulan lalu,” ujarnya.
3. Comeback sebagai wujud syukur dan jalani rencana tuhan

Keikutsertaan Joseph di ajang dunia ini tak sekadar soal kompetisi. Ia menganggapnya sebagai comeback yang penuh makna, setelah sebelumnya hampir memutuskan pensiun dari dunia senam karena kanker.
“Menurut aku ini comeback-nya aku. Soalnya aku baru sembuh, baru remisi kanker. Mungkin ini Tuhan punya rencana buat aku, jadi aku ikut saja,” kata Joseph.
“Aku sedih kan karena kirain sudah bakal berhenti, pensiun. Soalnya aku juga dikeluarin dari National Team karena ada sakitnya itu. Jadi ya tiba-tiba aku balik lagi, bersyukur lah,” lanjut dia.