7 Power Forward sebelum Pascal Siakam di NBA Draft 2016

Dragan Bender dinilai sebagai seorang power forward potensial sebelum masuk NBA. Oleh karena itu, pemain asal Kroasia ini dipilih di urutan keempat pada NBA Draft 2016. Akan tetapi, Bender tampil di bawah ekspektasi. Ia justru gagal bersaing dan hanya bisa berperan sebagai pemain rotasi. Oleh karena itu, Bender hanya bisa bertahan 4 tahun di NBA.

Marquese Chriss yang terpilih di urutan kedelapan pada NBA Draft 2016 bernasib lebih baik ketimbang Dragan Bender. Akan tetapi, ia tetap tak bisa mencapai level terbaiknya di NBA. Performa Chriss kerap tak konsisten dari musim ke musim. Hal tersebut membuat Chriss tak bertahan lama di sebuah klub. Bahkan, ia terakhir kali bermain di NBA pada 2022.

Thon Maker merupakan power forward asal Australia yang terpilih di urutan kesepuluh pada NBA Draft 2016. Maker juga tak bisa bertahan lama di NBA. Ia telah hengkang dari kompetisi bola basket Amerika Serikat dan Kanada ini sejak 2021 untuk bermain di CBA di China. Permainannya yang tak berkembang menjadi alasan utama Maker gagal bertahan di NBA.

Juancho Hernangomez memiliki pamor yang cukup baik di dunia bola basket. Akan tetapi, hal tersebut tak bisa membuatnya bertahan lama di NBA. Pemain yang dipilih di urutan ke-15 pada NBA Draft 2016 ini gagal tampil konsisten di 6 tim yang pernah ia bela selama 7 tahun (2016--2023) di NBA. Permainan yang tidak konsisten itu memaksa Hernangomez pulang ke Eropa untuk bergabung dengan Panathinaikos pada musim panas 2023.

Serupa dengan Juancho Hernangomez, Guerschon Yabusele juga pindah ke Eropa setelah gagal bermain di NBA. Namun, Yabusele tampil lebih buruk ketimbang Hernangomez di NBA. Sebab, pemain asal Prancis ini hanya bisa bertahan selama 2 tahun bersama Boston Celtics. Setelah itu, pemain yang terpilih di urutan ke-16 pada NBA Draft 2016 ini terdepak ke Real Madrid yang masih jadi timnya sekarang.

Pemain yang terpilih di urutan ke-18 pada NBA Draft 2016, Henry Ellenson, bermain cukup baik pada awal kariernya di NBA. Itu bertahan selama 3 tahun saat membela Detroit Pistons. Namun, memasuki musim 2018/2019, penampilan Ellenson menurun. New York Knicks, Brooklyn Nets, dan Toronto Raptors mencobanya pada 2018--2021, tetapi Ellenson tampil mengecewakan.

Power forward terakhir yang dipilih sebelum Pascal Siakam adalah Brice Johnson. Ia terpilih di urutan ke-25 oleh Los Angeles Clippers. Seperti kebanyakan nama dalam daftar ini, Johnson juga gagal bersinar di NBA. Ia hanya bertahan selama 2 tahun dan hanya bisa mencatat 21 pertandingan bersama Clippers (2016--2017) dan Memphis Grizzlies (2018).

Jika melihat performa ketujuh nama ini, maka Pascal Siakam layak disebut sebagai yang terbaik. Pemain asal Kamerun ini memiliki sejumlah prestasi mentereng. Sebut saja 1 kali juara NBA, 1 kali NBA Most Improved Player, 2 kali All-NBA Team, dan 2 kali NBA All-Star Game.