Jakarta, IDN Times - Prancis memastikan Kontingen Israel akan mendapat perlindungan 24 jam selama Olimpiade 2024 Paris. Ini dilakukan untuk mencegah agar peristiwa kelam 52 tahun lalu tak terulang.
Olimpiade 1972 Munich menjadi masa kelam untuk atlet Israel. Kala itu, para atlet Israle disandra dan menewaskan 11 orang termasuk petugas polisi Jerman.
Pada Senin lalu, Menteri Luar Negeri Prancis, Stephane Sejourne, mengatakan jika dalam pertemuan European Union di Brussels, pihaknya memastikan bakal menyambut Israel yang akan datang ke Olimpiade 2024 Paris.
Dia sempat mengatakan kepada rekannya di Israel akan menjamin keselamatan para atlet Israel.
"Saya ingin menyampaikan atas nama Prancis, kepada delegasi Israel, kami menyambut Anda di Prancis untuk Olimpiade ini. Saya mengatakan kepadanya bahwa kami menjamin keamanan delegasi Israel," kata Stephane dikutip Firstpost.
Pada rapat umum pro-Gaza pada Sabtu, 20 Juli 2024, anggota parlemen dari partai sayap kiri France Unbowed (LFI), Thomas Portes mengatakan bahwa atlet Olimpiade Israel tidak diterima di Prancis.
Dia juga menyebutkan harus ada protes terhadap keikutsertaan mereka dalam Olimpiade tersebut.
“Beberapa hari lagi kita akan mengadakan event internasional yang akan diadakan di Paris, yaitu Olimpiade. Dan saya di sini ingin mengatakan bahwa tidak, delegasi Israel tidak diterima di Paris. Atlet Israel tidak diterima di Olimpiade di Paris,” kata Thomas.
Dinukil Time of Israel, Menteri Olahraga dan Kebudayaan Israel, Miki Zohar, mengatakan jika tim keamanan Israel dilipatgandakan dibanding Olimpiade 2020 Tokyo.
Miki Zohar memastikan, sebanyak 88 atlet Israel dan anggota delegasi akan menerima perlindungan keamanan selama mengikuti Olimpiade 2024 Paris.
Disebutkan ada setidaknya 15 atlet yang dikirimi surat elektronik yang berisi ancaman membahayakan atas kehadiran mereka di Olimpiade 2024 Paris.
“Kami jelas menganggap hal ini serius dan tidak menganggapnya enteng, namun kami juga tidak terlalu bersemangat,” kata Ketua Komite Olimpiade Israel, Yael Arad.