Enam pertandingan penyisihan awal cabor sepak bola putra Asian Games bakal tersaji pada hari Senin (20/8) esok. Persaingan di grup A, E dan F masih berlangung ketat. Beberapa tim membidik poin maksimal demi perbaiki posisi di papan klasemen.
Salah satunya adalah kesebelasan Indonesia U-23 asuhan Luis Milla. Peluang mereka masih terbuka lebar, meski sang calon lawan bukanlah tim kacangan. Berikut ini ulasan singkat keenam partai tersebut seperti dihimpun dari laman resmi Asian Games 2018.
Melawan Hong Kong, Hansamu Yama dan kawan-kawan membawa misi merebut tiga poin. Kemenangan akan menambah jumlah koleksi poin Garuda Muda genap menjadi sembilan. Jika jadi kenyataan, mereka bakal menggeser Palestina dari posisi pertama. Koleksi poin mereka mentok di angka 8 karena tak laga bertanding.
Ya, artinya peluang Indonesia lolos ke babak 16 besar sebagai juara grup masih terbuka lebar. Syaratnya? Konsentrasi penuh. Hong Kong berpotensi menyulitkan. Mereka bahkan berhasil menahan imbang Palestina di matchday ketiga.
Sementara itu, pertemuan Cina Taipei dan Laos hanya formalitas semata. Peluang merebut peringkat tiga sudah tertutup rapat. Namun kemenangan tetap diincar oleh kedua tim agar salah satunya tak pulang dengan tangan hampa.
Di luar dugaan semua orang, Malaysia berhasil percundangi raksasa Korea Selatan pada matchday kemarin. Optimisme pun membuncah di skuat asuhan Ong Kim Swee tersebut. Namun mereka musti melewati hadangan Bahrain untuk pastikan predikat juara grup.
Calon lawan Harimau Malaya sendiri juga tak boleh dipandang enteng. Tim berjuluk Al-Ahmar (Si Merah) itu butuh kemenangan, atau setidaknya hasil seri, demi amankan posisi tiga terbaik. Namun, rasa percaya diri Bakhtiar Badrol dan kawan-kawan bisa menjadi motivasi tambahan. Laga ini pun berpotensi sengit sejak menit pertama.
Bersua Kyrgizstan, Korea Selatan hanya punya satu opsi: menang. Daehan Minguk siap menebus poin yang direbut Malaysia. Di atas kertas, Kim Min-jae cs harusnya bisa menundukkan sang lawan dengan mudah. Perbedaan level yang jomplang jelas membuat Korsel lebih diunggulkan.
Peta persaingan Grup F mengerucut pada Iran dan Arab Saudi. Punya koleksi poin dan gol identik, keduanya tetap memburu kemenanangan pada matchday terakhir. Tim Melli muda hanya berhadapan dengan Myanmar. Si wakil Asia Tenggara ini kemungkinan kembali menjadi lumbung gol.
Sementara Arab Saudi hanya bertemu dengan Korea Utara. Chollima butuh hasil imbang demi finis di peringkat tiga terbaik. Kalau pun hasil yang diraih The Green Falcons kembali sama dengan Iran, fokus beralih ke aturan fair play. Jadi, perolehan kartu hingga berapa banyak pelanggaran turut jadi penentu. Pertanda bakal bermain penuh rasa hati-hati?