Preview Vietnam U-23 Vs Korea Selatan U-23: Antara Ambisi dan Sejarah

Namun Vietnam bukan tim yang bisa dipandang remeh. Laju mulus mereka di dua turnamen tingkat Asia jelas menandakan sesuatu sudah berubah. Di bawah nakhoda Park Hang-seo, The Golden Dragons adalah kesebelasan dengan ciri khas permainan kolektif. Serangan dari sisi sayap dipadu operan-operan pendek nan cepat.

Permainan Bui Tien Dung cs memang kian variatif. Strategi berganti ketika yang diterapkan terasa buntu. Tak heran jika kadang mereka memberi "terapi kejut" dengan berganti ke umpan-umpan panjang akurat secara mendadak. Belum lagi jika menyangkut kualitas seluruh pemain yang merata.

Jika diingat lagi, penentu kemenangan di babak gugur sejauh ini adalah para pemain cadangan. Ada gelandang serang Nguyen Cong Phuong (vs Bahrain) dan winger Nguyen Van Toan (vs Suriah).

Mereka bisa jadi solusi masa genting. Tak menutup kemungkinan skema permainan terbuka kembali jadi andalan, tak peduli status "favorit" sang lawan.

Dari kubu seberang, misi harus menang kembali diusung. Tim asuhan Kim Hak-bum tersebut kembali membidik medali emas. Korsel U-23 agaknya coba menebus kegagalan di Piala Asia U-23 pada Januari silam. Perombakan total dari sisi tim pelatih dan isi skuat sudah diambil demi wujudkan target tinggi.

Secara kualitas, Taeguk Warriors memang tanpa tanding. Namun mereka sempat mendapat pengalaman kurang menyenangkan dari tim Asia Tenggara. Bayang-bayang kalah 1-2 dari Malaysia di penyisihan grup jelas belum lekang dari kepala seluruh pemain Korsel. Maka laga kontra Vietnam adalah saat tepat menghapus trauma.

Hwang Ui-jo, sang mesin gol sekaligus top skorer sementara, tetap dipercaya sebagai juru gedor. Namun saat perhatian terfokus kepada striker klub Gamba Osaka tersebut, ada dua sosok yang tak kalah berbahaya. Son Heung-min dengan peran sebagai penyalur bola, serta umpan-umpan terobosan kreasi Hwang In-beom.

Rasanya masuk akal jika Vietnam memilih bertahan sembari sesekali mengancam dari serangan balik. Namun, di situasi itulah bek-bek Korsel dituntut fokus. Kesalahan sekecil apapun bisa berakibat fatal.