Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Max Verstappen saat menjalani pekan balap GP Jepang 2025. (commons.wikimedia.org/ Liauzh)

Intinya sih...

  • Laurent Mekies berpengalaman di Formula 1 sejak 2001, termasuk bekerja di tim-tim besar seperti Ferrari dan Toro Rosso.

  • Ralf Schumacher melihat Mekies memiliki pengalaman dan ambisi yang dibutuhkan untuk memimpin Red Bull.

  • Mekies ingin memastikan semua orang di Red Bull dapat bekerja maksimal menghadapi tantangan di Formula 1.

Red Bull punya kepala tim baru pada pertengahan Formula 1 2025. Tim yang berbasis di Milton Keynes, Inggris, itu menunjuk Laurent Mekies untuk mengisi posisi tersebut pada Rabu (9/7/2025). Itu terjadi setelah Red Bull memecat Christian Horner yang telah menjadi kepala tim selama 20 tahun.

Kehadiran Mekies dalam skuad Red Bull menuai reaksi sejumlah pihak, termasuk Ralf Schumacher. Ia menilai Mekies pantas menjadi kepala tim sekaliber Red Bull. Lalu, faktor apa yang membuat Ralf Schumacher punya pandangan semacam itu?

1. Laurent Mekies telah meniti karier di Formula 1 sejak 2001

Laurent Mekies bukan orang baru dalam ajang Formula 1. Ia telah meniti karier dalam ajang balap tersebut sejak bergabung dengan Arrows pada 2001. Kemudian, pria berkebangsaan Prancis itu menjadi bagian dari Minardi pada 2003 sebagai insinyur balap.

Mekies naik jabatan menjadi kepala insinyur saat Minardi berubah nama menjadi Toro Rosso usai Red Bull mengambil alih tim. Ia bersama Toro Rosso hingga akhir 2013 sebelum akhirnya bekerja untuk Federation Internationale de l'Automobile (FIA) pada 2014--2017.

Karier Mekies di garasi tim kembali berlanjut pada 2018 dengan posisi awal sebagai direktur olahraga Ferrari. Ia mendapatkan kenaikan jabatan menjadi direktur balap pada 2021. Mekies bertahan di Ferrari hingga pertengahan 2023 sebelum kembali ke Racing Bulls, yang dulu bernama Toro Rosso, pada 2024 sebagai kepala tim. Kebersamaan Mekies dan Racing Bulls bertahan selama 1,5 musim sebelum akhirnya ditunjuk Red Bull untuk menggantikan Christian Horner.

2. Ralf Schumacher menilai Laurent Mekies punya sejumlah aspek yang dibutuhkan untuk memimpin Red Bull

Pengalaman Laurent Mekies selama 24 tahun berkecimpung di Formula 1 mendapat atensi dari Ralf Schumacher. Ia menilai hal tersebut merupakan aset penting dalam memimpin tim sekelas Red Bull. Selain itu, adik kandung Michael Schumacher itu melihat Mekies punya ambisi membangun tim untuk siap menghadapi ketatnya persaingan di kejuaraan.

"Anda bisa melihat Stella dan Mekies memiliki ambisi serta pengalaman. Dari mana asalnya? Dalam hal ini, dia juga menjelajahi semua paddock, termasuk bergabung dengan tim-tim yang lebih kecil. Dia pernah bekerja untuk Minardi, AlphaTauri, dan Ferrari. Kamu harus memberinya apresiasi dan dia punya niat baik," jelas Ralf Schumacher dilansir Crash.

Salah satu hal penting dalam meraih kesuksesan di Formula 1 adalah kerja sama orang-orang di dalam tim. Hal tersebut dapat terwujud jika ada sosok pemimpin yang mampu mempersatukan seluruh elemen tim. Ralf Schumacher yakin Mekies punya kemampuan tersebut.

"Dia punya itu dan sangat bagus dalam hal tersebut. Dia bisa merekrut orang dan mempersatukan mereka. Dia bisa membangun tim dan itu sangat krusial di Formula 1. Pada akhirnya, semua bergantung pada kerja sama tim. Menurutku, Red Bull telah mengambil keputusan tepat," jelas Ralf Schumacher dikutip Crash.

3. Laurent Mekies ingin semua orang di Red Bull dapat bekerja maksimal menghadapi tantangan di Formula 1

Laurent Mekies telah memulai hari pertama sebagai CEO dan kepala tim Red Bull pada, Kamis (10/7/2025). Ia sudah mengunjungi markas tim dan bertemu dengan semua kru. Mekies juga menyampaikan fokus utamanya guna menghadapi rangkaian tantangan yang akan datang.

"Fokus utama adalah memastikan seluruh talenta hebat di sini punya semua hal yang dibutuhkan untuk bekerja secara maksimal. Itu karena mereka sudah menjadi orang terbaik. Kami akan berkonsentrasi pada aspek tersebut serta memastikan energi Red Bull mengalir dalam tim," kata Laurent Mekies dilansir Formula 1.

Saat ini, Red Bull mengalami penurunan performa meski Max Verstappen menorehkan dua kemenangan di GP Jepang dan Emilia Romagna. Mereka kini menduduki posisi keempat di klasemen konstruktor dengan raihan 172 poin. Kondisi tersebut membuat peluang Red Bull merebut gelar juara konstruktor kian menipis mengingat jarak poin dengan McLaren sebesar 288 poin.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team