Jakarta, IDN Times - Bila ajang Malaysia Masters 2020 dikuasai Tiongkok dan wakil Asia, hal sedikit berbeda terjadi di ajang Indonesia Masters 2020, yang dihelat sejak 14 Januari 2020 ini.
Contohnya saja, final ajang BWF Super 500 yang akan dihelat hari ini, Minggu (19/1), akan diramaikan 3 wakil Eropa dengan rincian 2 dari Denmark dan 1 dari Spanyol!
Ganda putri non-unggulan asal Denmark, Maiken Fruergaard/Sara Thygesen, menjadi salah satu kuda hitam di sektor ganda putri pada ajang Indonesia Masters 2020. Bagaimana tidak, di perjalanan menuju final saja, mereka berdua menyingkirkan dua unggulan asal Jepang!
Di babak kedua, Maiken/Sara sukses tundukkan unggulan kedua asal Jepang, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota. Sementara di semifinal pada Sabtu (18/1) sore lalu, keduanya sukses memulangkan unggulan keempat asal Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi.
Di final hari ini, keduanya sudah ditunggu ganda putri andalan tuan rumah, Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Di sektor tunggal putra, lagi-lagi dari Denmark, Eropa sukses unjuk gigi. Unggulan keempat di sektor ini, Anders Antonsen, sukses menapak ke final usai menyingkirkan pemain asal Hong Kong, Lee Cheuk Yiu, di babak semifinal.
Tak ikut berpartisipasinya sang raja bulu tangkis saat ini, Kento Momota, membuat peta persaingan di sektor tunggal putra Indonesia Masters 2020 memang memanas. Sementara di final hari ini, Antonsen akan melawan pemain kesayangan publik Istora Senayan, Anthony Sinisuka Ginting, yang di semifinal sukses mengadang upaya Viktor Axelsen mewujudkan All Denmark Final di Indonesia Masters 2020.
Akhirnya publik Istora Senayan menyambut lagi sang putri kesayangan mereka, Carolina Marin. Ajang Indonesia Masters 2020 adalah turnamen yang sejatinya sangat emosional bagi gadis asal Spanyol tersebut.
Selain jadi wakil ketiga Eropa di final Indonesia Masters 2020, Marin juga sukses menapak final kedua beruntunnya di Indonesia Masters sejak terakhir 2019.
Masih segar di ingatan, kala itu Marin harus melepas gelar Indonesia Masters 2019 karena cedera ACL, yang membuatnya melewatkan setengah tahun 2019 dengan perawatan cedera.
Kini, ia kembali ke Jakarta, lebih sehat, lebih tajam, dan lebih lapar. Mampukah Ratchanok Intanon, lawannya di final hari ini, mampu membendung "rasa lapar gelar" dari Marin?