Jakarta, IDN Times - Pertama kalinya sepanjang sejarah, Esports akan jadi cabang olahraga resmi di ajang Asian Games 2022 di Hangzhou, Tiongkok. Ini berarti, ajang Esports juga akan jadi ajang perebutan medali bagi setiap atlet.
Dilansir The Esports Observer, pengumuman ini dibuat dalam pertemuan ke-39 General Assembly of the Olympic Council (OCA) yang digelar di Oman, Rabu (16/12/2020). Namun, daftar gim yang akan dilombakan masih belum diumumkan.
Pada Asian Games 2018, Esports sebetulnya sudah mulai dipertandingkan. Ketika itu, ada beberapa gim yang dimainkan seperti League of Legends, Arena of Valor, Pro Evolution Soccer 2018, StarCraft II, Hearthstone, dan Clash Royale.
Namun, di ajang tersebut, medali belum diperebutkan. Jadi, cabor Esports ketika itu masih berupa lomba biasa. Lebih jauh, cabor ini saat itu masih dalam tahap demonstrasi. China jadi sukses memborong dua medali emas saat itu.
Barulah pada ajang SEA Games 2019 di Manila, Filipina, cabor Esports jadi cabor yang turut mempertandingkan medali. Ketika itu, Esports mempertandingkan enam kategori, yang terbagi menjadi enam gim.
Gim-gim yang dipertandingkan adalah Dota 2, StarCraft II, Hearthstone, Tekken 7, Arena of Valor, dan Mobile Legends: Bang Bang. Filipina keluar sebagai juara umum lewat torehan 3 medali emas, 1 medali perak, dan 1 medali perunggu.
Di ajang SEA Games 2021 nanti, Esports juga akan kembali jadi cabor yang turut memperebutkan medali. Namun, belum diumumkan gim-gim apa saja yang akan dipertandingkan nantinya.
Setelah resmi mempertandingkan Esports sebagai cabor perebutan medali di Asian Games dan SEA Games, pertanyaan selanjutnya muncul: kapan Esports akan dipertandingkan di Olimpiade?
Hingga 2019, kabar ini masih belum mendapat titik terang. Esports sebenarnya sudah diakui sebagai olahraga oleh IOC (Komite Olimpiade Internasional), meski berbentuk virtual. Sebab, IOC menganggap bahwa permainan gim juga merupakan bentuk olahraga.
Namun, IOC masih belum memberikan kabar pasti apakah Esports akan dipertandingkan di Olimpiade. Mereka menyebut, perlu studi lebih lanjut untuk menentukan apakah Esports bisa masuk Olimpiade atau tidak?