Sumbangsih Sebastian Vettel Raih Pujian dari Aston Martin

Sebastian Vettel menghabiskan waktu selama 2 musim bersama Aston Martin pada 2021 hingga 2022. Sebelum pindah ke tim yang berbasis di Silverstone, Inggris, Vettel memperkuat Ferrari selama 6 musim dari 2015 hingga 2020. Meski tak menang balapan, Vettel berhasil naik podium sepanjang menjadi bagian dari Aston Martin walau hanya sekali.

Vettel berhasil melakukannya saat GP Azerbaijan 2021. Saat itu, Vettel melintasi garis finis di posisi kedua. Ia tertinggal 1,385 detik dari Sergio Perez yang memenangi balapan. 

Sebastian Vettel bercokol di posisi ke-12 klasemen pembalap secara beruntun dalam 2 musim kebersamaannya dengan Aston Martin. Pada 2021, Vettel meraup 43 poin dari 22 seri balap yang digelar. Perolehan Vettel mengalami penurunan pada 2022 menjadi 37 poin.

Meski kebersamaan dengan Aston Martin tak berlangsung lama, kehadiran Sebastian Vettel memberi dampak terhadap tim. Itu terbukti dari penampilan Aston Martin pada paruh pertama Formula 1 2023. Mereka sukses finis di zona podium sebanyak 6 kali dalam paruh pertama musim 2023.

Semua itu berhasil dilakukan Fernando Alonso yang datang ke tim untuk mengisi kursi yang ditinggalkan Vettel. Walau performa Aston Martin menurun pada paruh kedua, mereka tetap mampu naik podium sebanyak 2 kali di GP Belanda dan Brasil. Aston Martin menuntaskan Formula 1 2023 di posisi kelima dengan raihan 280 poin.

Dampak dari kehadiran Sebastian Vettel saat berada di Aston Martin mendapat perhatian Tom McCullough. Pria yang berposisi sebagai Performance Director Aston Martin itu mengingat seperti apa etos kerja Vettel selama berada di tim. McCullough menilai Vettel sebagai pembalap yang bekerja keras serta memberi masukan bermanfaat untuk tim.

McCullough menyadari bahwa Aston Martin tak memberi Vettel mobil cukup bagus selama berada di tim. Alhasil, Vettel lebih sering berkutat di barisan tengah. Akan tetapi, Aston Martin memetik hasilnya setelah Vettel meninggalkan tim.

"Kami sering bilang bahwa pembalap adalah sensor terbaik di mobil ketika banyak pengembangan yang Anda dapatkan termasuk wind tunnel, simulator, simulasi luring, CFD. Pembalap yang bagian belakangnya terhubung ke mobil bisa berkata, 'Ini adalah tahap dari tikungan semacam ini yang aku tahu kami mungkin kesulitan lebih dari yang lain,'.

Itu memungkinkan Anda menggali data. Kami tak memberinya mobil yang cukup bagus selama dua tahun dia di tim ini. Kami membuat kemajuan pada akhir tahun kedua dirinya di tim," kata McCullough dilansir Racing News 365.

Tom McCullough bersimpati kepada Sebastian Vettel yang tidak sempat menjajal AMR23. Namun, McCullough paham bahwa hal semacam itu sering terjadi di Formula 1 ketika pembalap tak sempat mengemudikan mobil dari tim sebelumnya diperkuat berkat hasil pengembangan yang juga dilakukan oleh pembalap bersangkutan. McCullough berbagi pengalaman tentang pembalap selain Vettel yang mengalami hal serupa.

"Aku bisa merasakan untuknya karena dia benar-benar tidak mendapat keuntungan apa pun dari mobil tahun ini. Selama bertahun-tahun, hal itu sering terjadi. Aku telah terlibat dengan proses itu pada waktu sebelumnya.

Di Williams saat kami punya Rubens Barrichello, dia melakukan banyak pekerjaan selama 2010 dan 2011. Dia berkata, 'Inilah yang Anda perlu lakukan, inilah yang seharusnya Anda lakukan sekarang pada banyak area di mobil,'. Mobil musim 2012 adalah hasil dari kerja keras yang dia lakukan. Sayangnya, dia tidak mengemudikan itu," jelas McCullough dikutip Racing News 365. 

Sebastian Vettel memang tak sempat menjajal AMR23 pada 2023. Walau begitu, buah kerja keras sang pemilik empat gelar juara dunia Formula 1 dalam pengembangan mobil mendapat pengakuan dari Aston Martin. Tentu, tugas berikutnya untuk Aston Martin adalah meningkatkan performa mereka pada Formula 1 2024.