Gelaran Asean Basketball League (ABL) baru saja berakhir. Tahun ini ABL melahirkan juara baru yaitu San Miguel Alab Philipinas. Ini merupakan gelar kedua San Miguel setelah pada tahun 2013, tim ini juga mampu merajai dunia basket level Asia Tenggara. Meskipun saat itu masih menggunakan nama San Miguel Beermen.
Selama musim kompetisi 2017/2018 ada beberapa catatan menarik yang dilakukan San Miguel Alab Philipinas, antara lain sebagai berikut.
Di awal musim ABL 2017/2018, Alab Philipinas sempat mengecewakan para pendukungnya. Bahkan beberapa komentator pertandingan mulai meragukan ketangguhan tim ini. Bagaimana tidak. Dilansir dari Aseanbasketballleague.com, Alab Philipnas harus merasakan tiga kekalahan beruntun di awal musim.
Adalah Tim Hongkong Eastern dan Singapore Slingers yang mampu mempecundangi Alab Philipinas di awal musim. Bahkan Hongkong Eastern melakukannya dua kali, yaitu waktu bermain di Hongkong maupun di Philipina.
Sedangkan Slingers mampu mengalahkan Alab di hadapan publik Philipina. Namun hasil buruk itu terpatahkan setelah Alab Philipinas mampu mengalahkan Formosa Dreamers, yang notabene adalah tim paling terlemah pada gelaran ABL musim ini.
Paling tidak, kemenangan dari Formosa Dreamers mampu mengangkat mental bertanding anak asuh Jimmy Alapag.
Hongkong Eastern adalah juara ABL musim lalu. Musim ini Hongkong Eastern juga tampil percaya diri, dan cukup mendominasi pada reguler season. Sempat mengalahkan Alab Philipinas di dua pertemuan pertama pada musim ini, menjadi modal utama Hongkong Eastern menghadapi Alab Philipas di Semi Final ABL.
Namun berbekal pengalaman kekalahan di musim reguler, tim asuhan Jimmy Alapag mampu menghempaskan perlawanan Hongkong Estern, dengan 2 kemenangan beruntun pada babak Semi Final Play Off.
Torehan prestasi Alab Philipinas sekaligus membuktikan, bahwa Filipina masih menjadi raja dalam bidang Basket untuk negara-negara Asia Tenggara. Dengan tambahan juara ABL tahun ini, membuat Filipina paling banyak mengumpulkan gelar juara ABL.
Yaitu sebanyak 3 kali, diikuti Thailand 2 kali. Sementara itu, Indonesia, Hongkong dan Malaysia masing-masing pernah mencicipi gelar juara sebanyak satu kali.