Tangis Bahagia Nadia Padovani Saat Enea Bastianini Juara MotoGP Qatar
Enea Bastianini membuat kejutan pada seri pertama MotoGP di Sirkuit Lusail, Qatar, pada Minggu (6/3/2022). Pembalap andalan tim Gresini Racing ini bisa merebut kemenangan dengan performa yang sangat meyakinkan.
Bastianini berhasil mengasapi para pembalap tim pabrikan, Brad Binder (Red Bull KTM Racing) dan Pol Espargaro (Repsol Honda). Tak aneh jika semua kru timnya meluapkan emosi bahagia, termasuk Nadia Padovani, istri mendiang Fausto Gresini yang kini memimpin tim Gresini Racing.
1. Menangis bahagia saat melihat Bastianini jadi yang pertama melewati garis finis
Saat balapan berlangsung, kru tim Gresini berkumpul di dalam garasi balap Enea Bastianini. Mereka memperhatikan layar dengan serius sambil memantau sepak terjang The Beast.
Saat balapan tersisa empat lap, Bastianini mulai mengeluarkan taringnya dan memburu Pol Espargaro. Serangan Bastianini membuat Pol melebar sehingga Bastianini bisa leluasa memimpin jalannya balapan. Saat adegan ini berlangsung, Nadia Padovani hampir tak percaya dengan apa yang terjadi.
2. Menganggap kemenangan Bastianini sebagai keajaiban
Saat Bastianini melewati garis finis, tangis bahagia Nadia Padovani tak tertahankan. Ia menganggap kemenangan Bastianini di Qatar layaknya sebuah keajaiban yang turun dari langit.
“Itu seperti telah tertulis dalam suratan takdir. Aku tahu Enea adalah pembalap yang sangat kuat, seorang talenta hebat. Dan kami telah menempatkannya dalam kondisi yang tepat untuk membuatnya merasa nyaman,” kata Nadia dilansir Corsedimoto.
3. Awalnya hanya berharap finis di posisi lima besar
Hasil yang diraih Enea Bastianini tak pernah dibayangkan sebelumnya. Meski ia bisa start dari urutan ke-2, Nadia tadinya hanya membayangkan Bastianini finis di posisi lima besar.
“(Tadinya) aku pikir ia bisa bertahan di posisi lima besar. Aku tidak pernah mengharapkan (hasil) balapan seperti ini. Kami yang mendukungnya merasakan emosi yang menggila,” ungkap Nadia dikutip Corsedimoto.
4. Berhasil mewujudkan mimpi Fausto Gresini
Melanjutkan proyek MotoGP setelah kepergian Fausto akibat COVID-19 bukanlah hal mudah. Apalagi tahun ini Gresini Racing menjadi tim independen sepenuhnya setelah tak lagi bekerja sama dengan pabrikan Aprilia.
Meski begitu, dengan dukungan dari kru tim dan anaknya, Lorenzo dan Luca, Nadia Padovani bisa membawa tim Gresini berlaga di MotoGP, bahkan meraih kemenangan. Saat ini, Nadia merupakan manajer tim sekaligus pemilik tim perempuan pertama di MotoGP.
“Keputusan paling penting adalah melanjutkan perusahaan suamiku, dan mimpinya. Aku tidak pernah berpikir untuk berhenti dan menutup segalanya. Tidak pernah,” kata Nadia dikutip Corsedimoto.
5. Tak salah memilih Enea Bastianini dan Fabio Di Giannantonio sebagai pembalapnya
Saat Enea Bastianini melewati garis finis, kru tim Gresini meluapkan kegembiraan. Ini merupakan kemenangan debut tim Gresini di MotoGP sejak 2006. Dengan kemenangan ini, Nadia pastinya tak akan menyesal dengan keputusan memilih Bastianini menjadi pembalapnya.
“Mereka (Bastianini dan Fabio Di Giannantonio) adalah pembalap muda, dan fakta bahwa Fausto yang menemukan bakat mereka, lalu membawa mereka ke kejuaraan dunia, membuatku berpikir bahwa ini merupakan susunan pembalap yang akan ia setujui,” ungkap Nadia tahun lalu seperti dikutip situs resmi Gresini Racing.
Setelah meraih kemenangan di Qatar, Gresini Racing menempati posisi ke-2 dalam klasemen tim di belakang Repsol Honda. Jika Enea Bastianini bisa tampil apik di GP Indonesia pada 18—20 Maret 2022, bukan tak mungkin Gresini Racing jadi tim satelit dengan raihan poin yang tinggi. Tak sabar untuk melihat duel di Sirkuit Mandalika.
