Taufik Hidayat Kritik Kemenpora, Berharap Ada Pembenahan Pola Pikir

09 Sep 2021, 19:40 WIB

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Jakarta, IDN Times - Legenda tunggal putra bulu tangkis Indonesia, Taufik Hidayat, menumpahkan kritikannya terkait kemajuan olahraga di Tanah Air. Salah satu kritikan ditujukkan kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Pria yang pernah turut berkecimpung di Kemenpora itu menyampaikan pola pikir merupakan hal yang perlu dibenahi.

"Perlu dibenahi orang-orangnya kali ya, mindest-nya. Kalau Menporanya sendiri kan dia tamu kan," ujar Taufik dalam bincang bersama Vicent dan Desta di kanal YouTube VINDES.

1. Taufik singgung sistem untuk kembangkan olahraga di Indonesia masih kurang baik

potret Taufik Hidayat (bwfbadminton.com)

Taufik tak memungkiri banyak kesalahan yang terjadi di olahraga Indonesia. Termasuk soal sistem untuk memajukan olahraga Tanah Air.

"Salah sih banyak, karena olahraga Indonesia kan gak maju-maju. Kalau gak salah, pasti olahraga Indonesia pasti udah maju. Pengelolaannya mungkin," kata Taufik.

2. Soal bonus atlet, Taufik nilai perhatian pemerintah kian baik

Presiden Jokowi terima atlet Olimpiade Tokyo 2020 di Istana Bogor (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Taufik tak memungkiri dalam beberapa aspek, kini situasi olahraga di Indonesia sudah lebih baik. Misalnya perhatian pemerintah dalam hal pemberian bonus bagi atlet berprestasi.

"Habis mereka (atlet) juara, perhatian dari pemerintah (berupa) bonus ya lebih baik," kata Taufik.

"Tapi dalam program. Programnya ada, dijalanin tepat sasaran atau enggaknya kita kan gak tahu. Kalau yang gue rasa sih enggak, gue pribadi ya," sambung dia lagi.

Ia menilai masih kerap terjadinya tumpang tinding tugas dalam instansi olahraga yang menjadi penghambat.

3. Singgung prestasi Indonesia, Taufik justru tak soroti cabor bulu tangkis

Taufik Hidayat berlaga di ajang BWF World Championship 2010 di Paris, Prancis (Dok. Amandine Noel/Icon Sport via Getty Images)

Menurut Taufik, apakah situasi olahraga Indonesia membaik atau memburuk dapat jelas terlihat dalam hal capaian prestasi para atlet. Terlebih di gelaran multievent seperti Olimpiade, Asian Games dan SEA Games.

"Kemarin kita tuan rumah AG 2018 kita dapat berapa puluh medali, kan. Kita lihat empat tahun kemudian AG kita dapat berapa medlai. Dari situ kelihatan, naik signifikan, stuck atau turun signifikan," ujar Taufik.

Cabor bulu tangkis yang dulu digeluti, menurut dia terbilang mandiri dan bisa terus berkembang meski diabaikan pemerintah.

"Nah cabor yang lain kan gak ada. Harus benar-benar programnya bikin yang bener," ujarnya.