Jakarta, IDN Times - Ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, mengaku gugup main saat berduel melawan pasangan Denmark, Jeppe Bay/Lasse Molhede, di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (7/6/2022).
Pengakuan yang bikin heran, mengingat status Hendra/Ahsan merupakan pemain senior dan biasa berlaga di hadapan penonton. Kenapa bisa begitu ya?
Selama ini, Istora memang memiliki aura berbeda ketimbang arena lainnya di belahan dunia. Jarak antara penonton dengan pemain yang dekat, membuat Istora menghadirkan tekanan tersendiri dalam setiap turnamen bulu tangkis.
Makin berat, ketika turnamen di Istora tak diselenggarakan selama dua tahun. Pastinya, ada rasa kangen pula yang muncul di benak para atlet.
Hendra/Ahsan mengakuinya. Mereka senang pada akhirnya bisa pulang ke Istora.
"Itu membuat kami makin semangat. Sudah dua tahun gak ada penonton, jadi ya ini bagus buat pemain-pemain Indonesia. Kami jadi lebih bersemangat dan mudah-mudahan hasilnya lebih baik," kata Hendra ditemui usai pertandingan.
Tekanan muncul ketika penonton mulai berteriak. Pastinya, "eaaa" yang diteriakkan penonton akan membuat atmosfer makin panas.
Hendra/Ahsan merasa harus beradaptasi ulang. Apalagi, mereka melakoni laga pembuka yang selalu berat untuk dijalani.
"Pastilah gugup, apalagi ini pertandingan pertama dan penontonnya banyak," ujar Hendra.
Hendra/Ahsan berhasil melaju ke babak 16 besar Indonesia Masters 2022. Tampil agresif dengan serangan-serangannya, Hendra/Ahsan hanya butuh 30 menit untuk mengalahkan Bay/Molhede.
The Daddies, sapaan akrab Hendra/Ahsan, harus berduel melawan ganda Korea Selatan. Lawannya antara Choi Sol Gyu/Kim Won Ho atau Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae.