Theo Pourchaire Menjadi Juara Dunia Formula 2 pada Waktu yang Salah

Theo Pourchaire dipastikan menjadi juara dunia setelah finis kelima di sesi feature race Abu Dhabi yang juga merupakan seri terakhir musim 2023. Pourchaire berhasil meraih 203 poin, mengungguli Frederik Vesti yang menghuni peringkat kedua dengan selisih sebelas poin. Sementara itu, Jack Doohan berada di peringkat ketiga. Gelar juara ini menjadi hasil terbaiknya sejak debut di Formula 2 pada 2020.

Pourchaire sebenarnya tak bisa dibilang dominan ketika menjadi juara dunia. Pembalap asal Prancis tersebut hanya mampu memenangi satu balapan, yakni sesi feature race Bahrain. Sebagai perbandingan, Vesti mampu meraih 6 kemenangan sementara Doohan menyabet 3 kemenangan. Namun, konsistensi Pourchaire membuatnya berada di atas kedua pesaingnya tersebut.

Gelar juara Pourchaire semakin lengkap setelah timnya, ART Grand Prix, menjadi juara dunia konstruktor. ART Grand Prix yang juga diisi Victor Martins berhasil mengungguli Prema Racing yang memiliki duet Frederik Vesti dan Oliver Bearman. Sementara itu, posisi ketiga diraih Rodin Carlin yang diisi Zane Maloney dan Enzo Fittipaldi.

Meski berhasil menjadi juara dunia, Pourchaire ternyata belum mampu menembus Formula 1. Hal itu terjadi karena semua kursi yang tersedia untuk musim 2024 sudah penuh. Formula 1 musim 2024 juga tak akan dihiasi oleh pembalap rookie. Hal tersebut berbeda dengan musim 2023 yang diisi tiga pembalap debutan, yakni Nyck de Vries, Logan Sargeant, dan Oscar Piastri.

Peluang terbesar Pourchaire untuk tampil di Formula 1 adalah bersama Alfa Romeo Sauber. Hal itu disebabkan Pourchaire yang merupakan pembalap cadangan bagi tim asal Swiss tersebut. Bahkan, Pourchaire sempat turun di sesi latihan bebas GP Meksiko dan GP Abu Dhabi.

Namun, peluang tersebut tertutup setelah Alfa Romeo memperpanjang kontrak Zhou Guanyu hingga musim 2024. Begitu pula Valtteri Bottas yang masih diikat hingga musim 2024. Namun, semua itu tak membuat asa Pourchaire untuk bisa masuk ke Formula 1 tertutup begitu saja.

Pourchaire harus melihat kisah Oscar Piastri yang juga tak langsung debut di Formula 1 setelah menjadi juara dunia Formula 2 2021. Ia harus menunggu setahun terlebih dahulu sebelum akhirnya mendapat kontrak dari McLaren. Hal yang sama mungkin saja bisa terjadi pada Pourchaire.

Setelah gagal mendapat kursi di Formula 1, Theo Pourchaire tak akan kembali mengaspal di Formula 2. Hal itu terjadi karena Formula 2 memiliki aturan yang sedikit unik, yakni sang juara dunia tak bisa lagi mempertahankan titelnya. Hal tersebut membuat opsinya cukup sedikit untuk musim 2024.

Pourchaire sudah dipastikan akan mengikuti ajang Super Formula 2024 bersama Itochu Enex Team Impul. Pembalap berusia 20 tahun tersebut akan berduet dengan pembalap Jepang, Yuji Kunimoto. Super Formula merupakan ajang balap mobil single seater yang diadakan di Jepang.

Pada musim 2024, Super Formula akan menggelar 9 balapan di 5 sirkuit berbeda. Keenam sirkuit tersebut adalah Suzuka, Autopolis, Sportsland Sugo, Fuji Speedway, dan Motegi. Super Formula akan memainkan balapan pertama pada 8--11 Maret 2023 dan berakhir pada 22--24 November 2024.

Juara dunia Formula 2 ternyata tak menjamin seorang pembalap dengan mudah masuk ke Formula 1. Selain Pourchaire, ada beberapa pembalap yang tak mampu menembus Formula 1. Beberapa ada yang harus menunggu terlebih dahulu, seperti Oscar Piastri, tetapi ada juga yang tak pernah balapan di Formula 1 sama sekali.

Tercatat ada tiga juara dunia Formula 2 lain yang gagal menembus Formula 1 selain Pourchaire sejak 2005. Salah satunya adalah Felipe Drugocih yang merupakan juara dunia Formula 2 2022. Pembalap asal Brasil tersebut saat ini merupakan pembalap cadangan bagi Aston Martin.

Selain itu, ada Fabio Leimer yang merupakan juara dunia Formula 2 2013 yang hanya menjadi pembalap cadangan Manor Racing pada 2015. Ada juga Davide Valsecchi yang saat ini justru menjadi pundit. Pembalap asal Italia tersebut sebelumnya sempat menjadi pembalap cadangan Lotus pada 2013.

Theo Pourchaire harus menunggu sedikit lebih lama untuk bisa mendapat kursi di Formula 1. Ia sepertinya menjadi juara dunia Formula 2 pada waktu yang salah karena semua kursi untuk musim 2024 sudah terisi penuh.