Timnas U-23 Kantongi Cara Meredam Uni Emirat Arab, Apa Itu?

Jakarta, IDN Times - Laga 16 besar melawan Uni Emirat Arab (UEA), Jumat (24/8), menjadi ujian sesungguhnya tim nasional U-23 Indonesia. Partai yang menentukan langkah ke babak selanjutnya akan dijalani sedetail mungkin agar hasil optimal bisa diraih.
Adakah strategi khusus yang diterapkan demi menjaga peluang lolos ke fase berikutnya?
1. Antisipasi postur lawan

Asisten pelatih Indonesia Bima Sakti di Jakarta, Kamis (23/8) mengatakan bahwa salah satu yang diantisipasi adalah postur tubuh pemain U-23 UEA yang lebih tinggi dibandingkan pemain Indonesia.
"Di dalam latihan kami sudah mengantisipasi kelebihan UEA. Mereka tim yang bagus dan memiliki pemain dengan postur yang tinggi," ujar Bima usai mengawasi latihan timnya di lapangan sepak bola B Gelora Bung Karno, Senayan.
Dia melanjutkan, dengan kondisi seperti itu, UEA mempunyai keuntungan jika bermain dengan umpan-umpan lambung yang tinggi. Oleh karena itu Indonesia akan sebisa mungkin mencegat pergerakan UEA dari sisi sayap yang berpotensi membahayakan pertahanan.
"Pemain sayap kanan mereka bagus sekali. Namun kami mewaspadai seluruh pemain mereka," kata Bima, dikutip dari Antara.
2. Tetap yakin dengan peluang timnas
Sementara, penyerang tim Indonesia Alberto Goncalves meminta masyarakat tidak perlu khawatir terkait peluang Indonesia menaklukkan UEA.
Beto, sapaan Alberto, menegaskan bahwa para pemain Indonesia mempunyai kualitas bagus untuk mengalahkan lawannya dari Asia Barat tersebut.
"Pemain mereka memang tinggi, tetapi kami memiliki kecepatan dan kemampuan individu yang baik," tutur pemain naturalisasi dari Brasil yang sudah mengoleksi tiga gol di Asian Games 2018.
3. Tak akan banyak mengubah susunan tim
Bima Sakti menegaskan, para pemain yang akan diturunkan di partai kontra UEA tidak jauh berbeda dengan susunan pemain saat mengalahkan Hong Kong 3-1 di laga terakhir Grup A sepak bola putra Asian Games 2018, Senin (20/8).
Ketika itu, pelatih Luis Milla memainkan nama-nama yaitu Andritany Ardhiyasa, I Putu Gede Juni Antara, Zulfiandi, Evan Dimas, M. Rezaldi Hehanusa, Alberto Goncalves, Stefano Lilipaly, Febri Hariyadi, Ricky Fajrin Saputra, Hansamu Yama Pranata (kapten) dan Irfan Jaya.
Pencapaian 16 besar tim nasional Indonesia di Asian Games 2018 merupakan yang kedua kalinya di Asian Games sejak Asian Games 2002, di mana aturan U-23 diterapkan di sepak bola putra Asian Games.
Prestasi serupa pertama kali digoreskan tim Garuda Muda, julukan timnas U-23 Indonesia, pada Asian Games 2014 di Korea Selatan.
Artinya, jika berhasil menaklukkan UEA, Garuda Muda akan mencetak sejarah melaju ke delapan besar.
Jika berhasil mengalahkan UEA, Indonesia akan bertemu pemenang laga antara Bangladesh dan Korea Utara.