Masa depan Lewis Hamilton kini sedang jadi buah bibir. Kontrak pembalap asal Inggris itu bersama Mercedes akan berakhir pada penghujung musim 2023.
Sejumlah kemungkinan bisa diambil oleh Hamilton seperti pindah tim atau keluar dari Formula 1. Meski begitu, Toto Wolff, Team Principal Mercedes, belum memikirkan opsi pembalap lain jika nantinya Hamilton benar-benar angkat kaki dari tim.
Kebersamaan Lewis Hamilton dan Mercedes sudah terjalin sejak 2013. Ia bergabung ke tim untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Michael Schumacher dan menjadi rekan setim Nico Rosberg.
Selama memperkuat Mercedes, Hamilton telah menyumbangkan hasil fantastis. Ia mampu enam kali menyabet gelar juara dunia pembalap pada musim 2014, 2015, 2017, 2018, 2019, dan 2020.
Kegemilangan Hamilton bersama Mercedes mulai mengalami penurunan sejak musim 2022 lalu. Ia begitu kesulitan berada di balik kemudi W13 yang ketika itu terganggu oleh masalah porpoising imbas penerapan aturan teknis baru untuk mobil Formula 1.
Alhasil, Hamilton harus puas berada di posisi keenam klasemen pembalap musim 2022 setelah meraup 240 poin. Ia tertinggal 35 poin dari rekan setimnya, George Russell, yang bertengger di posisi keempat.
Kesulitan yang dihadapi Hamilton rupanya masih berlanjut pada awal musim 2023. Pembalap bernomor mobil 44 itu masih mengeluhkan performa W14 yang belum maksimal.
Tercatat, Hamilton sudah tiga kali meraih posisi start di belakang George Russell. Walau begitu, Hamilton bisa sedikit bernapas lega karena sukses naik podium usai finis runner-up di GP Australia pada 2 April 2023 lalu.
Kondisi Hamilton yang masih sukar menjinakkan mobil Mercedes ditambah kontrak yang akan rampung akhir musim nanti menimbulkan sejumlah spekulasi. Hamilton bisa saja berpindah ke tim lain yang mampu memberikannya mobil untuk bersaing meraih gelar juara. Bahkan, Hamilton juga berpeluang gantung helm dari Formula 1 pada penghujung 2023.
Berkembangnya spekulasi soal masa depan Hamilton ditanggapi langsung oleh Toto Wolff. Ia mengaku belum memikirkan rencana terkait pembalap pengganti andai kata Hamilton memilih pergi dari tim.
"Aku pikir itu terdengar naif, tapi aku benar-benar sulit memikirkan rencana B jika rencana A masih satu-satunya yang jadi favoritku. Aku tak ingin terlibat dalam diskusi dengan pembalap lain.
Itu karena aku senang dengan yang ada di tim. Itu sudah pasti. Saat ini, tak ada rencana B. Itu masih Hamilton," jelas Wolff dilansir Racing News 365.
Wolff yakin Hamilton tak akan membuat keputusan mendadak untuk tim. Pasalnya, pria asal Austria itu tahu bahwa Hamilton adalah sosok yang bertanggung jawab terhadap tim.
"Aku tak berpikir bahwa Hamilton akan bliang, 'Aku tak bisa melakukan ini. Aku keluar dari sini besok,'. Dia selalu merasa bertanggung jawab untuk tim.
Dia tak akan keluar dari tim sendirian. Pembalap bisa selalu mengambil keputusan seperti itu, tapi dia tidak akan mengecewakan kami. Aku pikir jika Anda adalah tim yang menarik untuk orang lain, Anda akan menemukan solusinya," pungkas Wolff.