Max Verstappen saat menjalani balapan GP Monako 2023. (formula1.com)
Dominasi Red Bull saat ini tentu menimbulkan pro dan kontra. Sebab, kejuaraan berpotensi menjadi kurang seru karena persaingan di barisan depan tak tampak karena performa Red Bull yang belum bisa dikejar para rival. Ide untuk mengubah aturan atau menyeimbangkan performa mobil secara artifisial muncul dengan harapan membuat kejuaraan kembali kompetitif.
Akan tetapi, ide-ide semacam itu tak direspons dengan baik oleh Toto Wolff. Pria asal Austria itu memang mengakui lebih menyukai adanya pertarungan yang melibatkan lebih banyak tim serta pembalap dalam kejuaraan. Akan tetapi, tim-tim di luar Red Bull harus menerima jika performa mereka masih tertinggal.
“Ini adalah olahraga. Tentu saja, pertarungan kuat antara sepuluh pembalap, setidaknya ada dua, jauh lebih baik untuk kami semua. Akan tetapi, Anda harus menerima itu dan bekerja untuk bisa berada di sana kembali,” tegas Wolff.
Formula 1 masih memiliki 16 seri tersisa. Peluang Red Bull untuk sapu bersih semua kemenangan pada musim 2023 masih terbuka lebar. Akankah hal tersebut benar-benar bakal terwujud?