Jakarta, IDN Times - Hidup seorang Suwardi berubah total hanya dalam kurun waktu dua tahun. Sejak kemunculannya dalam pentas mixed martial arts lokal, One Pride, Suwardi mendadak jadi bintang.
Suwardi memenangkan turnamen kelas terbang One Pride pada 2016 silam. Dia mengalahkan lawannya, Rengga Raphael Richard dalam tempo kurang dari semenit.
Usai jadi juara, Suwardi menjadi idola publik beladiri tanah air. Mendadak, popularitasnya meningkat.
Wajar, karena Suwardi merupakan jebolan dari perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). Selama ini, PSHT memang dikenal begitu solid dalam urusan persaudaraan antar anggotanya.
"Lur" begitu panggilan setiap warga PSHT. Ya, warga sebutannya, bukan anggota karena mereka merasa setiap rekan seperguruan sebagai keluarga dalam komunitasnya.
Setelah menyandang status juara nasional One Pride, Suwardi makin populer dan mulai berubah hidupnya.
IDN Times berkesempatan mewawancarai Suwardi secara khusus. Sudah kami wawancarai pula Si Becak Lawu (julukannya) secara live melalui akun instagram IDN Times, namun ada beberapa detail yang sengaja kami tanyakan secara langsung agar kamu tahu lewat artikel ini.