Mengenal BlazePod, Perangkat Pelatihan Ketangkasan Pembalap F1

Ketangkasan adalah keahlian yang absolut

Seperti diwartakan Khel Now, ketangkasan yang ciamik adalah keahlian yang penting untuk dimiliki seorang pembalap di kejuaraan Formula 1 (F1). Dengan ketangkasan yang mantap, pembalap bisa meraih keunggulan saat memulai balapan. Melanjutkan informasi yang diperoleh Khel Now dari McLaren, rata-rata waktu reaksi pembalap saat memulai balapan tercatat berkisar di rentang 0,2—0,3 detik.

Sebelum beradu di lintasan, para pembalap akan melatih refleks mereka dengan melakoni beragam latihan bersama pelatih masing-masing. Salah satu latihan yang populer adalah dengan memanfaatkan perangkat BlazePod. Perangkat ini terkesan unik dan sering muncul di konten-konten yang diproduksi resmi pihak F1.

1. Berupa tombol berteknologi canggih

https://www.youtube.com/embed/nJLVNB4PXh0

BlazePod merupakan perangkat pelatihan yang mengandalkan satu atau lebih tombol berdiameter sekitar 9—10 sentimeter dengan bagian atas yang transparan. Tombol BlazePod disematkan sensor sentuhan dan lampu LED yang dapat memancarkan delapan warna berbeda. Dalam pemakaiannya, perangkat ini perlu terhubung dengan ponsel melalui aplikasi yang dirancang khusus produsen BlazePod.

BlazePod dibangun perusahaan dengan nama sama. Didirikan Yaniv Shneiderman dari Israel pada 2017 silam, BlazePod ini dibuat untuk melatih dan mempertajam kualitas refleks penggunanya. Dalam aspek ini, per Januari 2022, BlazePod telah digunakan sekitar 300 ribu atlet profesional dan amatir di seluruh dunia dari berbagai macam cabang olahraga, misalnya sepak bola, bola basket, bahkan bisbol.

Saat digunakan, tombol BlazePod tertentu akan menyala. Pengguna harus secepat mungkin menyentuh tombol tersebut. Catatan reaksi dari respons pengguna kemudian tercatat di aplikasi yang terkoneksi via bluetooth.

"(Perangkat) ini lucu, tetapi para profesional sangat menyukainya. Anda akan menjalani sesi latihan yang intens ini, tetapi Anda tahu bahwa ini akan menyenangkan, (dan) ini akan menjadi pengalaman yang mirip dengan sebuah permainan," ungkap Shneiderman.

Di internal organisasi Red Bull yang mencakup tim utama Red Bull dan tim pendukung AlphaTauri, pelatihan dengan perangkat BlazePod adalah persiapan yang umum dilakukan sebelum balapan. Mengutip GPblog, Max Verstappen dan Sergio Perez yang berseragam tim utama Red Bull dilaporkan berlatih dengan metode ini. Demikian pula dengan pembalap dari tim pendukung, yakni AlphaTauri. Mantan pembalap Red Bull yang kini membela Williams, Alexander Albon, adalah pengguna awal BlazePod.

Baca Juga: Memahami Tingkat Kebisingan Mobil Formula 1

2. Mirip seperti papan reaksi BATAK

Mengenal BlazePod, Perangkat Pelatihan Ketangkasan Pembalap F1Pembalap Pierre Gasly berlatih ketangkasan dengan dua bola tenis sebelum GP Inggris 2021. (twitter.com/F1)

Selain berlatih ketangkasan dengan BlazePod, para pembalap F1 juga berlatih dengan papan reaksi BATAK. Sesuai namanya, perangkat ini berwujud papan vertikal dengan tombol tertentu yang akan menyala secara acak. Mekanismenya dasarnya tidak berbeda dengan BlazePod, terlepas dari ukurannya yang jauh lebih besar.

Meskipun mengusung kata "batak", nyatanya tidak ada keterlibatan suku Batak dalam penamaan papan reaksi BATAK. Referensi penamaan perangkat ini berasal dari dua kata, yakni bat dan attack. Lewat situs resminya, papan reaksi BATAK terbagi menjadi beberapa jenis. Salah satunya BATAK Lite yang dibanderol dengan harga terjangkau.

Menurut Firstsportz, penyabet gelar juara dunia F1 2009, Jenson Button, memegang Guinness World Record sebagai orang yang paling cekatan dalam menggunakan papan reaksi BATAK. Diketahui, ia berhasil merespons 58 tombol dalam waktu 30 detik. Itu artinya, Button bereaksi terhadap dua tombol per detiknya.

3. Valtteri Bottas merupakan pembalap dengan refleks tercepat pada start balapan

Mengenal BlazePod, Perangkat Pelatihan Ketangkasan Pembalap F1sosok Valtteri Bottas (twitter.com/ValtteriBottas)

Valtteri Bottas kabarnya adalah pembalap F1 tergesit dalam melakoni start balapan. Pada Grand Prix (GP) Jepang 2019 yang digelar di Sirkuit Suzuka, reaksi Bottas terhadap lampu start hanya 0,04 detik. Hasilnya, dia yang memulai balapan dari posisi ketiga berhasil merangsek ke posisi terdepan menjelang tikungan pertama.

Sebagai perbandingan, pada momen start GP Arab Saudi 2023, pembalap Charles Leclerc dari tim Ferrari mencatatkan waktu reaksi sebesar 0,41 detik. Rekan setimnya, Carlos Sainz, mencatatkan waktu reaksi 0,28 detik. Sementara itu, pembalap kebanggaan McLaren, Lando Norris, mencatatkan waktu reaksi 0,38 detik.

Kembali ke BlazePod, perangkat ini dapat dibeli di Indonesia melalui layanan marketplace. Pada salah satu toko yang ada di platform papan atas di Indonesia, paket pelatihan mandiri dengan enam tombol ditaksir seharga Rp11,9 juta. Kendati demikian, tiap tombol BlazePod bisa dibeli terpisah dengan harga Rp1,9 juta.

Baca Juga: Flow-vis Paint pada Mobil Formula 1, Apa Itu?

Written by IRIZU Photo Verified Writer Written by IRIZU

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya