Menilik Kisah Kematian Tragis Tom Pryce

Pryce dengan kencang menabrak seorang petugas lintasan

Balap merupakan cabang olahraga yang sangat menantang, tak terkecuali di kejuaraan sekelas Formula 1 (F1). Para pembalap F1 dididik untuk mengerahkan performa membalap dalam kecepatan tinggi. Salah sedikit saja, masa depan bisa berubah drastis.

Terlepas dari teknologi keamanan mutakhir yang telah disematkan, F1 era modern masih sering menyajikan kecelakaan yang begitu menyeramkan. Mundur ke era 1970-an, keadaannya tentu jauh lebih mencekam. Teknologi keamanan tradisional dipadukan dengan bebasnya aturan F1 pada era itu menyebabkan banyak pembalap kehilangan nyawa akibat kecelakaan yang seharusnya bisa dicegah. Salah satunya adalah kasus kecelakaan Tom Pryce.

1. Berawal dari sebuah mobil yang berhenti

Menilik Kisah Kematian Tragis Tom PryceMobil balap Tom Pryce sedang dalam uji coba di Sirkuit Taman Mallory pada 29 April 2009. (commons.wikimedia.org/TOM)

Putaran ketiga Formula 1 1977 digelar di Sirkuit Kyalami. Sirkuit ini memiliki panjang 4,104 kilometer. Bertajuk Grand Prix (GP) Afrika Selatan, pembalap berkebangsaan Wales, Tom Pryce, mencetak catatan waktu tercepat di keseluruhan sesi latihan. Kendati demikian, ia hanya bisa menyelesaikan sesi kualifikasi di posisi 15. Pryce harus puas memulai balapan dari posisi yang terhitung buncit.

Dilansir Firstsportz, pada putaran ke-22, pembalap Renzo Zorzi mengalami kerusakan pada komponen mobilnya. Zorzi, yang merupakan rekan satu tim Pryce, memutuskan untuk memarkirkan mobil balapnya di sisi kiri dari lurusan utama Sirkuit Kyalami. Tak lama dari situ, mobilnya pun mengeluarkan percikan api.

Kepanikan yang ditimbulkan dari terbakarnya mobil Zorzi membuat dua orang petugas lintasan menyeberang dari sisi kanan ke sisi kiri trek yang menjadi tempat pemberhentian Zorzi. Mereka datang sembari membawa alat pemadam kebakaran. Sayangnya, keduanya menyeberangi lintasan kala balapan masih berjalan.

Ketika petugas-petugas tersebut menyeberangi trek, terdapat dua mobil yang tengah mendekat. Mobil pertama dikemudikan Hans-Joachim Stuck, sementara mobil kedua dikemudikan Tom Pryce. Stuck dengan lincah melewati dua petugas yang berada di tengah-tengah lintasan, tetapi tidak bagi Pryce.

Pryce dikagetkan oleh kemunculan mendadak kedua petugas itu. Dirinya lantas tidak bisa menghindar sehingga kecelakaan pun terjadi dengan naas. Pryce menabrak salah seorang petugas hingga terlempar ke udara dan berakhir tewas, sedangkan seorang petugas sisanya berhasil mencapai tepi lintasan.

Baca Juga: Mengenang Insiden Jungkir Balik Mark Webber di Le Mans 1999

2. Mobilnya terus melaju hingga tikungan pertama

Menilik Kisah Kematian Tragis Tom PryceJacques Laffite di balik kemudi mobil Ligier (commons.wikimedia.org/ludovic)

Gara-gara tabrakan tersebut, sebuah alat pemadam kebakaran seberat 18 kilogram menyasar kepala Tom Pryce dan menghantamnya. Menurut laporan Bleacher Report, kepala sang pembalap hampir terpenggal akibat besarnya kekuatan yang dirasakan. Pryce pun tewas seketika di kecepatan 273 km/jam.

Oleh karena tidak ada yang mengemudikannya, mobil Pryce melaju lurus tanpa terkontrol. Pada akhirnya, mobil itu menabrak mobil Jacques Laffite di tikungan Crowthorne. Laffite sempat geram dan hendak memarahi Pryce, tetapi kemudian menyadari apa yang baru saja terjadi.

Petugas lintasan yang meninggal dunia teridentifikasi sebagai Frederick Jansen van Vuuren. Ia masih berusia 19 tahun. Menurut Bleacher Report lagi, saking mengenaskannya kondisi Van Vuuren, satu-satunya cara untuk mengenali jasadnya adalah dengan mengumpulkan seluruh petugas lintasan Sirkuit Kyalami dan memastikan siapa saja petugas yang tidak hadir. Van Vuuren, yang akrab disapa Frikkie, bekerja sebagai petugas pemesanan tiket di Bandara Jan Smuts, Johannesburg.

3. Sebuah pahatan dibangun di tanah kelahirannya

Menilik Kisah Kematian Tragis Tom Prycesosok Maldwyn Thomas Pryce (commons.wikimedia.org/David Tremayne)

Terlepas dari peristiwa fatal yang terjadi, balapan enggan dihentikan penyelenggara. Pembalap ikonis asal Austria, Niki Lauda, dinobatkan sebagai pemenang GP Afrika Selatan 1977 usai sukses finis terdepan. Kabar kematian Tom Pryce dan Frederick Jansen van Vuuren baru diketahui secara luas pada saat seremoni podium.

Pryce, yang bernama lengkap Maldwyn Thomas Pryce, dimakamkan di Halaman Gereja St Bartholomew, Otford, Kent, Inggris. Halaman Gereja St Bartholomew juga merupakan lokasi pernikahan Pryce dengan pasangannya, Fenella. Pada Juni 2009, Tugu Peringatan Tom Pryce diresmikan di Ruthin, Debinghshire, Wales, yang merupakan tanah kelahirannya.

Kematian Tom Pryce jelas meninggalkan luka mendalam bagi masyarakat Wales. Selama kariernya di Formula 1, ia tercatat meraih 2 podium, 19 poin, dan 1 posisi start terdepan. Kurang dari 2 minggu usai meninggalnya Tom Pryce dan Frederick Jansen van Vuuren, berita buruk kembali menimpa F1 dengan kabar kematian pembalap Brasil, Jose Carlos Pace.

Baca Juga: Memahami Alur Pembangunan Sirkuit Wales yang Berantakan

Written by IRIZU Photo Writer Written by IRIZU

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya