Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Yuki Tsunoda (commons.wikimedia.org/nabtifal)
Yuki Tsunoda (commons.wikimedia.org/nabtifal)

Intinya sih...

  • Yuki Tsunoda resmi menggantikan Liam Lawson di Red Bull untuk debutnya di Formula 1 seri ke-3 2025 di Sirkuit Suzuka, Jepang, pada Minggu (6/4/2025).
  • Red Bull memutuskan pergantian pembalap karena performa Lawson belum maksimal dengan nol poin dari dua balapan debutnya.
  • Liam Lawson akan bergabung dengan Racing Bulls setelah didepak dari Red Bull, sementara Tsunoda dipercaya membantu Verstappen meningkatkan performa Red Bull.

Pembalap Racing Bulls, Yuki Tsunoda, resmi menggantikan posisi Liam Lawson di Red Bull. Pembalap berpaspor Jepang tersebut dikabarkan bakal memulai debutnya bersama Tim Banteng di balapan seri ke-3 Formula 1 2025 yang bakal dihelat di Sirkuit Suzuka, Jepang, pada Minggu (6/4/2025) pekan depan. Yuki Tsunoda diharapkan bisa berduet dengan Max Verstappen untuk mendongkrak performa Red Bull di Formula 1 musim ini.  

"Kami mengakui masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan dengan mobil RB21. Oleh karena itu, pengalaman Yuki (Tsunoda) akan terbukti sangat bermanfaat dalam membantu mengembangkan mobil saat ini. Kami menyambutnya di tim dan berharap dapat melihatnya di balik kemudi RB21,” kata bos Red Bull, Christian Horner, seperti dilansir Formula 1 pada Kamis (27/3/2025). 

1. Performa Liam Lawson bersama Red Bull belum maksimal

Masuknya Yuki Tsunoda ke Red Bull untuk menggantikan Liam Lawson terjadi bukan tanpa alasan. Perombakan pembalap secara tiba-tiba ini dilakukan Red Bull lantaran performa Lawson belum maksimal. Dari dua balapan yang sudah dilakoni, Lawson tercatat sama sekali belum sanggup meraih poin.  

Pada balapan debutnya di GP Australia 16 Maret 2025 lalu, Lawson gagal menyelesaikan balapan karena mobilnya melintir dan menabrak pembatas trek. Sementara itu, di GP China yang dihelat pada 23 Maret 2025, ia kembali gagal meraih poin lantaran hanya mampu finis di posisi ke-16. Pencapaian minim ini membuat Lawson kini hanya bisa bertengger di peringkat ke-17 klasemen sementara pembalap dengan total nol poin.   

"Sulit melihat Liam (Lawson) kesulitan dengan mobil RB21 di dua balapan pertama. Sebagai hasilnya, kami secara kolektif telah mengambil keputusan untuk melakukan pergantian lebih awal. Kami memasuki musim 2025 dengan dua ambisi, yakni mempertahankan titel juara dunia pembalap dan merebut kembali titel juara dunia konstruktor. Ini sudah menjadi keputusan yang murni dari tim kami,” lanjut Christian Horner. 

2. Performa Liam Lawson di Red Bull berbeda jauh dengan Max Verstappen

Performa Liam Lawson di Red Bull tentu amat kontras dengan performa Max Verstappen. Verstappen justru mampu tampil gemilang di dua balapan pembuka yang dihelat di Australia dan China beberapa pekan lalu. Di GP Australia, ia mampu mencuri podium usai finis di posisi ke-2. Sementara itu, di GP China, ia mampu finis di posisi ke-4.     

Hal ini membuat Verstappen seperti harus berjuang sendirian agar bisa mewujudkan asa Christian Horner untuk membawa Red Bull kembali meraih titel juara dunia pembalap dan konstruktor. Perjuangan Verstappen ini pun tampak terasa berat karena mobil RB21 milik Red Bull masih punya banyak kekurangan. RB21 mereka dikabarkan masih punya masalah keseimbangan di bagian depan dan belakang. Hal ini membuat Verstappen dan Lawson kerap kesulitan mengendalikan mobil saat balapan.

3. Liam Lawson bakal dipindahkan ke Racing Bulls untuk berduet bersama Isack Hadjar

Usai didepak dari Red Bull, Liam Lawson tak lantas jadi pengangguran. Sebab, ia dikabarkan bakal menggantikan posisi Yuki Tsunoda di Racing Bulls. Di sana, ia bakal ditempa secara teknis bersama Isack Hadjar agar mampu menorehkan performa terbaiknya di Formula 1.

"Kita punya kewajiban untuk melindungi dan mengembangkan Liam (Lawson). Bersama-sama, kita melihat bahwa setelah awal yang sulit seperti ini, masuk akal untuk bertindak cepat sehingga Liam bisa mendapatkan pengalaman sembari ia melanjutkan karier F1-nya dengan Visa Cash App Racing Bulls. Tim ini sudah menjadi tim yang sangat dikenalnya," jelas Christian Horner masih dilansir Formula 1.

Keputusan Christian Horner memilih Yuki Tsunoda untuk menggantikan Liam Lawson di Red Bull bukan tanpa alasan. Horner memutuskan memilih sang pembalap untuk berada di Red Bull lantaran performanya sejak debut di Formula 1 pada 2021 bersama Alpha Tauri (sekarang Racing Bulls) terus meningkat. Ia pernah mengalahkan performa Nyck de Vries dan Daniel Ricciardo saat keduanya masih membela Alpha Tauri di Formula 1 2023 dan Formula 1 2024. Oleh karena itu, Tsunoda tentu memikul beban berat. Sebab, dengan performa apiknya, ia diharapkan bisa membawa Red Bull kembali merajai balapan.   

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team