Liga Champions dan Europa League musim 2020/21 sebentar lagi akan mencapai babak final. Masing-masing empat tim sudah memastikan tempat di semifinal Liga Champions dan Europa League, dan mereka pasti akan berjibaku untuk bisa lolos ke final dan merebut gelar juara.
Kira-kira, siapa klub yang akan lolos ke final Liga Champions dan Europa League musim ini? Nah, mari lihat 10 fakta dan statistik unik dari babak final Liga Champions dan Europa League sepanjang masa berikut ini.
Final sesama Spanyol paling sering terjadi di Liga Champions, yaitu tiga kali. Sedangkan di Europa League, yang paling sering adalah All Italian Final, yaitu empat kali. Uniknya, final senegara tampaknya jadi makin sering terjadi belakangan ini, tepatnya empat kali di Liga Champions dan tiga kali di Europa League dalam 10 musim terakhir.
Pada musim tersebut, Valencia yang melaju ke final Liga Champions dan Deportivo Alaves yang menembus final Piala UEFA sama-sama kalah di final. Namun sejak itu, klub Spanyol berhasil mencapai babak final Liga Champions 9 kali dan final Europa League 10 kali, dan mereka selalu berhasil jadi juara.
Secara total, klub-klub Prancis pernah 12 kali mencapai babak final, dengan rincian 7 final Liga Champions dan 5 final Europa League. Tapi dari 12 final tersebut, hanya satu saja yang berhasil dimenangkan, yaitu kala Marseille menjuarai Liga Champions 1992/93. Sisanya selalu kalah, termasuk Paris Saint-Germain di final Liga Champions musim lalu.
Jerman dan Italia menguntit di bawahnya dengan masing-masing 10 klub. Sementara Spanyol pernah mengirimkan 8 klub, disusul Prancis dengan 7 klub.
Juve pernah 7 kali kalah di final Liga Champions, serta sekali kalah di final Piala UEFA. Sementara Benfica 5 kali jadi runner-up Liga Champions dan 3 kali jadi runner-up Piala UEFA. Namun setidakya Juve punya 2 trofi Liga Champions dan 3 Piala UEFA, sedangkan koleksi Benfica hanya berupa 2 trofi Liga Champions.
Maka, Sevilla menjadi klub yang paling sering berlaga di final kejuaraan antarklub Eropa tanpa pernah kalah. Sayangnya, mereka belum pernah sekalipun lolos ke final Liga Champions.
Sejak 1955/56, hanya ada empat pertandingan final Liga Champions yang berakhir 0-0, dan kali terakhir itu terjadi adalah tahun 2003. Sementara di Europa League, format final satu pertandingan mulai diberlakukan musim 1997-98, dan sejak itu skor 0-0 di babak final hanya pernah terjadi di tahun 2000 dan 2014.
Kali terakhir klub asal Italia menjuarai Liga Champions adalah tahun 2007, kala AC Milan mengalahkan Liverpool di final. Sementara di Europa League, kesuksesan terakhir mereka malah sudah lebih lama lagi, yaitu ketika Parma jadi juara tahun 1999.
Masalahnya, klub-klub Inggris hampir selalu kalah jika bertemu klub Spanyol di final Liga Champions maupun Europa League. Sepanjang sejarah, klub Inggris dan Spanyol pernah lima kali saling berhadapan di final Liga Champions, dan hanya sekali klub Inggris keluar sebagai pemenang. Itu pun sudah lama terjadi, yaitu musim 1980/81.
Sementara di Europa League, sudah ada empat pertemuan klub Inggris dan Spanyol di final, dan klub Inggris pun hanya menang sekali, yaitu pada musim 2000/01. Hanya Liverpool klub Inggris yang pernah menang melawan klub Spanyol di final, tapi kini The Reds pun sudah tersingkir dari Eropa.
Mereka adalah Manchester City, Paris Saint-Germain, Arsenal, AS Roma, dan Villarreal. Bahkan, Manchester City dan Villarreal sama sekali belum pernah mencapai babak final. Maka, cukup besar peluang terjadinya sejarah baru musim ini, baik di Liga Champions maupun Eropa League.
Itulah 10 fakta dan statistik unik dari babak final Liga Champions dan Europa League sepanjang masa. So, kalau menurut prediksimu, klub mana yang akan lolos ke final Liga Champions dan Europa League musim ini?