10 Pemain yang Bisa Membela Dua Timnas Negara Top, Mana yang Dipilih?

Eric Cantona adalah penyerang asal Prancis yang terkenal sebagai pemain legendaris Manchester United. Cantona lahir di Prancis, sehingga semasa berkarier pun ia bermain untuk Timnas Prancis.

Namun, Cantona sebenarnya sempat punya pilihan membela dua negara top lain, yaitu Spanyol dan Italia. Itu karena ibu kandung Cantona berasal dari Spanyol, sementara kakeknya berkebangsaan Italia.

Cantona sendiri akhirnya mencatat 45 caps bersama Timnas Prancis sepanjang kariernya dan mencetak 20 gol. Namun, ia tak termasuk skuad Prancis yang juara Piala Dunia 1998 karena terlanjur pensiun dari timnas pada 1995.

Cantona bukan satu-satunya pemain yang bisa memilih tiga timnas negara top untuk dibela. Thiago Alcantara juga punya keistimewaan itu. Thiago saat ini membela Timnas Spanyol.

Namun, ia lahir di Italia dari orang tua yang berkebangsaan Brasil. Maka, Thiago sebenarnya bisa saja memilih untuk membela Timnas Italia atau Brasil. Thiago sendiri bisa memilih Timnas Spanyol karena ia dibesarkan di negara tersebut.

Sejauh ini, Thiago sudah bermain dalam 46 laga bersama Spanyol di semua ajang dan mencetak 2 gol. Kemungkinan besar, Thiago masih bisa membela Spanyol hingga beberapa tahun lagi karena baru berusia 30 tahun.

Pemain yang satu ini juga akhirnya memilih membela Timnas Spanyol, meski ia tidak lahir di Spanyol. Aymeric Laporte adalah bek tengah kelahiran Prancis, 27 tahun silam.

Ia sebenarnya tidak memiliki garis keturunan Spanyol, tetapi ia sempat lama tinggal di Spanyol saat bergabung dengan Athletic Bilbao pada 2010 hingga 2018. Laporte juga berhak membela Spanyol karena ia tak pernah dapat kesempatan membela timnas senior Prancis.

Padahal, Laporte sudah mencatat lebih dari 50 laga bersama tim junior Prancis. Laporte pun akhirnya mencatat debut bersama Timnas Spanyol pada 2021, dan sejauh ini sudah tampil 14 kali bagi La Furia Roja.

Gonzalo Higuain juga ternyata lahir di Prancis, tetapi pada akhirnya memilih membela Timnas Argentina. Higuain sendiri memang memiliki darah Argentina dari ayahnya yang merupakan mantan pemain sepak bola.

Higuain juga dibesarkan di Argentina, dan ia mengawali karier bersama River Plate. Higuain saat ini masih aktif bermain, tetapi ia sudah pensiun membela timnas.

Selama bermain untuk Timnas Argentina, Higuain mencatat 75 caps di semua ajang dengan sumbangan 31 gol. Sayangnya, ia tak pernah berhasil mempersembahkan trofi bagi negaranya.

Berkebalikan dengan Higuain, Mauro Camoranesi lahir di Argentina tetapi memilih membela timnas lain yang tak kalah top, yaitu Timnas Italia. Camoranesi adalah gelandang yang berkarier sejak 1995 hingga 2014. Camoranesi sendiri memiliki darah Italia dari kakek buyutnya, sehingga bisa membela Gli Azzurri.

Semasa aktif, Camoranesi mencatat 55 caps bersama Timnas Italia dengan sumbangan 4 gol. Keputusan Camoranesi membela Italia sendiri akhirnya berbuah manis, karena ia turut memenangi Piala Dunia 2006.

Simone Perrotta juga merupakan bagian dari Timnas Italia yang menjuarai Piala Dunia 2006. Perrotta lahir dari kedua orang tua yang berasal dari Italia. Namun, ia lahir di Inggris sehingga sebenarnya juga bisa memilih Timnas Inggris.

Hanya 5 tahun yang dihabiskan Perrotta di Inggris sebelum keluarganya akhirnya kembali ke Italia. Karena itulah Perrotta tak punya keraguan untuk membela negara asal orang tuanya itu. Selama aktif bermain, Perrotta mencatat 48 caps di semua ajang dengan sumbangan 2 gol.

Berikutnya, ada empat pemain top kelahiran Brasil yang akhirnya memilih untuk membela timnas negara lain. Pertama adalah Deco, gelandang yang terkenal pernah membela FC Porto, Barcelona, dan Chelsea. Deco lahir di Brasil, tetapi ia membela Timnas Portugal.

Deco berhak membela Portugal karena ia pernah lama tinggal di negara tersebut. Selain itu, Deco tak pernah dipanggil membela Timnas Brasil yang saat itu dijejali pemain bintang.

Deco membela Timnas Portugal pada 2003 hingga 2010. Ia mencatat 75 caps di semua ajang dan mencetak 5 gol.

Pepe juga adalah pemain kelahiran Brasil yang memilih membela Timnas Portugal. Seperti Deco, Pepe juga tak punya garis keturunan Portugal. Namun, ia bisa membela Portugal melalui jalur naturalisasi pada tahun 2007.

Sejak itu, Pepe terus membela Timnas Portugal hingga sekarang. Meski sudah berusia 38 tahun, Pepe masih belum pensiun dari timnas.

Ia pun jadi salah satu pemain Portugal dengan caps terbanyak, yaitu 123 caps. Pepe juga turut membawa Portugal menjuarai Piala Eropa 2016 dan Nations League 2018/2019.

Ada pula pemain kelahiran Brasil yang memilih untuk membela Timnas Spanyol. Salah satunya adalah Diego Costa. Meski lahir di Brasil, Costa justru memulai kariernya di Eropa.

Ia sempat bermain cukup lama di Spanyol, sehingga bisa mengajukan izin memiliki kewarganegaraan Spanyol. Costa mulai membela Timnas Spanyol pada 2014. Ia sebenarnya sudah sempat membela Timnas Brasil, tetapi boleh berganti timnas karena baru bermain dua kali.

Ironisnya, Costa pun pada akhirnya tak banyak dapat kesempatan bermain bersama Spanyol. Ia baru punya 24 caps sejauh ini, dan sudah tak dipanggil lagi sejak 2018.

Satu lagi pemain yang punya kesempatan membela dua timnas negara top adalah Jorginho. Ia adalah kelahiran Brasil, tetapi belakangan memilih untuk mewakili Timnas Italia. Jorginho berhak membela Tim Azzurri karena memiliki garis keturunan Italia dari kakek buyutnya.

Keputusan Jorginho membela Italia sejauh ini terbukti tepat. Ia jadi andalan di lini tengah Timnas Italia saat ini, dan berhasil membawa negaranya juara Piala Eropa 2020. Sejauh ini, Jorginho sudah mencatat 42 caps bersama Italia dengan sumbangan 5 gol.

Sepuluh pemain di atas punya pilihan membela satu di antara dua timnas negara top. Ada yang bahkan punya tiga pilihan negara. Menurutmu, apakah keputusan mereka dalam memilih timnas tepat?