10 Pembelian Pemain Termahal yang Pernah Dilakukan Bayern Munchen

Renato Sanches mulai menarik perhatian banyak tim besar saat ia tampil impresif bersama Timnas Portugal saat mereka menjuarai Piala Eropa 2016 lalu. Ia juga sukses mengantar Benfica meraih gelar Liga Portugal. Penampilannya itu membuat Sanches dianugerahi gelar Golden Boy musim itu, yakni penghargaan untuk pemain muda terbaik di Eropa.

Bayern Munchen akhirnya menjadi klub yang beruntung mendapatkannya. Kala itu mereka harus membayar sebanyak Rp614 miliar. Namun, penampilannya cukup mengecewakan di musim pertamanya. Ia akhirnya dipinjimkan ke Swansea City semusim berselang. Tak banyak berubah, Munchen melepasnya ke Lille pada musim 2019.

Pavard menjadi salah satu pemain kunci Timnas Prancis saat mereka sukses menjuarai Piala Dunia 2018. Bahkan, gol indahnya ke gawang Argentina pada babak 16 besar berhasil menjadi gol terbaik turnamen. Ia pun akhirnya pindah ke Munchen dari Stuttgart dengan nilai transfer sebesar Rp614 miliar.

Tak seperti Sanches yang gagal bersinar, Pavard terbukti mampu memainkan peran sebagai bek kanan dengan sangat baik. Tak hanya sigap dalam memotong serangan lawan, ia juga cukup rajin dalam membantu serangan timnya. Kini Pavard telah meraih 2 gelar Bundesliga, 1 DFB Pokal, dan 1 trofi Liga Champions bersama Die Roten.

Kehadiran Mats Hummels pada musim 2016 lalu tak hanya memperkuat lini belakang Bayern Munchen, tetapi juga memperlemah sang rival, Borussia Dortmund. Die Roten sendiri mendapatkan Hummels usai membayar Rp624 miliar kepada Dortmund.

Menariknya ini merupakan kali keduanya membela Munchen karena ia adalah produk asli akademi mereka. Sukses meraih 3 gelar Bundesliga dan 1 DFB Pokal, Hummels akhirnya kembali ke Dortmund pada musim 2019 setelah Munchen mendatangkan Benjamin Pavard dan Lucas Hernandez.

Mario Gotze sukses membuat seluruh pendukung Borussia Dortmund kecewa kala ia memutuskan berlabuh ke Bayern Munchen pada tahun 2013 lalu seharga Rp644 miliar. Padahal, kala itu Dortmund tengah dalam performa yang cukup baik dengan meraih 2 gelar Bundesliga. Mereka juga masuk ke final Liga Champions tahun 2013 meski akhirnya kalah dari Munchen.

Namun, bersama Munchen, penampilan Gotze justru tak terlalu impresif. Permainannya tak sebaik saat ia membela Borussia Dortmund. Ia pun hanya bertahan tiga musim sebelum kembali ke Dortmund. Kini gelandang berusia 29 tahun ini bermain untuk PSV Eindhoven sejak tahun 2020.

Arturo Vidal merupakan salah satu pemain kunci Juventus kala mereka sukses kembali mendominasi Serie A. Bermain di Turin sejak musim 2011 hingga 2015, Vidal sukses mempersembahkan 4 gelar Serie A dan 1 trofi Copa Italia sebelum pindah ke Munchen dengan harga Rp689 miliar.

Menariknya, ini bukan kali pertama pria asal Chile ini bermain di Bundesliga. Sebelumnya ia pernah membela Bayer Leverkusen musim 2007 hingga 2011. Bersama Munchen ia cukup sukses dengan meraih 3 gelar Bundesliga dan 1 trofi DFB Pokal. Ia kemudian pergi ke Barcelona pada musim 2018.

Javi Martinez datang ke Munchen pada musim 2012 lalu usai tampil solid bersama Athletic Bilbao. Kala itu Die Roten harus mengeluarkan dana sebesar Rp702 miliar untuk memboyongnya ke Allianz Arena. Pemain asal Spanyol ini mampu membuktikan kualitasnya bersama Bayern Munchen.

Bisa bermain sebagai gelandang box-to-box, gelandang bertahan, dan gelandang tengah, ia cukup fleksibel untuk ditempatkan di mana saja. Terbukti ia sukses meraih 9 gelar Bundesliga, 5 DFB Pokal, dan 2 trofi Liga Champions. Kini Martinez bermain di Qatar SC setelah tak memperpanjang kontraknya musim ini.

Corentin Tolisson menjadi pemain termahal yang dijual oleh Lyon ketika dirinya hijrah ke Bayern Munchen pada musim 2017 dengan nilai mencapai Rp730 miliar. Namun, rekor tersebut hanya bertahan selama satu bulan karena Alexander Lacazette menerima tawaran dari Arsenal senilai Rp927 miliar.

Kariernya justru meredup ketika berseragam Munchen. Pada musim pertamanya ia masih cukup sering diturunkan, namun pada musim berikutnya ia kesulitan bersaing dengan para gelandang hebat macam, Joshua Kimmich, Javi Martinez, hingga Thiago. Hal tersebut jelas tak sesuai dengan banderol mahalnya.

Bayern Munchen mendatangkan Dayot Upamecano dari salah satu pesaing kuatnya beberapa musim lalu, RB Leipzig dengan nilai Rp747 miliar setelah mereka kehilangan Jerome Boateng dan David Alaba yang memutuskan hengkang. Upamecano sendiri terbilang cukup muda, yakni baru berusia 22 tahun.

Performanya juga terbilang sangat stabil selama tiga musim bermain untuk Leipzig. Kini pemain asal Prancis ini diharapkan menjadi salah satu bek andal bagi Munchen. Musim ini ia selalu diturunkan di ajang Bundesliga dan menjadi starter kala mereka melawan Barcelona di ajang Liga Champions.

Leroy Sane sudah dikaitkan dengan Bayern Munchen pada tahun 2019 lalu. Ia diplot untuk menggantikan peran yang ditinggalkan Frank Ribery dan Arjen Robben. Namun, karena cedera, Sane baru bergabung dengan Munchen semusim berselang. Kala itu Die Roten harus membayar Rp790 miliar kepada Manchester City.

Performanya justru menurun kala bersama Munchen. Ia lebih sering turun sebagai pemain pengganti. Kontribusi golnya pun cukup minim sejauh ini. Hal ini tentunya tak sesuai dengan banderol mahalnya saat dibeli dari Manchester City.

Lucas Hernandez menjadi pembelian termahal Bayern Munchen sepanjang sejarah usai didatangkan dari Atletico Madrid. Kala itu Die Roten harus mengeluarkan dana fanastis sebesar Rp1,4 triliun untuk mendatangkan bek asal Prancis ini ke Allianz Arena.

Hernandez sendiri cukup fleksibel dalam bermain. Ia dapat ditempatkan sebagai bek tengah ataupun bek kiri. Namun, ia masih kesulitan untuk mengunci satu tempat di lini belakang Munchen. Menarik melihat apa yang bisa ia perlihatkan di bawah asuhan Julian Nagelsmann musim ini.

Bayern Munchen terbukti sukses mendominasi Bundesliga dan Eropa dengan para pemain bintangnya. Namun, tak semua rekrutan mahal mereka terbukti tampil baik. Ada juga yang malah menurun usai bergabung dengan Die Roten.