Selain membeli secara tunai, tidak jarang klub melakukan sistem barter untuk mendapatkan pemain yang mereka inginkan. Cara ini terbilang efektif untuk menghemat anggaran tim, terutama ketika harus membayar gaji pemain yang memang cukup tinggi.
Ada sejumlah pertukaran pemain yang sempat mengejutkan publik. Alasannya beragam, karena pemain pindah ke klub rival sampai keputusan aneh klub yang membuang pemain bintangnya. Nah, ini deretan transfer barter yang sempat bikin heboh dunia sepak bola.
Pada tahun 1995 silam, publik dikejutkan dengan keputusan Newcastle United yang setuju menjual penyerang andalan mereka, Andy Cole, ke salah satu rival utama, Manchester United. Namun, sebagai bagian kesepakatan, Setan Merah harus menyerahkan Keith Gillespie.
Dalam perjalanannya, Cole sukses meraih banyak trofi di MU, termasuk treble winners pada musim 1998/1999 yang sensasional. Sebaliknya, walau menjadi bagian penting Newcastle United selama tiga tahun, Gillespie tidak bisa memberikan trofi apa-apa untuk The Magpies.
Penampilan Ivan Zamorano yang gemilang bersama Real Madrid membuat Inter Milan kesengsem. Akhirnya, pada 1996, La Beneamata memboyong striker asal Chile ini. Sebagai bagian kesepakatan transfer, klub Italia setuju melepas Roberto Carlos dan sejumlah uang.
Sayangnya, keputusan Il Biscione kala itu bisa dibilang blunder. Pasalnya, Zamorano cuma mampu memberikan trofi Piala UEFA musim 1997/1998 untuk tim asal Milan. Sebaliknya, Carlos sukses empat kali juara LaLiga dan tiga kali Liga Champions Eropa bersama El Real.
Inter Milan lagi-lagi membuat keputusan aneh pada tahun 1999. Kala itu mereka mendatangkan Christian Vieri dari Lazio dengan mahar 32 juta poundsterling (Rp640 miliar kurs sekarang). Sebagai bagian transfer, klub setuju melepas Diego Simeone ke Biancoceleste.
Dibeli dengan harga mahal, Vieri ternyata gagal bersinar. Selama berkarier di Inter Milan, ia cuma memberikan Coppa Italia 2004/2005. Sebaliknya, Simeone sukses menyumbangkan empat trofi untuk Lazio, termasuk gelar Serie A musim 1999/2000 dan Piala Super Eropa 1999.
Inter Milan mengontrak Andrea Pirlo dari Brescia pada tahun 1998. Namun, entah apa yang ada di pikiran manajemen I Nerazzurri. Ketika AC Milan menawarkan uang dan Andres Guglielminpietro pada tahun 2011, mereka bersedia melepas pemain muda berbakat itu.
Semua akhirnya tahu bagaimana kiprah Pirlo bersama I Rossoneri. Mantan gelandang Timnas Italia ini dua kali mengantarkan AC Milan meraih titel Serie A, Liga Champions Eropa, dan Piala Super Eropa. Sebaliknya, Guglielminpietro gagal bersinar bersama Il Biscione.
Datang dari Real Madrid pada 1999, Clarence Seedorf sebenarnya tampil cukup baik untuk Inter Milan. Ia menjadi pilihan reguler di lini tengah klub. Namun, pada 2002, I Nerazzurri setuju melepasnya ke klub sekota, AC Milan, dan mendapatkan bek Italia, Francesco Coco.
Seperti Andrea Pirlo, La Beneamata mungkin akan menyesali kepergian Seedorf. Pasalnya, di AC Milan, pemain Belanda ini sukses meraih banyak trofi, termasuk dua kali Liga Champions Eropa. Sementara, Coco hanya mampu menyumbangkan Coppa Italia untuk Inter Milan.
Pertukaran pemain mengejutkan lainnya kembali melibatkan Inter Milan. Pada tahun 2004 lalu, klub berkostum biru-hitam ini setuju untuk melepas Fabio Cannavaro ke rival utama, Juventus. Sebagai gantinya, mereka mendapatkan kiper berpaspor Uruguay, Fabian Carini.
Cannavaro sukses mengantarkan klub Kota Turin meraih scudetto dua musim beruntun walau akhirnya dicabut lantaran skandal kasus calciopoli. Sementara itu, Carini cuma bermain empat kali di Serie A bareng Inter Milan dan akhirnya dilepas pada tahun 2007.
Michael Owen bisa dikatakan sebagai salah penyerang terbaik yang pernah dimiliki Liverpool. Namun, pada tahun 2004, The Reds setuju melepas striker mungil tersebut ke Real Madrid. Selain sejumlah uang, klub asal Inggris juga mendapatkan Antonio Nunez.
Sayangnya, karier Owen di Spanyol tidak berjalan mulus. Bergabung bersama nama-nama besar seperti Ronaldo, Roberto Carlos, Luis Figo, dan Zinedine Zidane, ia lebih sering duduk di bangku cadangan. Cuma bertahan semusim, Owen akhirnya dilego ke Newcastle United.
Ini adalah salah satu barter paling menghebohkan dalam sejarah Premier League. Pada 2006, dua klub Kota London, Arsenal dan Chelsea, setuju untuk menukar pemain kuncinya. Ashley Cole menyeberang ke Chelsea, sedangkan William Gallas hengkang ke tim rival.
Kepindahan Cole sempat menuai kemarahan suporter Arsenal. Pasalnya, selama berkarier di The Gunners, ia adalah andalan di lini belakang klub. Mantan bek Timnas Inggris itu merupakan bagian tim Arsenal kala menjuarai Liga Inggris musim 2001/2002 dan 2003/2004.
Bersama Samuel Eto'o, Barcelona sebenarnya sempat berjaya, termasuk meraih dua trofi Liga Champions Eropa. Namun, klub Catalan menginginkan lebih. Akhirnya, pada 2009, mereka membeli Zlatan Ibrahimovic dari Inter Milan dan mengorbankan penyerang asal Kamerun.
Secara prestasi, Eto'o mungkin lebih gemilang. Ia mampu merebut scudetto, Liga Champions Eropa, Coppa Italia, Supercoppa Italiana, dan Piala Dunia Antar Klub. Sementara, Ibra cuma meraih trofi LaLiga, Piala Super Eropa, Piala Super Spanyol, dan Piala Dunia Antarklub.
Pada jendela transfer musim dingin 2011 lalu, Chelsea mendatangkan bek asal Brazil, David Luiz, dari Benfica. Sebagai bagian dari kesepakatan transfer, klub London Biru tersebut setuju menyerahkan Nemanja Matic yang kala itu masih berusia 22 tahun ke Benfica.
Yang unik, pada tahun 2014, The Blues memulangkan kembali Matic ke Stamford Bridge. Gelandang asal Serbia ini pun sempat bermain dengan Luiz dan sukses menyumbangkan titel Premier League 2016/2017 untuk Chelsea sebelum pindah ke Manchester United.
Manchester United resmi mendaratkan Alexis Sanchez pada Januari 2018 dari klub rival, Arsenal. Sebagai bagian dari paket transfer, Setan Merah setuju melepas gelandang mereka asal Armenia, Henrikh Mkhitaryan, yang sebenarnya baru direkrut pada musim panas 2016.
Sayangnya, karier kedua pemain tersebut di klub barunya tidak berlangsung mulus. Sanchez gagal memberikan penampilan terbaiknya untuk MU dan akhirnya dilego ke Inter Milan. Sementara itu, Mkhitaryan dipinjamkan Arsenal ke AS Roma pada awal musim 2019/2020.
Ada beberapa lagi barter pemain yang sempat mengejutkan publik. Pada 2004, Barcelona melepas Ricardo Quaresma untuk mendapatkan Deco dari Porto. Sementara, pada 2006, Real Madrid dan Arsenal menukar pemain mereka, Jose Antonio Reyes dan Julio Baptista.