11 Pemain Inti AS Monaco saat Juara Ligue 1 2016/17, di Mana Sekarang?

Penjaga gawang utama AS Monaco pada musim 2016/2017 adalah Danijel Subasic. Pada musim tersebut, Subasic bermain 36 kali di Ligue 1, mencatat 17 clean sheets dan hanya kebobolan 28 kali.

Dengan demikian, kiper asal Kroasia ini berperan vital dalam keberhasilan Monaco jadi juara. Subasic sendiri cukup lama membela Monaco, yaitu dari 2012 hingga 2020.

Ia mencatat total 292 laga dengan 111 clean sheets bersama Monaco di semua ajang. Kini, Subasic berseragam Hajduk Split, klub lamanya yang pernah ia bela sebelum bergabung dengan Monaco.

AS Monaco biasa bermain dengan formasi empat bek pada musim 2016/2017. Salah satu bek tengah inti mereka saat itu adalah Kamil Glik.

Uniknya, musim 2016/2017 adalah musim pertama Glik bergabung dengan Monaco, tapi ia langsung dipercaya jadi bek inti dan meraih gelar juara. Glik sendiri adalah bek asal Polandia yang sempat berkarier di Serie A sebelum gabung Monaco.

Setelah meninggalkan Monaco tahun 2020, ia kembali ke Serie A dan bergabung dengan Benevento. Sayangnya, ia gagal mencegah Benevento terdegradasi, sehingga musim ini harus berkarier di Serie B.

Rekan duet Glik di jantung pertahanan AS Monaco musim 2016/2017 adalah Jemerson. Bek asal Brasil ini bermain 34 kali di Ligue 1 pada musim tersebut, dan sempat menyumbang 2 gol.

Seperti Glik, Jemerson pun baru bergabung dengan Monaco pada 2016. Hebatnya, mereka berdua langsung sukses membentuk duet yang klop di lini belakang.

Jemerson bergabung dengan Monaco dari Atletico Mineiro. Ia meninggalkan Monaco pada 2020 dan sempat pulang ke Brasil. Namun, Jemerson akhirnya kembali lagi ke Ligue 1 pada awal musim ini dan bergabung dengan Metz.

Pemain yang menempati pos bek kanan Monaco pada musim 2016/2017 adalah Djibril Sidibe. Bek asal Prancis ini juga baru bergabung pada 2016, tapi ia pun langsung tampil apik.

Sepanjang musim tersebut, Sidibe tampil 29 kali di liga dan menyumbang 2 gol serta 6 assists. Sidibe adalah satu-satunya pemain di daftar ini yang belum meninggalkan Monaco hingga sekarang.

Sejauh ini, Sidibe sudah tampil dalam 167 laga bersama Monaco di semua ajang. Kontrak Sidibe sendiri akan segera berakhir pada akhir musim ini, dan belum diketahui apakah ia akan memperpanjangnya atau tidak.

Sementara posisi bek kiri Monaco saat itu biasa ditempati Benjamin Mendy. Mendy tampil 25 kali di Ligue 1 pada musim tersebut, dan ia hanya absen ketika cedera atau terkena larangan tampil.

Mendy juga baru bergabung dengan Monaco pada 2016, maka seluruh barisan bek inti Monaco pada musim 2016/2017 adalah nama-nama baru. Mendy sendiri akhirnya hanya membela Monaco pada musim tersebut, karena setelah itu ia langsung diboyong Manchester City.

Mendy masih bertahan di City hingga saat ini, tapi ia hampir tak pernah jadi andalan. Apalagi saat ini ia terjerat kasus kriminal dan dipenjara karena kasus pemerkosaan. Bisa dibilang kariernya saat ini perlahan hancur.

Berikutnya ada Fabinho, pemain asal Brasil yang menjadi gelandang bertahan inti bagi Monaco pada musim 2016/2017. Ia hanya absen sekali di Ligue 1 sepanjang musim tersebut.

Meski berposisi gelandang bertahan, Fabinho ternyata juga cukup tajam dengan sumbangsih 9 gol dan 3 assists. Fabinho terus menjadi andalan Monaco hingga 2018, dan ia akhirnya diboyong oleh Liverpool.

Kini bersama The Reds pun ia menjadi pemain penting, dan sejauh ini sudah berhasil membawa klubnya memenangi 4 trofi. Tak heran jika Liverpool mengikat Fabinho dengan kontrak hingga 2026.

Pemain yang sering jadi duet Fabinho sebagai jangkar lini tengah Monaco musim 2016/2017 adalah Tiemoue Bakayoko. Bakayoko mencatat 32 penampilan di Ligue 1 saat itu dan menyumbang 2 gol.

Ternyata, itu menjadi musim terakhir Bakayoko bersama Monaco, karena ia diboyong Chelsea pada musim berikutnya. Sayangnya, hingga kini Bakayoko masih kesulitan mendapat tempat di tim utama Chelsea.

Ia lebih sering dipinjamkan ke klub lain, termasuk ke AC Milan musim ini. Ia dipinjam Milan hingga 2023 dengan opsi pembelian. Bisa jadi, Milan bakal mempermanenkan Bakayoko karena sejauh ini ia tampil apik bersama Rossoneri.

Berikutnya ada Thomas Lemar, gelandang asal Prancis yang sering dipasang Monaco di sisi kiri pada musim 2016/2017. Lemar juga punya peran penting dalam sukses Monaco, karena ia bermain 34 kali di liga serta menyumbang 9 gol serta 12 assists.

Bahkan, total penampilannya di semua ajang mencapai 55 pertandingan. Sama seperti Fabinho, Lemar bertahan di Monaco hingga 2018, sebelum akhirnya pindah ke Atletico Madrid.

Ia masih membela Atletico hingga saat ini, dan musim lalu ia meraih trofi liga domestik keduanya dengan membawa Atletico memenangi LaLiga.

Sementara pemain yang kerap menempati sisi kanan lini tengah Monaco pada musim 2016/2017 adalah Bernardo Silva. Karena fleksibilitasnya, pemain asal Portugal ini juga beberapa kali diplot di tengah atau bahkan sisi kiri.

Sepanjang musim tersebut, Bernardo Silva bermain 58 kali di semua kompetisi, termasuk 37 partai Ligue 1. Sumbangsih Bernardo Silva bagi Monaco juga vital karena ia mencetak 8 gol dan 11 assists di liga.

Karena penampilan hebatnya, ia langsung direkrut Manchester City pada musim berikutnya. Sejak itu, Bernardo Silva sudah meraih 10 trofi bersama City, dan musim ini kemungkinan besar koleksinya akan bertambah.

Top skor AS Monaco pada musim 2016/2017 adalah Radamel Falcao. Penyerang asal Kolombia ini sukses mencetak 30 gol di semua ajang, termasuk 21 gol di Ligue 1.

Ditambah 5 assists di liga, Falcao punya peran yang luar biasa dalam suskes Monaco menjadi juara. Falcao membela Monaco hingga 2019, dengan total sumbangsih 83 gol.

Setelah itu ia sempat membela Galatasaray selama dua musim, lalu pindah ke Rayo Vallecano pada awal musim ini. Sejauh ini, Falcao sudah membela Vallecano dalam 13 partai dan mencetak 5 gol.

Inilah pemain yang paling banyak bermain bagi AS Monaco sepanjang musim 2016/2017. Nama Valere Germain memang tak terlalu populer, tapi striker asal Prancis ini punya peran besar dalam sukses Monaco saat itu. Germain mencatat 60 penampilan di semua ajang, termasuk 36 laga di Ligue 1 dengan sumbangan 10 gol.

Germain meninggalkan Monaco pada musim berikutnya dan bergabung dengan Marseille. Kini ia masih bermain di Ligue 1 dengan membela Montpellier sejak awal musim ini. Sejauh ini, Germain baru mencetak 4 gol bagi klub barunya tersebut dalam 17 penampilan.

Selain sebelas pemain di atas, ada pula Kylian Mbappe, yang mencetak 26 gol bagi Monaco sepanjang musim 2016/2017. Namun, saat itu Mbappe yang baru berusia 18 tahun lebih banyak tampil sebagai pelapis, bukan pemain inti.

Yang jelas, semua pemain tersebut sangat berperan dalam sukses Monaco menjuarai Ligue 1 pada waktu itu.