Liga Champions Eropa berlangsung pertama kali pada 1955/1956. Itu artinya, hingga kini, kompetisi sepak bola tertinggi antarklub Eropa ini telah menggelar 66 edisi. Selama itu, terdapat 22 tim yang sudah mencicipi gelar juara.
Jika ditarik lebih luas, ada 44 tim yang pernah mencapai partai final. Menariknya, sebelas di antaranya berhasil melakukannya secara beruntun. Beberapa di antaranya bahkan lebih dari satu kali.
Real Madrid pernah dua kali bermain di final Liga Champions secara beruntun. Pertama pada 1956—1960. Lima edisi tersebut seluruhnya mereka akhiri dengan kemenangan alias gelar juara.
Begitu pun halnya dengan kesempatan kedua pada 2016—2018. Secara keseluruhan, Los Blancos memang merupakan raja Liga Champions. Mereka mengoleksi 13 gelar dari 16 kali bermain di partai final.
Setelah 1960, Benfica menggantikan Real Madrid dengan mendominasi Liga Champioms selama tiga musim beruntun (1961—1963). Namun, mereka hanya berhasil meraih dua edisi pertama, yaitu saat melawan Barcelona (3-2) dan Real Madrid (5-3). Sementara, pada 1963, mereka kalah dari AC Milan dengan skor 1-2.
Itu sekaligus menjadi dua trofi Liga Champions Benfica hingga kini. Selain tiga di atas, mereka juga mencatatkan empat penampilan tambahan di partai final, yaitu pada 1965, 1968, 1988, dan 1990.
Inter Milan mengoleksi tiga gelar Liga Champions. Dua di antaranya mereka raih secara beruntun, yaitu pada 1964—1965. Pada 1964, yang juga merupakan keikutsertaan pertama mereka, Inter Milan mengalahkan Real Madrid 3-1. Setahun berikutnya, giliran Benfica yang menjadi korban dengan skor 1-0.
Satu gelar lain diraih pada 2010 dengan mengalahkan Bayern Muenchen 2-0. Pada musim ini, Inter Milan berhasil meraih treble winners.
Inter Milan juga pernah mencapai dua partai final lain. Pada 1967, mereka kalah 1-2 dari Glasgow Celtic. Kemudian, pada 1972, mereka takluk 0-2 dari Ajax Amsterdam.
Ajax mengoleksi empat gelar Liga Champions. Tiga di antaranya diraih secara beruntun, yaitu pada 1971—1973. Kedigdayaan ini sekaligus membuat gaya bermain total football terkenal. Johan Cruyff berperan sebagai panglimanya.
Sementara itu, satu gelar lain diraih pada 1995 dengan mengalahkan AC Milan 1-0. Setahun berikutnya, mereka kembali masuk ke final, tetapi takluk dari Juventus lewat adu penalti.
Satu penampilan lain di partai final dicatatkan Ajax pada 1969, yang juga merupakan kesempatan pertama. Namun, mereka kalah dari AC Milan 1-4.
Bayern Muenchen melanjutkan dominasi Ajax dengan meraih tiga gelar secara beruntun pada 1974—1976. Kemudian, pada 2012, mereka masuk ke final, tetapi kalah dari Chelsea lewat adu penalti. Setahun berikutnya, Bayern Muenchen kembali mencapai final dan sukses mengalahkan rival mereka di Jerman, Borussia Dortmund, dengan skor 2-1.
Muenchen memiliki dua koleksi trofi Liga Champions lain yang diraih pada 2001 dan 2020. Terdapat empat kesempatan lain di mana mereka masuk ke final, tetapi berakhir dengan kekalahan, yaitu pada 1982, 1987, 1999, dan 2010.
Liverpool menjadi yang terbanyak dalam daftar ini dengan pernah melakukannya tiga kali. Pertama terjadi pada 1977—1978, di mana dua-duanya berakhir dengan gelar juara. Kemudian, pada 1984, mereka mengalahkan AS Roma lewat adu penalti. Setahun berikutnya, giliran mereka yang takluk dengan skema yang sama dari Juventus.
Pada 2018, mereka kalah dari Real Madrid dengan skor 1-3. Setahun berikutnya, mereka bangkit dengan mengalahkan sesama tim asal Inggris, Tottenham Hotspur, lewat skor 2-0.
The Reds mengoleksi dua gelar tambahan yang diraih pada 1981 dan 2005. Sementara itu, satu penampilan lain di partai final dicatatkan pada 2007. Namun, berakhir dengan kekalahan 1-2 dari AC Milan.
Nottingham Forest, tim Inggris yang kini bermain di Championship, mengoleksi dua gelar Liga Champions yang keduanya mereka raih secara beruntun. Pertama pada 1979 yang jug merupakan musim pertama keikutsertaan mereka di kompetisi ini. Kala itu, Nottingham mengalahkan Malmo 1-0.
Kemudian, setahun berikutnya, Nottingham menaklukkan Hamburger SV dengan skor 1-0. Pada musim berikutnya (1980/1981), Nottingham Forest langsung gugur pada babak pertama. Ini sekaligus menjadi penampilan terakhir mereka di Liga Champions hingga dewasa ini.
AC Milan mengoleksi tujuh gelar Liga Champions. Dua di antaranya mereka raih secara beruntun, yaitu pada 1989 dan 1990. Pada 1993—1995, mereka berhasil masuk final. Namun, hanya bisa memenanginya pada 1994 setelah mengalahkan Barcelona 4-0.
Sementara itu, empat gelar lain diraih pada 1963, 1969, 2003, dan 2007. Mereka juga pernah melaju ke final dalam dua edisi lain, yang sayangnya berakhir dengan kekalahan, yaitu pada 1958 dan 2005.
Juventus pernah merasakan tiga edisi final Liga Champions secara beruntun, yaitu pada 1996—1998. Namun, mereka hanya bisa merebut satu gelar, yaitu pada 1996. Kala itu, Si Nyonya Tua mengalahkan Ajax Amsterdam lewat adu penalti.
Juventus memang bisa dibilang spesialis runner-up Liga Champions. Selain tiga di atas, ada enam kesempatan lain di mana mereka melaju ke final, yaitu pada 1973, 1983, 1985, 2003, 2015, dan 2017. Dari daftar tersebut, hanya pada 1985 mereka berhasil keluar sebagai pemenang. Juventus juara dengan mengalahkan Liverpool 1-0.
Valencia menjadi satu-satunya tim dalam daftar ini yang gagal meraih satu pun gelar dari minimal dua kesempatan mereka. Mereka pernah merasakan dua kali final Liga Champions dan dicapai secara beruntun.
Pertama pada 2000, di mana mereka kalah dari sesama tim LaLiga, Real Madrid, dengan skor 0-3. Setahun berikutnya, nasib sial kembali menimpa karena mereka takluk dari Bayern Muenchen lewat adu penalti.
Tim terakhir adalah Manchester United, yang melakukkannya pada 2008 dan 2009. Pada 2008, Setan Merah sukses menaklukkan Chelsea lewat adu penalti. Namun, setahun berikutnya, mereka harus mengakui keunggulan Barcelona dengan skor 0-2.
Manchester United mengoleksi dua gelar tambahan yang berhasil mereka raih pada 1968 dengan mengalahkan Benfica 4-1 dan pada 1999 dengan menekuk Bayern Muenchen 2-1. Pada 2011, mereka juga bermain di final, tetapi kembali takluk dari Barcelona 1-3.
Liga Champions 2021/2022 saat ini sudah sampai babak perempat final. Dua finalis musim lalu, Chelsea dan Manchester City, masih bermain. Namun, andai lolos, keduanya akan saling bertemu di semifinal. Apakah salah satu dari mereka bisa menambah daftar ini?