16 Pembalap yang Pernah Bawa Williams Menjuarai Balapan Formula 1

Clay Regazzoni adalah pembalap yang mempersembahkan kemenangan pertama untuk Williams di Formula 1. Ini terjadi di GP Inggris 1979 di Sirkuit Silverstone. Krusialnya, ini adalah kemenangan satu-satunya Regazzoni bersama Williams sekaligus kemenangan terakhirnya di Formula 1.

Pembalap kelahiran Swiss ini membalap di Formula 1 dari musim 1970 hingga 1980. Selama 11 musim, ia hanya sanggup meraih 5 kemenangan. Ia meraih empat kemenangan bersama Ferrari sebelum menjuarai GP Inggris 1979 bersama Williams. Regazzoni berhasil 28 kali naik podium, meliputi 23 kali bersama Ferrari dan 5 kali bersama Williams.

Setelah Clay Regazzoni, ada Alan Jones yang mempersembahkan sepuluh kemenangan untuk Williams. Yang pertama terjadi di GP Jerman 1979 dan ini cukup istimewa karena ia memberikan hasil finis 1-2 berkat Clay Regazzoni yang menempati podium kedua. Setelah itu, ia kembali memberikan kemenangan 1-2 sebanyak tiga kali, yakni di GP Kanada 1980 serta GP Amerika Serikat 1980 dan 1981, yang kali ini diwujudkan bersama Carlos Reutemann yang berada di podium kedua.

Secara total, Alan Jones menempati podium pertama sebelas kali selama berkarier di Formula 1. Sebelum meraih sepuluh kemenangan bersama Williams, pembalap Australia ini mengunci kemenangan pertamanya di GP Austria 1977 bersama Shadow. Alan Jones sukses mengoleksi 24 podium, terdiri dari 2 podium bersama Shadow dan 22 sisanya bersama Williams. Ia juga sukses meraih satu-satunya gelar juara dunia pembalap bersama Williams pada 1980.

Carlos Reutemann adalah pembalap Argentina yang berpartisipasi di Formula 1 selama 11 musim dari 1972 hingga 1982. Dalam kurun waktu tersebut, ia berhasil naik podium 45 kali. Lebih spesifik, ia meraih podium 12 kali bersama Brabham, 13 kali bersama Ferrari, 4 kali bersama Lotus, dan 16 kali bersama Williams.

Dari 45 podium tersebut, sebanyak 12 di antaranya adalah kemenangan. Khusus bersama Williams, Carlos Reutemann ternyata hanya mempersembahkan tiga kemenangan pada 1981 yakni GP Monako, GP Brasil, dan GP Belgia. Ia hanya satu kali memberikan hasil finis 1-2 untuk Williams, yakni di GP Brasil 1981 dengan Alan Jones yang berada di podium kedua.

Keke Rosberg membalap di Formula 1 dari 1978 hingga 1976. Selama 9 musim tersebut, pembalap Finlandia ini membela enam tim, yaitu Theodore, ATS, Wolf, McLaren, Fittipaldi, dan Williams. Ia berhasil meraih 17 podium, terdiri dari 1 podium bersama Fittipaldi dan 16 podium bersama Williams.

Lalu, dari 17 podium tersebut, hanya 5 di antaranya merupakan podium kemenangan yang diraih bersama 1 tim saja, yaitu Williams. Kelimanya terjadi di GP Swiss 1982, GP Monako 1983, GP Amerika Serikat 1984 dan 1985, serta GP Australia 1985. Keke Rosberg sanggup meraih satu gelar juara dunia saja di Formula 1 pada 1982.

Selanjutnya adalah Nigel Mansell, pembalap Inggris yang meraih satu gelar juara dunia Formula 1 bersama Williams pada 1992. Selama berkarier di balapan jet darat ini, ia membela empat tim yaitu McLaren, Ferrari, Lotus, dan Williams. Ia meraih 31 kemenangan secara total bersama 2 tim, yang terdiri dari 3 kali bersama Ferrari dan 28 kali bersama Williams.

Dari 28 kemenangan bersama Williams, ia memimpin hasil finis 1-2 sebanyak 13 kali, meliputi 1 kali bersama Keke Rosberg, 5 kali bersama Nelson Piquet, dan 7 kali bersama Riccardo Patrese. Nigel Mansell berhasil mengoleksi 4 grand slam, yakni di GP Inggris 1991 dan 3 balapan pada 1992 di GP Afrika Selatan, GP Spanyol, dan GP Inggris. Ia juga mencatatkan lima kemenangan beruntun dari GP Afrika Selatan 1992 hingga GP San Marino 1992. Itu membuatnya masuk ke posisi sepuluh besar peraih kemenangan beruntun terbanyak hingga saat ini.

Nelson Piquet membela enam tim selama berkarier di Formula 1. Pembalap Brasil ini sanggup 60 kali finis di atas podium dengan 20 podium di antaranya diraih bersama Williams. Ia turut berkontribusi memberikan kemenangan untuk Williams sebanyak tujuh kali.

Ketujuh kemenangan tersebut terdiri dari empat  kemenangan pada 1986 di GP Brasil, GP Hungaria, GP Jerman, dan GP Italia serta kembali memenangi GP Jerman, GP Hungaria, dan GP Italia pada 1987. Dari semuanya, Nelson Piquet hanya sekali memimpin kemenangan 1-2 untuk Williams di GP Italia 1986 dengan ditemani Nigel Mansell di podium kedua. Nelson Piquet juga sanggup meraih tiga gelar juara dunia yang salah satunya diraih pada 1987 bersama Williams.

Thierry Boutsen adalah pembalap Belgia yang membalap di Formula 1 dari 1983 hingga 1993. Selama 11 musim, ia membela 5 tim yaitu Jordan, Benetton, Williams, Ligier, dan Arrows. Secara total, ia naik podium 15 kali, sebanyak 8 di antaranya diraih bersama Williams.

Boutsen hanya meraih tiga kemenangan di Formula 1 bersama satu tim, yakni Williams. Yang pertama terjadi di GP Kanada 1989 sekaligus memimpin hasil finis 1-2 untuk Williams dengan Riccardo Patrese berada di podium kedua. Dua sisanya terjadi di GP Australia 1989 dan GP Hungaria 1990.

Riccardo Patrese pernah membela enam tim di Formula 1 yang salah satunya adalah Williams. Menariknya, Williams menjadi tim andalan untuk Riccardo Patrese meraup banyak podium di balapan jet darat ini. Dari total 37 podium, sebanyak 24 podium di antaranya diraih bersama Williams.

Pembalap Italia ini hanya mampu mengoleksi enam kemenangan. Empat di antaranya terjadi ketika ia membela Williams yang terjadi di GP San Marino 1990, GP Meksiko 1991, GP Portugal 1991, dan GP Jepang 1992. Khusus di GP Meksiko 1991, ia memimpin satu-satunya hasil finis 1-2 untuk Williams berkat Nigel Mansell yang berada di podium kedua.

Alain Prost pernah membela empat tim, yaitu Renault, McLaren, Ferrari, dan Williams. Selama berkarier di Formula 1, Alain Prost berhasil naik podium 106 kali, sebanyak 12 podium terakhirnya diraih bersama Williams. Lalu, ia berhasil menjuarai 51 balapan, sebanyak 7 kemenangan terakhirnya diraih bersama Williams.

Menariknya, seluruh podium dan kemenangan bersama Williams itu terjadi pada musim ia meraih gelar juara dunia keempat di Formula 1 dan satu-satunya bersama Williams. Semuanya terjadi pada 1993. Sayangnya, Alain Prost hanya memimpin hasil finis 1-2 sebanyak sekali untuk Williams di GP Prancis 1993 dengan ditemani Damon Hill di podium kedua.

Damon Hill membalap di Formula 1 dari 1992 hingga 1999. Selama 8 musim, pembalap Inggris ini membela 4, tim yaitu Brabham, Williams, Arrows, dan Jordan. Ia berhasil 42 kali naik podium dan 22 kali menjuarai balapan. Williams memberi kontribusi paling besar terhadap pencapaian tersebut dengan membawa Hill naik podium 40 kali dan memenangi balapan 21 kali.

Dari 21 kemenangan tersebut, Damon Hill 6 kali memimpin hasil finis 1-2 untuk Williams dengan dua pembalap berbeda, meliputi 2 kali bersama David Coulthard di GP Portugal 1993 dan GP Hungaria 1994 serta 4 kali bersama Jacques Villeneuve pada 1996 di GP Australia, GP Argentina, GP Kanada, dan GP Prancis. Ia juga mencetak satu grand slam di GP Hungaria 1995. Yang terpenting, Damon Hill meraih satu-satunya gelar juara dunia di Formula 1 pada 1996 bersama Williams.

Dari 1994 hingga 2008, David Coulthard menjalani karier sebagai pembalap Formula 1 bersama tiga tim, yakni Williams, McLaren, dan Red Bull. Selama 15 musim, pembalap Inggris ini berhasil 62 kali naik podium. Sebanyak sembilan podium pertamanya terjadi ketika ia membela Williams.

Lalu, David Coulthard hanya sanggup memenangi 13 balapan. Ia meraih kemenangan pertamanya sekaligus satu-satunya bersama Williams di GP Portugal 1995. Di balapan tersebut, ia juga mencetak satu-satunya hattrick di Formula 1 yang berarti ia menjuarai balapan dari pole position dan mencatatkan fastest lap.

Jacques Villeneuve juga pernah mengalami momen membahagiakan bersama Williams. Tim ini membawanya meraih 21 podium dari 23 podium yang diraih selama berkarier di Formula 1. Williams juga berjasa pada sebelas kemenangan pembalap Kanada itu di balapan jet darat ini.

Jacques Villeneuve meraih satu-satunya gelar juara dunia Formula 1 pada 1997, tepat 1 musim setelah Damon Hill menjadi juara dunia. Ia juga menjadi pembalap terakhir sejauh ini yang meraih juara dunia bersama Williams. Sebagai tambahan, dari 11 kemenangannya, Villeneuve pernah 2 kali memimpin hasil finis 1-2 untuk Williams dengan Damon Hill di podium kedua di GP Hungaria 1996 dan GP Portugal 1996.

Heinz-Harald Frentzen adalah pembalap Jerman yang membalap di Formula 1 selama 10 musim dari 1994 hingga 2003. Selama kurun waktu tersebut, ia membela lima tim yakni Prost, Arrows, Williams, Sauber, dan Jordan. Ia mengoleksi 18 podium dengan 8 di antaranya diraih bersama Williams.

Cukup disayangkan, Frentzen hanya sanggup menjuarai tiga balapan. Menariknya, Williams berjasa membawanya meraih kemenangan pertamanya di Formula 1. Frentzen menjuarai GP San Marino 1997 yang merupakan kemenangan satu-satunya bersama Williams.

Williams juga menjadi andalan bagi pembalap berikutnya untuk meraih banyak podium di Formula 1. Ia adalah Ralf Schumacher yang meraih 21 dari 27 podium di Formula 1 bersama Williams. Dari 21 podium tersebut, sebanyak 6 di antaranya adalah podium pertama.

Ralf Schumacher meraih tiga kemenangan pertamanya pada 2001 di GP San Marino, GP Kanada, dan GP Jerman. Menariknya, tiga kemenangan sisanya adalah hasil finis 1-2 untuk Williams dengan ditemani Juan Pablo Montoya di podium kedua, sekaligus hasil finis 1-2 terakhir Williams di Formula 1 sejauh ini. Ketiganya terjadi di GP Malaysia 2002, GP Eropa 2003, dan GP Prancis 2003.

Juan Pablo Montoya membalap di Formula 1 selama 6 musim saja dari 2001 hingga 2006. Pembalap Kolombia ini membela Williams pada 4 musim pertama, lalu berpindah ke McLaren pada 2 musim sisanya. Secara total, ia finis di atas podium 30 kali, sebanyak 23 di antaranya terjadi ketika membela Williams.

Montoya sukses mengemas 7 kemenangan dalam 6 musim. Ia meraih empat kemenangan bersama Williams, yakni di GP Italia 2001, GP Monako 2003, GP Jerman 2003, dan GP Brasil 2004. Dari empat kemenangan tersebut, ia mencetak satu hattrick (pole position, kemenangan, dan fastest lap) di GP Jerman 2003.

Williams perlu menunggu hingga 8 musim untuk kembali memenangi balapan Formula 1. Pembalap yang mewujudkan kemenangan ke-114 Williams adalah Pastor Maldonado. Krusialnya, kemenangan ini adalah kemenangan satu-satunya pembalap Venezuela tersebut di Formula 1.

Tak hanya itu, Maldonado meraih kemenangan satu-satunya sekaligus podium satu-satunya di balapan yang ia mulai dari pole position satu-satunya di Formula 1. Ketiga hal tersebut terjadi di GP Spanyol 2012. Saat itu, ia berhasil mengalahkan jagoan tuan rumah, Fernando Alonso, berkat strategi pit stop yang tepat.

Dari 16 pembalap di atas, ada 2 pembalap yang memberikan kemenangan terbanyak dengan jumlah lebih dari 20 kali. Keduanya adalah Nigel Mansell dengan 28 kemenangan dan Damon Hill dengan 21 kemenangan.