Jakarta, IDN Times - Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, menelan pil pahit di Japan Open 2025. Gregoria tersingkir di babak pertama, usai menyerah dari Riko Gunji dua game langsung 10-21, 12-21, pada Selasa (15/7/2025).
Hasil yang menyakitkan mengingat turnamen kelas Super 750 ini menandai kembalinya Gregoria. Sang atlet sempat absen panjang akibat vertigo parah, sejak April 2025 lalu.
Gregoria senang bisa comeback, namun tidak untuk hasilnya. Kebugaran menjadi salah satu faktor utamanya. Perempuan yang akrab disapa Jorji itu belum fit 100 persen. Kondisi itu berhasil dimanfaatkan Gunji. Wakil tuan rumah melancarkan tekanan tinggi dan membuat Gregoria gagal mengembangkan permainannya.
"Pastinya, saya senang bisa kembali ke turnamen tapi secara hasil memang belum sesuai dengan yang diinginkan. Permainan saya sama sekali belum baik, di sisi lain lawan bermain sangat berani dan bisa mengontrol pertandingan," kata Gregoria dalam keterangannya.
Gregoria juga terbawa suasana. Dia panik akibat gagal mengatasi tekanan dari Gunji. Kedua faktor ini menjadi catatan untuk bahan evaluasi di turnamen berikutnya.
"Selain fisik yang masih jadi catatan, tadi di lapangan saya merasa ketika kondisi tertekan tidak bisa menjadikan itu sebuah pacuan, malah justru terbawa suasana. Agak panik dan tidak bisa kontrol," ucap Gregoria.
Gregoria berjanji tampil lebih baik saat tampil di China Open, pada 22-27 Juli 2025 mendatang. Peraih medali perunggu Olimpiade Paris 2024 itu bakal mematangkan persiapannya.
"Ketika tampil jelek minggu ini, pasti minggu depan saya harus tampil lebih baik dan saya tahu itu tidak mudah. Maka persiapan selama di sini, jelang China Open saya akan matangkan lagi," ujar Gregoria.