3 Alasan Harus Coba Mulai Nonton Liga Pro Belgia

Ketika beberapa klub top Eropa sudah memastikan titel juara liga domestik, bahkan sebelum turnamen resmi berakhir pada 4 Juni 2023 lalu, empat klub Belgia masih harus melakoni playoff guna menentukan juara Liga Pro Belgia 2022/2023. Malam itu, ada dua pertandingan playoff pemungkas yang berlangsung dalam waktu sama. KRC Genk bertemu dengan Royal Antwerp dan Union Saint-Gilloise bertemu dengan Club Brugge.

Keempatnya sudah menyelesaikan 34 laga reguler dan 5 pertandingan pada fase playoff juara. Setengah poin yang mereka kumpulkan pada laga reguler akan ditambah total poin dari enam laga playoff . Sampai laga playoff kelima, hasilnya sebagai berikut: Union Saint-Gilloise dan Royal Antwerp berbagi 46 poin. Mereka ditempel ketat KRC Genk yang sudah mengumpulkan 45 poin. Sementara, Brugge hanya mengantongi 33 poin.

Jelang menit 90, Union Saint-Gilloise mengungguli Brugge 1-0. Sementara, rival terdekatnya, Royal Antwerp tertinggal 1-2 dari Genk. Bila keadaan tidak berubah, Saint-Gilloise sudah bisa dipastikan jadi juara Belgia 2022/2023.

Secara mengejutkan, sebuah gol tercipta pada menit 89 lewat kaki pemain Brugge, Shion Homma. Genk pun berbagi poin yang sama dengan Union Saint-Gilloise. Belgia akan punya dua juara saat itu. Namun, pertandingan belum usai. Sebuah gol kejutan tercipta pada injury time, tepatnya menit 90+3 lewat kaki pemain Brugge, Noa Lang. Tertinggal 1-2, Saint-Gilloise pun harus merelakan gelar juara direbut Genk.

Selang semenit, gol kembali tercipta. Toby Alderweireld dari Royal Antwerp memastikan timnya menahan imbang Genk 2-2. Dua gol injury time itu memastikan Saint- Gilloise gagal meraih poin, sementara Antwerp berhasil mencomot satu poin yang membuatnya unggul tipis dari rival terbesarnya. Peluit tanda akhir pertandingan berbunyi dan begitulah Liga Pro Belgia 2022/2023 menentukan juaranya. Dramatis dan kompetitif.

Format empat klub ini berlaku karena pandemik COVID-19. Musim depan, format lama akan kembali diberlakukan. Akan ada 6 klub yang ikut serta dalam playoff juara, masing-masing harus melakoni 10 pertandingan.

Selisih poin yang tidak seberapa membuktikan klub-klub di Liga Pro Belgia memiliki kualitas yang relatif imbang. Merujuk lembaga representasi pemain sepak bola seluruh dunia, FIFPRO, Belgia melakukan perbaikan menyeluruh pada liga mereka. Pada 2010-an, klub-klub Belgia berbenah dan berkomitmen menjadi institusi profesional. Regulasi gaji diterapkan dan kesejahteraan pemain secara umum meningkat. 

Hampir semua klub yang bermain di divisi pertama pernah mengicip fase playoff juara. Daftar juara Liga Pro Belgia pun cukup beragam. Bila ada juara berturut-turut, biasanya hanya bertahan selama maksimal 3 musim sebelum digantikan tim lain. Jika EPL punya The Big Six, Belgia juga punya enam tim terbesar saat ini, yakni RSC Anderlecht, Club Brugge, Royal Antwerp, KAA Gent, KRC Genk, dan Union Saint-Gilloise.

Liga Pro Belgia dikenal sebagai penghasil generasi emas Timnas Belgia pada akhir 2010-an, yakni Thibaut Courtois, Kevin De Bruyne, Youri Tielemans, hingga Romelu Lukaku. Meski prestasi timnas meredup, pemain-pemain muda Belgia masih bermunculan. Sebut saja Arthur Theate (Rennes), Anass Zaroury (Burnley), dan Charles De Ketelaere (AC Milan). Belum lagi yang belum mentas dari Liga Pro Belgia seperti Yari Verschaeren. 

Belgia juga mulai menyerupai Bundesliga Jerman dan Eredivisie Belanda. Mereka menyediakan tempat berkembang untuk pemain-pemain muda asal Afrika dan Asia. Menurut liputan Rory Smith untuk The New York Times, regulasi pembatasan pemain asing dan minimal pemain homegrown di Belgia tidak seketat negara Uni Eropa lain. Pajak dan biaya visa kerja yang harus dibayar pemain asing pun cenderung lebih rendah. Tak heran banyak nama-nama internasional yang bertaburan saat menyaksikan laga-laga Liga Pro Belgia. Salah satu adalah Ayase Ueda (Jepang) yang jadi runner-up top skor Liga Pro Belgia 2022/2023.

Melihat potensi ini, investor asing pun mulai melirik Belgia. Persaingan akuisisinya relatif lebih ringan dibanding saat akan menaruh dana di Italia atau Inggris. Bukan tidak mungkin beberapa tahun lagi Belgia menggeser koefisien UEFA Belanda dan Portugal.