3 Alasan Juergen Klopp Masih Mungkin Kembali Latih Liverpool

- Juergen Klopp masih membuka peluang kembali melatih Liverpool setelah menyatakan hanya Liverpool yang mungkin dia latih kembali di Inggris.
- Klopp saat ini menjabat sebagai Head of Global Football untuk tim-tim di bawah naungan Red Bull, tetap aktif dalam pengembangan strategi klub tanpa tekanan harian dari dunia kepelatihan.
- Selama sembilan tahun di Liverpool, Klopp meraih sembilan trofi bergengsi dan mengubah Liverpool menjadi kekuatan dominan di Eropa, dengan hubungan emosional yang kuat antara Klopp dan fan Liverpool.
Jakarta, IDN Times - Juergen Klopp boleh saja memilih berpisah dengan Liverprool setelah sembilan tahun menjalani musim melelahkan selama jadi manajer. Namun, pelatih asal Jerman itu ternyata belum sepenuhnya menutup peluang kembali ke Anfield di masa depan.
Di sisi lain, Arne Slot sedang mendapat tekanan di Liverpool. Maklum, The Reds sudah mengalami empat kekalahan beruntun di semua ajang, dengan rincian tiga di Premier League, dan satu di Liga Champions musim ini.
Sebelum kalah dari Manchester United, Liverpool sempat kalah dua kali dari Crystal Palace dan Chelsea. Mereka terakhir menang di Premier League saat melawan Everton.
Sementara, di Liga Champions, mereka juga kalah dari Galatasaray.
Alhasil, tagar SlotOut terus bergema di jagat maya. Nama Klopp pun kembali dikatikan untuk bisa kembali menukangi Liverpool.
Berikut tiga alasan mengapa Klopp masih membuka pintu untuk kembali melatih Liverpool:
1. Klopp tak ingin latih klub Inggris lain selain Liverpool
Dalam wawancaranya bersama Diary of a CEO Podcast, Klopp secara terang-terangan menyatakan satu-satunya klub Inggris yang mungkin dia latih kembali hanyalah Liverpool.
“Saya sempat bilang bahwa saya tidak akan melatih tim lain, tim berbeda di Inggris. Jadi itu artinya jika Liverpool menawari, mungkin saja. Secara teori bisa saja,” kata Klopp dalam wawancaranya.
Pernyataan ini mengindikasikan betapa kuatnya ikatan emosional Klopp dengan The Reds, klub yang berhasil dia bawa kembali ke puncak kejayaan sepak bola Eropa dan Inggris.
2. Klopp hanya “Istirahat”, bukan benar-Benar pensiun
Meski tak lagi duduk di kursi pelatih, Klopp masih aktif di dunia sepak bola. Saat ini, ia menjabat sebagai Head of Global Football untuk tim-tim di bawah naungan Red Bull, seperti RB Leipzig dan RB Salzburg.
Jabatan ini memungkinkannya tetap aktif dalam pengembangan strategi klub, tanpa tekanan harian dari dunia kepelatihan.
“Saya lagi senang dengan apa yang saya lakukan saat ini. Saya tidak rindu melatih. Saya masih melatih, hanya berbeda, bukan pemain, dan saya tidak merindukan itu sama sekali,” ujar Klopp.
Dengan kata lain, Klopp hanya mengambil jeda dari kepelatihan intens, bukan benar-benar meninggalkannya. Ini menjadi indikasi bahwa peluang kembali ke lapangan, khususnya ke Liverpool, tetap terbuka.
3. Hubungan kuat dengan Liverpool masih terjaga
Selama sembilan tahun di Liverpool, Klopp meraih sembilan trofi bergengsi, termasuk Liga Champions dan Premier League. Lebih dari itu, ia mengubah Liverpool dari tim yang terseok menjadi kekuatan dominan di Eropa.
Hubungan emosional yang kuat antara Klopp dan fan Liverpool juga menjadi faktor yang tidak bisa diabaikan. Meskipun kini Arne Slot telah menggantikan posisinya dan menutup musim perdananya dengan gelar liga, Klopp tetap menjadi sosok yang dicintai di Anfield.
“Saya tidak kangen hujan-hujanan selama 2,5 atau 3 jam, dan saya tidak kangen datang ke jumpa pers tiga kali sepekan, 12 kali wawancara sepekan. Saya sama sekali tidak merindukan itu,” kata Klopp dengan jujur.
Namun, seperti yang ia katakan sendiri, kemungkinan itu tetap ada—jika waktunya tepat dan jika Liverpool memanggil.