3 Fakta Menarik Jelang Duel Timnas Indonesia vs Arab Saudi

08 Okt 2025, 12:14 WIB

Selebrasi kemenangan Timnas Indonesia lawan Taiwan, Jumat (5/9/2025). (Dok. Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Timnas Indonesia akan menghadapi Arab Saudi pada laga perdana putaran keempat Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Kamis (9/10/2025) dini hari WIB, di King Abdullah Sports City, Jeddah. Laga diprediksi berlangsung ketat, mengingat kepentingan yang sama untuk bisa menang demi membuka peluang lolos ke Piala Dunia 2026.

Ya, hasil duel nanti akan menjadi sangat penting. Tak cuma soal poin, tapi jumlah atau selisih gol juga bisa menjadi penentu bagi setiap tim di Grup F termasuk Indonesia, demi lolos ke Piala Dunia 2026. Namun, sebelum menyaksikan duel panas itu, berikut IDN Times sajikan tiga fakta menariknya.

1. Nilai pasar skuad Arab lebih tinggi

Pelatih Arab Saudi, Herve Renard, lawan Indonesia. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Menurut data Transfermarkt, nilai pasar skuad Arab Saudi ternyata lebih tinggi, yakni sebesar Rp531,8 miliar. Pasukan Garuda kalah tipis, karena cuma bernilai Rp511,8 miliar.

Kapten Timnas, Jay Idzes menjadi pemain dengan banderol termahal untuk laga nanti, seharga Rp130,3 miliar. Hanya ada 12 pemain Timnas yang bernilai di atas Rp10 miliar. Sedangkan, Arab lebih banyak, 20 pemain. Firas Al Buraikan menjadi yang termahal, senilai Rp78,2 miliar.

2. Secara materi, Timnas lebih oke

Dari kiri: Rizky Ridho, Joey Pelupessy, Jay Idzes, Kevin Diks, dan Thom Haye dalam laga Timnas Indonesia vs China, Kamis (5/6/2025) (kitagaruda.id)

Namun, secara materi tim, Timnas tergolong lebih mewah. Separuh dari mereka bermain di luar negeri, yang sebagian besarnya merumput di Eropa, macam Idzes, Kevin Diks, Justin Hubner, Calvin Verdonk, Dean James, Nathan Tjoe-A-On, Joey Pelupessy, Ragnar Oratmangoen, Miliano Jonathans, Ole Romeny, dan Mauro Zijlstra.

Sementara, hampir seluruh pemain Arab Saudi bermain di kompetisi domestik. Mereka hanya memiliki tiga pemain yang berkarier di luar negeri, yakni Saud Abdulhamid, Marwan Al Sahafi, dan Muhanad Al Saad.