3 Fakta Menarik Usai Timnas U-23 Singkirkan Korea Selatan

Keberhasilan Timnas U-23 menyingkirkan Korea Selatan terasa spesial bagi Struick. Mengingat, striker ADO Den Haag tersebut akhirnya membuka keran golnya dalam turnamen ini.

Struick yang berperan sebagai pembuka ruang di lini depan Timnas U-23 sebelumnya gagal membuahkan gol di babak penyisihan Grup A. Laga kontra Korea Selatan di perempat final bak pembuktiannya sebagai striker tajam.

Pemuda 21 tahun itu membawa rekan-rekannya unggul lebih dulu menit 15 lewat gol cantik hasil sepakan keras melengkungnya dari luar kotak penalti. Jelang jeda, Struick mampu memanfaatkan umpan daerah Ivar Jenner.

Dalam momen tersebut, Struick cukup cerdik karena berhasil meloloskan diri dari kepungan dua bek Korea Selatan. Tembakannya pun akurat, sekaligus mengolongi kiper Baek Jong Bum.

Berlaga di semifinal, membuat Timnas U-23 selangkah lagi menyegel tiket ke Olimpiade Paris 2024. Tiket itu otomatis didapat andai Timnas U-23 sukses melaju ke final.

Marselino Ferdinan dan kawan-kawan juga masih punya skenario lain andai tumbang di semifinal. Mereka hanya perlu memperebutkan status juara tiga atau melakoni fase play-off dengan wakil Afrika jika kalah dalam perebutan.

Masalahnya, Timnas U-23 akan kehilangan Struick di semifinal nanti. Pria kelahiran Leidschendam harus absen karena mendapat hukuman akumulasi kartu.

Struick mendapat kartu kuning saat menjadi inspirator kemenangan atas Korea Selatan. Sementara, Struick sebelumnya mendapat kartu kuning kala menggilas Yordania di laga pamungkas Grup A. Sialnya, aturan Piala Asia U-23 tidak mengenal istilah pemutihan kartu.