3 Fakta Unik di Balik Kemenangan Inter Milan Atas Juventus

05 Feb 2024, 13:55 WIB

Pemain Inter Milan saat merayakan gol. (instagram.com/inter)

Jakarta, IDN Times - Inter Milan meraih hasil apik dalam pekan 23 Serie A 2023/24. Bersua Juventus di Giuseppe Meazza, Senin (5/2/2024) dini hari WIB, skuad 'Biru Hitam' menang tipis dengan skor 1-0.

Inter meraih kemenangan lewat gol tunggal hasil gol bunuh diri Federico Gatti pada menit 37. Berkat kemenangan ini, Inter menegaskan posisi mereka di puncak klasemen liga, unggul empat poin atas Juventus di peringkat dua.

Dari kemenangan ini juga, ada beberapa catatan unik yang layak disimak. Apa saja catatan tersebut?

1. Banyaknya pemain Italia di skuad Inter

Alessandro Bastoni (instagram.com/alessandrobastoni)

Dalam laga ini, Inter diperkuat lima pemain asal Italia sejak awal laga. Mereka adalah Francesco Acerbi, Nicolo Barella, Federico Dimarco, Matteo Darmian, dan Alessandro Bastoni.

Ini jadi kali pertama setelah 2 Maret 2003, Inter memulai laga lawan Juventus dengan lima pemain Italia. Pada 2003 lalu, di bawah Hector Cuper, ada Francesco Toldo, Marco Materazzi, Christian Vieri, dan Cristiano Zanetti yang mulai sejak awal laga.

2. Gol bunuh diri lagi di laga Inter lawan Juventus

Federico Gatti (instagram.com/federico_gatti2406)

Gol bunuh diri jadi pembeda antara Inter lawan Juventus di laga ini. Opta mencatat, ini jadi kali ketiga sepanjang sejarah pertemuan Inter dan Juventus di Serie A, gol bunuh diri tercipta, khususnya di babak pertama.

Sebelumnya, ada Alberto Bertuccelli yang melakukannya pada 26 Maret 1950, serta Aldo Vollono pada 18 Januari 1931. Sekarang, Gatti menorehkan namanya bersama para legenda tersebut, soal gol bunuh diri.

3. Inter catatkan enam kemenangan beruntun

Pemain Inter Milan saat merayakan gol. (instagram.com/inter)

Kemenangan lawan Juventus di laga ini jadi hasil positif keenam beruntun yang didapat Inter sepanjang 2024. Tidak tanggung-tanggung, dalam enam laga itu, mereka selalu menang.

Ini jadi kali pertama Inter Milan memang dalam enam laga beruntun dalam satu kalender tahun, setelah 2007 dan 1943. Juventus pun harus jadi korban selanjutnya dari keganasan skuad 'Biru Hitam' ini.