3 Hal yang Buat Jurgen Klopp Bisa Tingkatkan Performa Liverpool

Meski Liverpool terkadang tampil inkonsisten dalam beberapa pertandingan, namun performanya di bawah kendali Jurgen Klopp diakui mengalami perkembangan signifikan. Hal yang paling kentara adalah masalah mental pemain.

Hal itu dibuktikan saat Liverpool menghadapi Barcelona di babak semifinal. Mereka mampu bangkit dengan melakukan comeback gemilang setelah di leg pertama dicukur habis oleh Skuat Blaugrana --julukan Barcelona-- dengan skor 3-0. Tertinggal margin gol yang jauh, Liverpool bisa mengejarnya dan memaksakan kemenangan di laga pamungkas dengan skor 4-0.

Hal itu tak lepas dari gaya main yang diusung oleh Klopp di Liverpool. Tampil spartan dengan daya juang lebih, diimbangi dengan permainan progresif plus permainan cepat, Liverpool mengusung gaya main dengan sebutan Heavy Metal Football.

Klopp memang tak terlalu jor-joran layaknya Manchester United maupun Manchester City dalam hal pembelian pemain. Walau sama-sama aktif dalam jendela transfer, Liverpool lebih sering membeli pemain kelas dua jika dibandingkan dua pesaingnya dari Manchester itu.

Musim ini saja, ia mendatangkan Xherdan Shaqiri. Yang agak mengejutkan adalah bergabungnya Fabinho dan Virgil Van Dijk saja yang merupakan pemain dengan status bintang. Dan itu cukup efektif membuat kekuatan Liverpool kian hebat.

Yang membuat pelatih berusia 51 tahun itu dianggap sukses dan cerdik dalam melakukan transfer memang sudah terbukti banyak melakukan perubahan positif bagi timnya. Nama-nama, Fabinho, Virgil Van Dijk, Sadio Mane, Mohamed Salah, Andrew Robertson adalah sederet transfer sukses Klopp selama menangani Liverpool.

Klopp memang dikenal pelatih yang dekat dengan para pemainnya. Ia adalah seorang motivator handal dalam membimbing pemain anyar, tak jarang dirinya mengorbitkan pemain baru termasuk di Liverpool.

Selain itu, ia juga dikenal akrab dengan fan jika menangani sebuah klub. Sebelumnya saja, Ketika masih di Dortmund ia sering mengajak pemainnya merayakan hari natal bersama para fan. Bahkan, ia kerap kali terlihat berjalan kaki menuju ke rumah dari stadion Westfalen setelah laga. Dia berkata kalau perjalanan itu akan memberikannya waktu untuk berjumpa fan sekaligus bercermin atas apa yang terjadi dalam pertandingan.