3 Manajer yang Meloloskan Tottenham ke UCL, Ange Postecoglou Menyusul?

Pertama, ada Harry Redknapp, manajer yang menangani Tottenham Hotspur pada 2008–2012. Redknapp diserahi jabatan manajer Tottenham saat mereka terpuruk pada awal musim 2008/2009. Di tangannya, The Lilywhites bertransformasi jadi klub pesaing tiket ke zona Eropa.

Redknapp membawa Tottenham finis di empat besar EPL pada musim keduanya pada 2009/2010. Tottenham pun berhak tampil di UCL 2010/2011. Itu adalah penampilan perdana mereka di Liga Champions sejak 1962. Hebatnya, Spurs dibawa Redknapp melaju hingga babak perempat final.

Masih bersama Redknapp, Tottenham kembali finis di peringkat keempat EPL 2011/2012. Namun, saat itu mereka hanya berhak lolos ke Europa League. Pasalnya, satu tiket terakhir ke UCL direbut Chelsea, sang juara UCL 2011/2012 yang finis di luar empat besar EPL.

Mauricio Pochettino pantas disebut manajer Tottenham Hotspur tersukses pada era modern. Pochettino memang tak berhasil mempersembahkan trofi bagi Tottenham. Namun, manajer asal Argentina itu membuat Tottenham jadi klub yang disegani di EPL.

Tottenham bahkan mulai diakui sebagai klub besar EPL pada era Pochettino. Bersama Pochettino, Tottenham tampil di UCL 4 musim beruntun pada 2016–2020. Mereka pun tak sekadar menumpang lewat. Dalam tiga kesempatan, Tottenham berhasil mencapai babak knockout.

Penampilan Tottenham di UCL 2018/2019 jadi catatan sejarah yang luar biasa. Mereka mencapai final usai melewati adangan Borussia Dortmund, Manchester City, dan Ajax Amsterdam. Meski akhirnya gagal juara, itu tetap merupakan prestasi terbaik Tottenham dalam sejarah UCL.

Manajer yang menggantikan Pochettino menangani Tottenham Hotspur adalah Jose Mourinho. Punya reputasi yang luar biasa, Mourinho ternyata gagal membawa Tottenham meraih tiket ke UCL. The Lilywhites pun baru bisa tampil lagi di UCL bersama Antonio Conte.

Conte mulai menangani Tottenham pada 2021/2022. Tak butuh waktu lama, manajer asal Italia itu langsung membawa Tottenham finis di empat besar EPL. Tampil di UCL 2022/2023, Conte juga sukses meloloskan Tottenham sebagai juara fase grup.

Sayangnya, langkah Tottenham terhenti karena AC Milan pada babak 16 besar. Performa Tottenham di EPL juga menurun hingga posisi Conte terancam. Ditambah perselisihannya dengan manajemen, Conte akhirnya dipecat Tottenham 2 bulan sebelum musim berakhir.

Ange Postecoglou berpeluang menyusul tiga manajer di atas dengan meloloskan Tottenham Hotspur ke Liga Champions. Peluang juara EPL musim ini pun terbuka bagi Postecoglou. Namun, target yang lebih masuk akal adalah finis di empat besar EPL. Mampukah Postecoglou melakukannya?