Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pendukung AS Roma (pixabay.com/Marco_Pomella)
pendukung AS Roma (pixabay.com/Marco_Pomella)

Intinya sih...

  • Rudi Garcia debut sebagai pelatih Belgia setelah perjalanan panjang di klub-klub besar Eropa.
  • Garcia membawa AS Roma finis sebagai runner-up selama dua musim berturut-turut, sebelum melatih Marseille, Olympique Lyon, Al-Nassr, dan Napoli.
  • Debut Garcia sebagai pelatih Timnas Belgia berakhir buruk dengan kekalahan 1-3 dari Ukraina.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

AS Roma adalah salah satu klub yang cukup disegani di kancah sepak bola Italia. Performa mereka memang terbilang menurun dalam beberapa musim terakhir di Serie A Italia. Namun, I Giallorossi tetap layak disebut sebagai salah satu klub besar dengan koleksi tiga scudetto.

Sepanjang sejarah klub, AS Roma pernah dilatih sederet pelatih level dunia. Beberapa di antaranya bahkan memiliki kiprah mentereng hingga menjabat sebagai juru taktik sebuah tim nasional pada 2025 ini. Berikut tiga mantan pelatih AS Roma yang jadi pelatih timnas pada 2025.

1. Vincenzo Montella (Timnas Turki) hanya menangani AS Roma sebagai pelatih interim

AS Roma adalah tim pertama dalam karier kepelatihan Vincenzo Montella. Pada Februari 2011, ia ditunjuk sebagai pelatih interim tim senior I Giallorossi setelah sempat menangani tim junior. Ia menggantikan Claudio Ranieri yang beberapa saat sebelumnya memutuskan untuk mengundurkan diri.

Perjalanan Montella sebagai juru taktik I Giallorossi hanya bertahan hingga akhir musim 2010/2011. Itu karena manejemen memutuskan untuk tak memberinya kontrak permanen. Dari total 16 laga bersama Montella, AS Roma mencatatkan 7 kemenangan, 4 keimbangan, dan 5 kekalahan.

Sejak September 2023, pria asal Italia tersebut diberi kepercayaan untuk mengarsiteki Timnas Turki. Pencapaian terbaiknya ialah membawa negara tersebut melaju hingga perempat final Euro 2024. Pada 2025 ini, ia akan mengawal Turki di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan UEFA Nations League.

2. Rudi Garcia (Timnas Belgia) membawa AS Roma finis sebagai runner-up Serie A selama 2 musim

Rudi Garcia datang sebagai pelatih AS Roma pada awal musim 2013/2014. Ia menggantikan Aurelio Andreazzoli yang sebelumnya ditunjuk sebagai pelatih interim. I Giallorossi mengikat Garcia dengan kontrak berdurasi 2 musim.

Pelatih asal Prancis tersebut membawa AS Roma tampil konsisten di Serie A dengan selalu finis sebagai runner-up selama 2 musim beruntun. Sayangnya, performa yang buruk pada musim ketiga (2015/2016) membuatnya didepak pada pertengahan musim. Dari total 118 laga di berbagai ajang sebagai juru taktik I Giallorossi, Garcia meraih 61 kemenangan, 34 keimbangan, dan 23 kekalahan.

Setelah sempat melatih Marseille, Olympique Lyon, Al-Nassr, dan Napoli, Garcia membuka lembaran baru pada Januari 2025 dengan menerima tawaran sebagai nahkoda Timnas Belgia. Sayangnya, laga debutnya berakhir dengan hasil buruk. Bertanding melawan Ukraina pada Jumat (21/3/2025), Belgia yang dipimpin oleh Romelu Lukaku takluk 1-3 dari Ukraina.

3. Luciano Spalletti (Timnas Italia) melatih AS Roma dalam dua periode berbeda

Luciano Spalletti adalah sosok yang dipilih sebagai suksesor Rudi Garcia di AS Roma. Ini sekaligus menjadi periode kedua baginya sebagai juru taktik I Giallorossi. Sebelumnya, ia memegang jabatan tersebut pada 2005--2009.

Periode kedua Spalletti di AS Roma hanya berlangsung selama 1,5 musim (Januari 2016--Juni 2017). Pada 30 Juni 2017, dua hari setelah membawa I Giallorossi finis sebagai runner-up di Serie A, ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Padahal, torehannya pada periode kedua cukup baik dengan meraih 2,15 poin per pertandingan.

Setelah sempat menukangi Inter Milan dan Napoli, Spalletti menerima tawaran sebagai juru taktik Timnas Italia pada September 2023. Ia datang untuk mengisi posisi yang ditinggalkan oleh Roberto Mancini. Sayangnya, Gli Azzurri asuhan Spalletti sempat meraih pencapaian buruk di Euro 2024 dengan terhenti oleh Swiss pada babak 16 besar.

Berbekal melatih klub-klub liga top Eropa, seperti AS Roma dan Napoli, Rudi Garcia menerima tawaran sebagai pelatih Timnas Belgia. Ia dituntut untuk memaksimalkan potensi yang ada demi meraih prestasi di berbagai ajang pada masa depan. Selain itu, dirinya juga memiliki tugas untuk melakukan regenerasi di skuad berjuluk Setan Merah tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team