Raphinha (kiri) dan Xavi Hernandez (kanan) (uefa.com)
Pengambilan keputusan merupakan salah satu elemen penting dalam sebuah pertandingan. Baik manajer maupun pemain, keputusan saat laga berlangsung dapat memberikan dampak terhadap permainan sebuah tim. Hal tersebut bisa terlihat dari laga antara Barcelona kontra Paris Saint-Germain (PSG) pada leg kedua babak perempat final UCL 2023/2024.
Dilansir CBS Sports, eks bek Liverpool, Jamie Carragher, mempertanyakan keputusan Ronald Araujo saat berusaha menghentikan Bradley Barcola yang menjadi pemain terakhir untuk berhadapan dengan kiper Barcelona. Bek asal Uruguay itu menjatuhkan Barcola di luar kotak penalti. Akibatnya, wasit mengeluarkan kartu merah secara langsung untuk Araujo karena menghadang peluang emas mencetak gol dari belakang. Menurut Carragher, seharusnya Araujo membiarkan Barcola tetap maju karena bisa saja kiper Barcelona, Marc Andre Ter Stegen, mampu melakukan antisipasi. Jika terjadi gol, Barcelona masih bermain dengan sebelas pemain sehingga peluang untuk mengejar ketertinggalan lebih terbuka.
Di sisi lain, mantan striker Barcelona, Thierry Henry, mengkritik Joao Cancelo yang menekel Ousmane Dembele di kotak penalti. Pasalnya, Dembele tidak berada dalam situasi ideal untuk menembak ataupun mengumpan. Menurut Henry, pemain asal Prancis itu memang sengaja memancing Cancelo untuk menjatuhkannya agar PSG mendapatkan tendangan penalti.
Contoh lainnya terjadi saat adu penalti antara Manchester City dan Real Madrid pada leg kedua perempat final UCL 17 April 2024. Kiper El Real, Andriy Lunin, memutuskan tidak bergerak saat Bernardo Silva menendang bola ke arah lurus. Kebanyakan kiper akan bergerak ke kanan atau kiri, tetapi Lunin memilih tetap berada di posisinya sehingga dengan mudah mengantisipasi sepakan Silva. Inilah alasan mengapa pengambilan keputusan yang tepat menjadi sisi non-teknis yang sangat penting bagi permainan tim.