4 Manajer Debutan yang Bawa Timnya Memimpin Klasemen EPL ketika Natal

Liverpool menunjukkan performa konsisten pada paruh pertama musim 2024/2025. Di English Premier League (EPL), Arne Slot membawa klub asal Merseyside ini memimpin klasemen ketika Natal. Dari 16 laga, Liverpool mengumpulkan 39 poin, hasil 12 menang, 3 imbang, dan 1 kalah.
Kiprah Slot bersama Liverpool ini termasuk impresif mengingat 2024/2025 adalah musim debutnya. Tak banyak manajer yang bisa memimpin klasemen EPL ketika Natal pada musim perdana melatih. Slot menjadi manajer keempat yang bisa melakukannya bersama Liverpool.
Termasuk Arne Slot, berikut empat manajer yang mampu membawa timnya memimpin klasemen EPL ketika Natal pada musim debut.
1. Jose Mourinho menjadi debutan yang membawa Chelsea memimpin klasemen pada 2004/2005
Jose Mourinho menjalani musim debutnya di EPL 2004/2005 dengan impresif. Pada 2004, Chelsea merekrutnya usai membawa Porto menjuarai Liga Champions Eropa 2003/2004. Kiprahnya di Stamford Bridge menuai decak kagum pada musim perdananya ini.
Ketika Natal, Chelsea memimpin klasemen EPL dengan 43 poin. Dari 18 laga, Chelsea mencatatkan 13 kemenangan, 4 keimbangan, dan 1 kekalahan. Capaian ini sejatinya terbilang tidak ketat mengingat Chelsea hanya unggul lima angka dari Arsenal di peringkat kedua. Namun, yang menjadi sorotan adalah solidnya pertahanan dengan baru kebobolan delapan gol.
Konsistensi Chelsea ini berlanjut pada paruh kedua musim. Mourinho sukses membawa Chelsea menjuarai EPL sekaligus mengakhiri puasa gelar Liga Inggris selama 50 tahun. Chelsea mengakhiri musim dengan perolehan 95 poin. Dari 38 laga, Chelsea meraih 29 kemenangan, 8 keimbangan, dan 1 kekalahan. Chelsea mengukir rekor sebagai klub dengan kebobolan paling sedikit dalam semusim berjumlah 15 gol. Rekor ini masih belum terpecahkan hingga kini.
2. Carlo Ancelotti mengikuti jejak Jose Mourinho bersama Chelsea pada 2009/2010
Carlo Ancelotti datang ke Stamford Bridge pada musim panas 2009. Ia direkrut Chelsea untuk menggantikan Guus Hiddink. Reputasi juru taktik asal Italia saat itu tengah melambung setelah 9 tahun berkarier di AC Milan dengan beragam prestasinya.
Debutnya di EPL 2009/2010 berjalan dengan impresif. Ancelotti berhasil membawa Chelsea memimpin klasemen saat Natal. Dari 18 kali berlaga, Chelsea berhasil mengumpulkan 41 poin. Jumlah poin tersebut diperoleh dari 12 kemenangan, 3 keimbangan, dan 3 kekalahan.
Pada musim tersebut, Chelsea bersaing sengit dengan Manchester United dalam perebutan titel juara. Kedua tim salip-menyalip di puncak klasemen sebab margin poin yang ketat. Namun, Ancelotti berhasil memberikan Chelsea gelar juara pada akhir musim. Chelsea juara EPL 2009/2010 setelah mengoleksi 86 poin dari 38 laga. Chelsea mengukir 27 kali menang, 5 kali imbang, dan 6 kali kalah. Chelsea juara dengan keunggulan satu poin dari Manchester United.
3. Chelsea kembali memimpin klasemen saat Natal ketika musim debut Antonio Conte pada 2016/2017
Chelsea kembali memimpin klasemen ketika Natal di EPL 2016/2017. Kali ini, manajer debutan yang membawa tim bersaing juara adalah Antonio Conte. Musim perdananya di sepak bola Inggris ini terbilang mulus tanpa hambatan dengan persaingan yang tidak terlalu ketat.
Kendati sempat kalah pada awal musim, Chelsea mampu bangkit dan memimpin klasemen saat Natal. Chelsea mengumpulkan 43 poin dari 17 kali berlaga. Conte membawa Chelsea meraih 14 kemenangan, 1 keimbangan, dan kekalahan. Saat itu, Chelsea unggul dari Liverpool.
Setelah pergantian tahun, konsistensi Chelsea terjaga. Di sisi lain, para pesaing seperti Liverpool, Tottenham Hotspur, dan Manchester City terpeleset. Chelsea menjuarai EPL 2016/2017 dengan total 93 poin. Dari 38 laga, Chelsea mencatatkan 30 menang, 3 imbang, dan 5 kalah. Chelsea juara dengan keunggulan sembilan poin dari Tottenham di peringkat kedua.
4. Arne Slot membawa Liverpool memimpin klasemen EPL saat Natal pada 2024/2025
Arne Slot berhasil membawa Liverpool ke dalam daftar elite ini. Sebagai manajer debutan di EPL 2024/2025, sosok asal Belanda ini gemilang. Ia membawa Liverpool memimpin klasemen ketika Natal dengan perolehan 39 poin dari 16 laga yang sudah dijalani.
Kini, tugasnya bakal berat untuk mempertahankan konsistensi Liverpool. Secara statistik, Liverpool memang menjadi tim yang paling sering memimpin klasemen saat Natal sebanyak 21 kali. Namun, Liverpool hanya bisa memenangi EPL di akhir musim sebelas kali.
Pada era Juergen Klopp (2015–2024), Liverpool memimpin klasemen ketika Natal sebanyak tiga kali. Namun, pria berpaspor Jerman itu hanya mampu membawa Liverpool juara sekali, yakni pada 2019/2020. Kini, tantangan berat bakal diemban oleh Slot pada 2024/2025.
Jika menilik performa Liverpool, potensi mempertahankan singgasana hingga akhir musim sangat terbuka. Sebab, tim-tim pesaing belum sekonsisten Liverpool. Arsenal dan Manchester City yang biasanya bersaing juara juga tak sebaik musim-musim sebelumnya. Dengan hal tersebut, akankah Arne Slot menjuarai EPL pada musim debutnya bersama Liverpool?