4 Pasangan Ayah dan Anak yang Pernah Menjuarai Serie A

Paolo Maldini merupakan legenda AC Milan yang bermain periode 1984--2009. Selama periode tersebut, pemain yang berposisi sebagai bek kiri tersebut mampu memberikan berbagai trofi bergengsi ke lemari AC Milan, termasuk tujuh scudetto. Paolo juga merupakan kapten yang begitu dihormati para rekannya.

Bakat sepak bola yang dimiliki Paolo Maldini ternyata menurun dari sang ayah, Cesare Maldini. Sama seperti Paolo, Cesare juga pernah membela AC Milan periode 1954--1966. Bahkan, Cesare pernah membawa Rossoneri merengkuh empat scudetto. Ia merupakan kapten ketika AC Milan meraih trofi Piala Champions pertama pada 1962/1963.

Valentino Mazzola merupakan kapten dari generasi emas Torino yang pernah dijuluki Il Grande Torino. Torino mendapat julukan tersebut karena berhasil mendominasi Serie A pada dekade 40-an dengan meraih lima scudetto secara beruntun. Namun, kisah mereka berakhir tragis setelah mengalami kecelakaan pesawat pada 1949 yang dikenal sebagai Superga Air Disaster. Kecelakaan tersebut menewaskan semua punggawa Torino, termasuk Valentino.

Valentino memiliki dua anak yang meneruskan karier sebagai pesepak bola, yakni Sandro dan Ferruccio. Ketika sang ayah tewas, Sandro baru berusia 7 tahun dan Ferruccio 4 tahun. Meski ditinggal sang ayah pada usia yang masih sangat muda, keduanya tak patah semangat dalam mengejar mimpi sebagai pesepak bola.

Sandro memiliki karier yang lebih cemerlang dibanding Ferruccio. Sandro merupakan legenda Inter Milan yang pernah empat kali meraih scudetto. Sementara itu, meski tak secemerlang sang kakak, Ferruccio pernah sekali mengangkat scudetto bersama Lazio pada 1973/1974. 

Giovanni Simeone berhasil mengikuti jejak sang ayah, Diego Simeone, setelah membawa Napoli meraih scudetto pada 2022/2023. Giovanni yang ketika itu merupakan pemain pinjaman dari Hellas Verona sebenarnya tak tampil terlalu istimewa. Sebagai seorang penyerang, Giovanni hanya mampu mencatatkan 4 gol dari 24 pertandingan. Usai meraih scudetto, Napoli memberikan kontrak permanen kepada pemain asal Argentina tersebut.

Berbeda dengan Giovanni, Diego memilih posisi sebagai gelandang ketika masih aktif bermain. Ia meraih scudetto bersama Lazio pada 1999/2000. Diego yang kini merupakan pelatih Atletico Madrid tersebut membela Lazio selama 4 musim periode 1999--2003. Selain membela Lazio, Diego juga pernah berkostum Inter Milan selama bermain di Serie A.

Marcus Thuram yang menjalani musim pertama bersama Inter Milan langsung tampil moncer. Ia berhasil mencetak 13 gol dari 34 kali diturunkan oleh Simone Inzaghi. Catatan tersebut turut membantu Nerazzurri merengkuh gelar scudetto ke-20, sekaligus memberikan bintang kedua bagi Inter Milan.

Marcus mengikuti jejak sang ayah, Lilian Thuram, yang lebih dahulu merebut scudetto bersama Juventus sebanyak dua kali. Lilian membela La Vecchia Signora sejak 2001 hingga terdegradasi akibat skandal calciopoli pada 2006. Berbeda dengan Marcus, Lilian merupakan pemain yang berposisi sebagai bek kanan. 

Keempat pasangan ayah dan anak tersebut mampu menjadi juara Serie A. Bahkan, beberapa di antara mereka merupakan legenda bagi tim masing-masing.