4 Pelatih yang Pernah Menangani Barcelona dan Bayern Munich

25 Mei 2024, 07:08 WIB

Hansi Flick (fcbayern.com)

Barcelona telah resmi memecat Xavi Hernandez dari kursi kepelatihan setelah hasil buruk yang diraih pada 2023/2024. Tak butuh waktu lama, Blaugrana langsung menunjuk Hansi Flick sebagai pelatih baru. Pelatih asal Jerman tersebut sebelumnya tak memiliki tim setelah dipecat dari Timnas Jerman.

Secara kualitas dan pengalaman, tak perlu meragukan sosok Flick. Pelatih berusia 59 tahun tersebut pernah membawa Bayern Munich menjadi tim yang paling ditakuti di Eropa periode 2019--2021. Ketika itu, Die Roten berhasil dibawa Flick meraih sextuple winner.

Menariknya, Flick bukanlah pelatih pertama yang akan menangani Barcelona dan Bayern Munich. Sebelumnya, telah ada tiga nama yang lebih dulu melatih dua raksasa Eropa tersebut. Berikut empat pelatih yang pernah menangani Barcelona dan Bayern Munich.

1. Udo Lattek menjadi pelatih pertama yang menangani Bayern Munich dan Barcelona

Udo Lattek (fcbayern.com)

Udo Lattek masih berusia 35 tahun ketika menjadi pelatih Bayern Munich pada 1970. Bahkan, Die Roten merupakan tim pertama yang ia tangani sebagai pelatih. Meski masih cukup muda dan tak banyak memiliki pengalaman, prestasi Lattek bersama Bayern Munich terbilang impresif.

Lattek membawa Die Roten 3 kali menjuarai Bundesliga dan 1 DFB Pokal. Lattek merupakan pelatih pertama yang mempersembahkan gelar juara Piala Champions bagi Bayern Munich. Setelah serangakian kesuksesan tersebut, ia mengakhiri kerja sama dengan Bayern Munich pada 1975.

Setelah meninggalkan Bayern Munich, Lattek sempat menangani Borussia Moenchengladbach dan Borussia Dortmund. Pada 1981, Lattek untuk pertama kalinya memutuskan keluar dari Jerman setelah menerima pinangan Barcelona. Selama dua musim menukangi Blaugrana, Lattek mampu memberikan satu gelar juara Piala Winner.

Pada 1983, Lattek kembali ke pangkuang tim lamanya, Bayern Munich. Pada periode keduanya, Lattek masih mampu menunjukkan kapasitasnya sebagai pelatih hebat dengan memberikan 3 gelar juara Bundesliga dan 2 DFB Pokal. Pada 1987, Lattek meninggalkan Bayern Munich untuk kali kedua dan tak pernah kembali lagi.

2. Louis van Gaal mengorbitkan banyak pemain muda berbakat bagi kedua tim

Louis van Gaal (fcbarcelona.com)

Louis van Gaal dikenal sebagai pelatih yang mampu mengorbitkan pemain muda berbakat. Hal itu sudah terlihat ketika pelatih asal Belanda tersebut membawa Ajax Amsterdam menjuarai Liga Champions 1994/1995. Ketika itu, Ajax diisi banyak pemain muda yang kemudian menjelma bintang besar, seperti Clarence Seedorf, Edgar Davids, hingga Patrick Kluivert.

Hal yang sama juga dilakukan Van Gaal ketika membesut Barcelona dan Bayern Munich. Carlos Puyol, Victor Valdes, dan Andres Iniesta menjadi didikan La Masia yang diberikan debut ke tim senior Barcelona oleh Van Gaal. Sementara itu, ketika menangani Bayern Munich, Van Gaal mengorbitkan Thomas Mueller dan David Alaba.

Van Gaal menangani Barcelona dalam dua periode berbeda, yakni 1997--2000 dan 2002--2003. Pada periode pertama, Van Gaal terbilang sukses dengan menyabet 2 trofi LaLiga dan 1 Copa del Rey. Sayang, kesuksesan tersebut tak bisa kembali terulang pada periode kedua saat Van Gaal gagal mempersembahkan satu trofi pun bagi Barcelona.

Pada 2009, Van Gaal memutuskan untuk menerima pinangan Bayern Munich setelah membawa AZ Alkmaar menjuarai Eredivisie Belanda. Pada musim pertamanya, Van Gaal langsung membawa Die Roten meraih trofi Bundesliga dan DFB Pokal. Sayang, ia gagal mempersembahkan treble winner setelah takluk dari Inter Milan pada final Liga Champions. Kebersamaan Van Gaal bersama Bayern Munich berakhir pada 2011.

3. Pep Guardiola bergelimang kesuksesan bersama Bayern Munich dan Barcelona

Pep Guardiola (bundesliga.com)

Sama seperti Udo Lattek, Pep Guardiola masih sangat muda tak memiliki banyak pengalaman ketika pertama kali ditunjuk sebagai pelatih Barcelona pada 2008. Meski begitu, Guardiola membuktikan bahwa dirinya merupakan pelatih hebat dengan menghadirkan treble winner pada musim pertamanya. Selama menukangi Barcelona hingga 2012, Guardiola berhasil mempersembahkan 3 trofi LaLiga, 2 Copa del Rey, dan 2 Liga Champions.

Usai meninggalkan Barcelona, Guardiola sempat hiatus sebelum akhirnya menerima pinangan Bayern Munich pada 2013. Bertahan selama 3 musim, Guardiola berhasil membawa Die Roten meraih 3 gelar juara Bundesliga dan 2 DFB Pokal. Sayang, Guardiola gagal mempersembahkan trofi Liga Champions bagi tim yang bermarkas di Allianz Arena tersebut. Kebersamaan Guardiola dan Bayern Munich berakhir pada 2016 ketika sang pelatih memutuskan untuk menerima tawaran Manchester City.

4. Hansi Flick didapuk sebagai pelatih baru Barcelona

Hansi Flick (bundesliga.com)

Hansi Flick menjadi pilhan Barcelona untuk menggantikan Xavi Hernandez di kursi kepelatihan. Pelatih asal Jerman tersebut didapuk untuk mengembalikkan performa Barcelona yang tak meraih satu pun trofi pada 2023/2024. Flick akan menjadi pelatih Jerman ketiga yang menukangi Barcelona setelah Hennes Weisweiler dan Udo Lattek.

Ketika masih aktif sebagai pemain, Hansi Flick pernah dilatih oleh Udo Lattek di Bayern Munich. Ia kemudian mengikuti jejak Lattek sebagai pelatih Bayern Munich pada 2019 menggantikan Niko Kovac. Pada musim pertamanya, Flick langsung mempersembahkan sextuple winner bagi Bayern Munich. Sayang, kebersamaan keduanya tak berlangsung lama karena Flick ditunjuk sebagai pelatih Timnas Jerman pada 2021.

Udo Lattek, Louis van Gaal, dan Pep Guardiola terbukti memberikan banyak trofi bagi Barcelona dan Bayern Munich. Lantas, mampukah Flick memberikan kesuksesan bagi Barcelona seperti apa yang diraih bersama Bayern Munich? Kita lihat saja.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.