4 Pemain Inter Milan yang Memutuskan Hengkang ke Klub Asia

Marcelo Brozovic sudah menjadi buah bibir saat berseragam Dinamo Zagreb. Kualitasnya yang menjanjikan membuat Inter Milan merekrutnya pada Januari 2015. Sempat dipinjam selama 1,5 musim, Brozovic akhirnya dipermanenkan Nerazzurri seharga 5 juta euro atau Rp83 miliar.

Karier Brozovic makin melejit bersama Inter Milan. Peran pemain asal Kroasia tersebut hampir tidak tergantikan di lini tengah. Ia tercatat berhasil membukukan 330 laga dan mencetak 31 gol serta 43 assist di semua kompetisi.

Setelah 8,5 tahun mengabdi, Brozovic memutuskan meninggalkan Giuseppe Meazza. Ia memilih merantau ke Asia dengan bergabung bersama tim Arab Saudi, Al-Nassr. Klub asal Riyadh tersebut menggaet Brozovic seharga 18 juta euro atau setara Rp299 miliar. Brozovic diikat kontrak Al-Nassr hingga 2026.

Joao Miranda mulai dikenal banyak orang saat membela Atletico Madrid. Bek asal Brasil ini tampil sangat tangguh di jantung pertahanan Los Rojiblancos. Penampilannya yang solid sukses mengantarkan tim memenangi sejumlah gelar bergengsi, salah satunya adalah Piala Super Eropa pada 2012/2013.

Miranda harus rela kehilangan posisinya sebagai bek reguler pada 2015/2016. Ia kalah bersaing dari Diego Godin, Stefan Savic, dan Jose Gimenez. Alhasil, Miranda dilepas ke Inter Milan pada musim panas 2015. Miranda membela Nerazzurri selama 4 musim. Ia turut mencatatkan 121 penampilan di berbagai ajang.

Setelah kontraknya berakhir, Miranda memilih melanjutkan kariernya ke Asia. Ia pindah ke klub Liga Tiongkok, Jiangsu Suning. Proses kepindahan Miranda ke Tiongkok tidak menemui hambatan lantaran Inter dan Jiangsu Suning saat itu sama-sama dimiliki oleh Suning Group.

Eder Martins mencuat sebagai salah satu striker yang tajam bersama Sampdoria. Penampilannya yang moncer tersebut ternyata membuat Inter Milan jatuh hati. Nerazzurri resmi mendatangkan Eder menjelang akhir bursa transfer musim dingin 2016.

Pemain berpaspor Italia ini membela Inter Milan hingga Juli 2018. Selama periodenya tersebut, Eder tampil jauh dari ekspektasi. Ia hanya mengoleksi 14 gol dan 8 assist dari 86 pertandingan di semua kompetisi.

Karena performanya makin menurun, Eder memilih meninggalkan Giuseppe Meazza. Ia kemudian bergabung dengan Jiangsu Suning. Eder kembali menemukan kepercayaan dirinya di Negeri Tirai Bambu. Dari 62 penampilan, ia berhasil membukukan 32 gol dan 18 assist.

Inter Milan menjadi satu-satunya klub elite Eropa yang pernah diperkuat Fredy Guarin. Gelandang asal Kolombia ini berseragam Nerazzurri dari 2012–2016. Ia memiliki catatan yang cukup baik selama berkarier di kompetisi Italia. Guarin menciptakan 141 laga dan menorehkan 22 gol serta 38 assist.

Pada Januari 2016, Guarin dilepas Inter Milan ke klub Tiongkok, Shanghai Shenhua. Biaya sebesar 13 juta euro atau Rp216 miliar dikeluarkan Shanghai Shenhua kala itu. Performa Guarin di Tiongkok pun tidak kalah memukau. Ia bahkan turut berkontribusi dalam mengantarkan tim meraih dua gelar juara.

Kepindahan pemain Inter Milan ke kompetisi Asia bukan tidak mungkin akan berlanjut dalam waktu dekat. Apalagi, klub-klub Arab Saudi sedang gencar-gencarnya mendatangkan pemain top dari Eropa.