4 Pemain Muda yang Diprediksi Bersinar di Copa Amerika 2019

Pemuda berusia 21 tahun ini baru saja pindah ke Real Madrid dengan banderol 50 juta euro. Sebelum menyeberang ke Madrid, Eder adalah bintang utama FC Porto di pos pertahanan.

Eder Militao adalah bek tengah atletis yang fleksibel. Perpaduan antara kecepatan dengan kekuatannya membuatnya juga mampu maju-mundur di sepanjang laga. Daya serang militao juga banyak membantu agresivitas tim melalui lini pertahanan.

Zidane telah melakukan transfer pintar mengamankan pemain muda berbakat ini sebelum Copa Amerika 2019 dimulai. Biasanya bintang berbakat seperti Eder harganya akan meroket jika mampu tampil bagus di seluruh laga.

Yangel Herrera sejatinya merupakan alumni dari kejuaraan amerika. Saat ia tampil memukau bersama tim muda Venezuela, Manchester City datang merekrutnya dari Caracas. Karena masalah izin kerja, Yangel menghabiskan waktunya sebagai pemain pinjaman bagi New York FC dan Huesca.

Tampil di Copa Amerika menjadi misi terselubung bagi Yangel. Jika mampu tampil apik membawa Venezuela melangkah lebih jauh, besar peluangnya untuk dilirik Josep Guardiola untuk membuat dirinya menjadi suksesor sepadan bagi Fernandinho.

Herrera adalah perpaduan antara kekuatan dan kemampuan teknis yang sempurna. Selama 5 tahun mengembara ia sudah menempah dirinya menjadi pesepakbola professional. Kreativitasnya di lini tengah akan mampu menambah daya gedor Venezuela.

Seandainya benar-benar tampil maksimal, tak menutup kemungkinan ia akan serius dijadikan suksesor jangka panjang bagi Fernandinho.

Berjuluk Messi-nya Jepang membuat ekspektasi pada Kubo membumbung tinggi. Sebagai pemain termuda sepanjang sejarah Copa America, ia diharapkan mampu melampaui ekspektasi semua orang.

Mantan pemain akademi La Masia ini merupakan bagian integral timnya di Jepang, Tokyo FC. Bahkan ia melakukan debut pada usia yang sangat muda 15 tahun 5 bulan dan mencetak gol debut yang membubuhkan namanya dalam daftar rekor pencetak gol termuda Liga Jepang.

Jika di turnamen bergengsi Amerika ini Kubo berhasil tampil impresif dan memikat, bukan tidak mungkin bakatnya akan kembali diminati oleh Barcelona.

Federico Valverde adalah sensasi yang diciptakan oleh mantan pelatih Madrid, Santiago Solari. Bersama Solari dan Zidane, Fede telah tampil dalam 15 pertandingan di La Liga yang empat diantaranya dimulai dari menit pertama.

Fede bisa menjalani banyak laga itu tak bisa dilepaskan oleh banyaknya gelandang andalan Madrid yang menderita cedera. Ia bahkan mampu mengalahkan seniornya di Madrid yang sejak dulu tak pernah dapat tempat di XI Santiago Benabeu, Isco Alarcon.

Fede merupakan pemain bertipe gelandang box to box yang memiliki visi permainan yang luar biasa. Kecepatan dan kemampuan mendribelnya mampu menciptakan ilusi seolah-olah bola itu melayang. Selain itu ia juga sangat presisi dalam melakukan tackling sejak di lini pertahanan lawan.

Copa America 2019 hanyalah awal dari pertunjukkan sebenarnya Federico Valverde di masa depan.