4 Pemain yang Bersinar di Musim Ini Usai Dibuang Barcelona

Nama Andre Gomes mulai menarik perhatian saat membela Benfica pada musim 2013/2014. Saat itu ia berhasil persembahkan gelar ganda domestik. Musim selanjutnya pun membuat Valencia memboyong pemain asal Portugal tersebut. Sinarnya pun makin berkembang di La Liga dengan catatkan 8 gol dan 8 assist dari 78 laga di Mestalla.

Puncaknya, ia berhasil membawa timnas Portugal bersama Cristiano Ronaldo menjuarai Euro 2016. Barcelona pun kemudian tertarik dan memboyongnya dengan mahar 33,3 juta paun dari Valencia. Sayang, performanya di Barcelona justru sangat merosot dan menuai kritik fans.

Andre Gomes dikabarkan sulit beradaptasi dengan Barca yang memiliki tuntutan tinggi. Ia pun kerap duduk di bangku cadangan. Musim lalu, ia akhirnya dipinjamkan ke Everton demi waktu bermain yang cukup. Uniknya, ia pun kembali menemukan permainannya di Goodison Park. Musim ini ia pun kerap menjadi pemain kunci Everton dalam 28 laga. Kini ia pun dikabarkan akan dipermanenkan Everton di akhir musim ini.

Bersama Andre Gomes dan Yerry Mina, Lucas Digne merupakan pemain yang didatangkan Everton dari Barcelona di awal musim ini. Digne sejatinya merupakan salah satu pemain yang cukup bertalenta. Saat tampil apik bersama Lille, Digne langsung diboyong PSG pada tahun 2015. Sayang, ia kesulitan bersaing para pemain bintang di klub asal Paris itu. Digne pun kemudian dipinjamkan ke AS Roma.

Kembali dari masa peminjaman, Digne tetap kesulitan masuk tim inti PSG. Namun hal mengejutkan terjadi saat Barcelona justru memboyongnya ke Camp Nou sebagai pelapis Jordi Alba. Sialnya, ia kembali kesulitan masuk tim utama di Barcelona. Dua musim di Barca, ia hanya bermain dalam 46 laga dan lebih banyak diplot sebagai pemain cadangan.

Musim ini ia pun dilego ke Everton dengan harga 18 juta paun. Hebatnya, di klub ini Digne akhirnya kembali menemukan kehebatannnya. Hingga pekan ke-34 Liga Inggris, Digne telah bermain dalam 31 laga dengan catatan 3 gol dan 4 assist. Sebagai seorang bek sayap, catatan tersebut merupakan hal yang impresif.

Gerard Deulofeu merupakan salah satu lulusan akademi La Massia terbaik. Ia bahkan sempat dijuluki sebagai The New Messi karena skill dan kecepatan yang dimilikinya. Sayang, ia hadir di saat Barcelona diisi oleh deretan striker hebat dunia seperti Messi, Neymar dan Luis Suarez. Tak ayal ia pun lebih sering masuk dalam daftar pemain yang dipinjamkan.

Everton, Sevilla dan AC Milan menjadi klub-klub yang pernah ia bela dalam masa peminjaman itu. Moncer bersama Milan, ia sempat akan dipermanenkan Rossoneri. Namun Barca tetap ingin pertahankan asetnya itu. Alih-alih masuk tim utama, ia justru tersingkir lagi dari Barca yang mendatangkan Ousmane Dembele dan Philippe Coutinho. Ia pun kembali dipinjamkan, kali ini menuju Watford.

Musim ini ia pun membuktikan kualitas dirinya sebagai winger. Deulofeu sukses membawa Watford membawa ke babak final FA Cup untuk hadapi Man City. Ia sendiri catatkan 10 gol dan 6 assist dari 34 laga di semua ajang.

Pada tahun 2016 Barcelona mendatangkan Paco Alcader dengan harga 30 juta euro dengan kontrak lima tahun dari Valencia. Enam musim bersama Valencia, ia membuktikan jika dirinya merupakan salah satu striker muda paling tajam dengan mencetak 42 gol dan dan 17 assist.  Ia pun tetap buktikan diri di Barcelona, meski kerap menjadi cadangan. Paco sukses cetak 15 gol dari 50 laga.

Awal musim ini sendiri, ia dipinjamkan ke Dortmund. Luar biasanya, ia mampu torehkan sebuah rekor yang impresif. Meski sering turun dari bangku cadangan, ia sukses cetak 10 gol dari 10 shoot on goal yang dia lesatkan. Tak hanya itu, ia pun berhasil membawa Dortmund bersaing ketat dengan Muenchen untuk meraih trofi Bundesliga musim ini.

Dortmund kini tertinggal satu angka dengan lima laga tersisa. Paco sendiri kini catatkan 17 gol dari 27 laga di semua ajang. Berkat performa apiknya, Dormtund pun akhirnya mempermanenkan sang pemain Januari kemarin dengan harga 20 juta paun untuk kontrak tiga tahun. 

Itulah 4 pemain yang memiliki nasib unik bersama Barcelona. Setelah dibuang El Barca, mereka justru menemukan permainan terbaiknya.