4 Perubahan yang Dibawa Ralf Rangnick ke Manchester United

Rangnick kembali membuat MU sebagai tim yang dominan. Dengan skema cairnya, Rangnick membuat Setan Merah mampu menguasai bola lagi. Fenomena ini sudah lama tak terlihat di MU.

Bermain dengan formasi 4-2-3-1 yang bertransformasi menjadi 4-2-2-2 saat menyerang, Cristiano Ronaldo dkk berhasil memegang kendali permainan dengan 61 persen penguasaan bola. MU juga bermain dengan intensitas tinggi sambil terus berupaya memegang bola setinggi mungkin di daerah Palace. Pemandangan yang jarang dilihat saat masih diasuh oleh Solskjaer.

Fred begitu sering menghadapi kritik atas inkonsistensi yang ditunjukkannya di lini tengah saat berduet dengan Scott McTominay. Namun, sepeninggalan Solskjaer, Fred seperti terlahir kembali dan menunjukkan kemampuan yang sebenarnya. Fred sukses mencetak gol kemenangan bagi MU dan kini telah mencetak dua gol sepanjang musim ini. Torehan itu sama dengan yang diraihnya dalam 76 pertandingan selama tiga musim pertamanya di MU.

Saat menghadapi Palace, Fred menjadi sosok vital di lini tengah. Tak hanya menyaring serangan Palace, Fred juga kerap menjadi inisiator yang mengalirkan bola ke lini depan. Tercatat, 23 operan di sepertiga akhir lapangan dikreasikan oleh Fred. Fred juga jago dalam menekan lawan yang menguasai bola. Suatu hal yang sangat cocok dengan gaya main Rangnick. Mengutip Squawka, Fred memenangkan 10 duel, tujuh kali upaya tekel, dan tujuh kali sukses merebut bola.

Rangnick memiliki gaya main yang menempatkan kedua bek sayap kiri dan kanannya naik membantu serangan. Pada pertandingan kontra Palace, dia menempatkan Alex Telles dan Diogo Dalot seakan-akan menjadi winger ketimbang bek sayap.

Hal ini menguntungkan MU yang mendominasi laga karena kedua pemain sukses menciptakan situasi ofensif yang lebih berbahaya. Telles dan Dalot membuat pergerakan Sancho serta Rashford yang bisa lebih leluasa menekan pertahanan Palace. 

Rangnick datang dengan klaim sebagai 'The Godfather of Gegenpressing' yang gemar meminta para pemainnya untuk menekan lawan secara konsisten. Meski baru beberapa hari melatih, Rangnick telah mengubah MU lebih aktif.

Rangnick berhasil memaksa Palace tertahan di areanya sendiri dan hanya memanfaatkan situasi serangan balik. MU terlihat bergairah untuk mengambil bola kembali dari penguasaan Wilfried Zaha dkk Dalam lima menit pertandingan saja, MU berhasil mendapatkan dua sepakan pojok.