5 Alasan Declan Rice Bakal Jadi Gelandang Ideal Manchester United

Di bawah asuhan Ole Gunnar Solksjaer, musim lalu MU menjadi klub keempat dengan rata-rata usia pemain termuda di Premier League. Marcus Rashford, Mason Greenwood, Aaron Wan-Bissaka, hingga Amad Dialo menjadi salah satu pemain yang diandalkan sang pelatih. Musim ini, kedatangan Jadon Sancho semakin memperkuat aroma pemain muda bertalenta besar di skuad Setan Merah.

Hadirnya Declan Rice menjadi sosok idela untuk pembangunan jangka panjang klub. Pemain berusia 22 tahun itu telah bermain di Premier League selama lebih dari empat musim. Ia adalah salah satu gelandang bertahan yang paling teruji saat ini. Rice sudah mengoleksi 129 laga untuk The Hammers di semua ajang.

Kualitas Declan Rice di Premier League sudah tak diragukan lag. Berkat performa impresifnya, ia menjadi bagian tim utama Timnas Inggris di Euro 2020. Pada usia 22, Rice juga telah menjadi bagian penting dari kesuksesan klubnya. Ia adalah kapten West Ham musim lalu. Rice berhasil membawa klub finis di peringkat enam serta lolos ke Liga Europa musim ini.

Rice juga merupakan sosok kunci dalam perjalanan Inggris ke final Euro 2020. Gelandang bertahan itu tampil dalam tujuh pertandingan. Ia menunjukkan kualitasnya dalam laga penuh tekanan. Kualitas dan gaya kepemimpinnya itu akan membawa perubahan penting di dalam tubuh Manchester United.

Peran seorang gelandang bertahan yang cerdik sangat dibutuhkan dalam formasi ideal 4-3-3 yang dipakai Ole Gunnar Solskjaer. Kekuatan fisik Rice memungkinkannya untuk menjadi sosok yang solid, baik dalam duel di lapangan maupun di udara. Musim lalu saja Rice mampu melakukan 145 intersep dan tekel kumulatif.

Catatan di atas lebih tinggi dari trio Setan Merah Fred, Scott McTominay, dan Nemanja Matic. Declan Rice juga penuh energi. Musim lalu, ia berlari dengan jarak terjauh keempat di Premier League dibanding pemain lain. Rice tidak hanya memiliki kemampuan bertahan yang baik, tetapi juga mampu berperan sebagai gelandang box-to-box yang bisa membantu membangun serangan.

Selain solid dalam bertahan, kemampuan penting yang terus berkembang dari diri Declan Rice adalah perkembangannya dalam mendorong bola ke depan. Sebagai gelandang bertahan, kemampuan bertahan adalah kriteria penting. Namun, pada era sepak bola modern, kemampuan menyuplai bola ke lini serang pun menjadi kemampuan yang harus dimiliki seorang gelandang bertahan.

Selama beberapa musim terakhir, Rice telah mengembangkan kemampuan ini. Ia memiliki nilai progressive carry tertinggi sejauh 4320 m. Nilainya 1000 m lebih besar dari Fred yang berada di posisi kedua.

Terlepas dari kualitasnya, kehadiran Declan Rice di MU bakal memberikan kesempatan Bruno Fernandes dan Paul Pogba untuk berdampingan di lini tengah. Sebelumnya, trio lini tengah MU dihuni duet Matic-Pogba-Bruno Fernandes. Mereka menghasilkan lini tengah yang solid beberapa musim terakhir.

Sayangnya, Nemanja Matic sudah dimakan usia dan tidak lagi memiliki kekuatan untuk tampil konsisten. Sementara itu, baik Fred maupun McTominay belum cukup matang memainkan peran itu. Declan Rice dinilai sebagai penerus Nemanja Matic karena kesamaan gaya bermain. Ditambah usianya yang masih muda, Rice bisa lebih energik dan memberikan kekuatan baru. Trio Rice-Pogba-Bruno pun diyakini bisa menjadi kunci sukses MU pada masa mendatang.

Sejak musim lalu, Declan Rice menjadi incaran klub-klub besar Inggris, termasuk Manchester United. Gelandang 22 tahun itu adalah salah satu yang terbaik dalam beberapa musim terakhir. Ia telah berkembang pesat. Namun, MU harus bersaing dengan Chelsea yang juga menginginkan jasanya. Bisakah MU mendapatkannya pada bursa transfer mendatang?