5 Alasan Inter Milan Bisa Kalahkan Real Madrid di Liga Champions

Bertamu ke Giuseppe Meazza, Real Madrid datang dengan skuad yang pincang. Mereka kehilangan lima bintangnya karena cedera, yaitu Gareth Bale, Toni Kroos, Dani Ceballos, Marcelo, dan Ferland Mendy.

Di sisi lain, Inter Milan tak memiliki masalah yang serius dalam skuad mereka. Inter Milan datang dengan kekuatan penuh. Ini jadi sebuah keuntungan bagi Nerrazurri karena mereka berpotensi menguasai lini tengah yang diisi oleh Nicolo Barella, Brozovic, Hakan Calhamoglu, dan Ivan Perisic.

Musim ini Real Madrid kehilangan dua pilar lini pertahanan mereka, Raphael Varane dan Sergio Ramos. Sebagai gantinya, Real Madrid mendatangkan David Alaba dari Bayern Munchen. Namun, itu belum cukup untuk menambal pertahanan yang ditinggalkan. Apalagi, El Real pun akan kehilangan Marcelo yang cedera.

Meski tampil belum terkalahkan di empat laga awal LaLiga musim ini, Real Madrid memiliki pertahanan yang rapuh. Mereka sudah kebobolan 6 gol dari 4 laga, jumlah terbanyak dari 10 tim teratas. Di sisi lain, Inter Milan adalah tim Italia dengan produktifitas gol tertinggi dengan 9 gol dari 3 laga.

Musim ini penonton akhirnya kembali diizinkan untuk kembali ke tribun untuk menyaksikan langsung tim tercinta. Bermain sebagai tuan rumah di hadapan tifosinya sendiri akan menjadi suntikan moral bagi Inter Milan. Inter sendiri baru tampil sekali di kandang musim ini dan tampil luar biasa saat membungkam Genoa 4-0.

Tak hanya itu, mentalitas Inter Milan pun cukup positif meski ditinggal bintangnya di musim ini. Inter Milan belum terkalahkan dari 3 laga Serie A dengan raihan 2 kemenangan dan sekali imbang.

Manajer Real Madrid Carlo Ancelotti memiliki tempat khusus di hati setiap Madridista karena dialah yang persembahkan gelar "La Decima". Kini di periode kedua kepelatihannya, Madridista mengharapkan dia bisa berbuat banyak dan mempersembahkan kembali trofi bergengsi.

Ancelotti adalah manajer yang luar biasa membuat timnya memainkan sepak bola yang menarik. Namun, dia juga dikenal sebagai pelatih yang tak fleksibel dalam hal rencana permainannya. Dia selalu tetap dengan rencana awalnya, tanpa rencana cadangan, terlepas dari seberapa buruk performa tim di lapangan.

Inter Milan memang kehilangan mesin gol mereka, Romelu Lukaku. Namun, kehadiran Edin Dzeko dan Angel Correa sedikitnya sudah menutup lubang besar di lini serang mereka. Keduanya bahkan langsung mencetak gol di laga debut mereka. Dzeko memang sudah dimakan usia, 35 tahun, namun pengalamannya di laga besar seperti ini bisa jadi pembeda.

Saat masih berkostum AS Roma, striker asal Bosnia ini selalu tampil impresif kala menghadapi tim unnggulan. Belum lagi performa Lautro Martinez yang sedang on fire. Dia sudah mencetak 2 gol dari 2 laga. Duet keduanya bakal merepotkan pertahanan Real Madrid. Jika strategi ini tak berhasil, Simone Inzaghi masih memiliki supersub pada diri Angel Correa yang sudah mencetak 2 gol.

Laga dua tim besar ini menjanjikan sebuah laga yang seru dan ketat. Keduanya sendiri sudah saling berhadapan 11 kali dengan jumlah masing-masing meraih 5 kemenangan dan hanya  sekali imbang. Tak hanya itu keduanya pun mencetak jumlah gol yang sama, 13 gol. Kamu pilih tim mana?