5 Alasan Mengapa Kepindahan Ronaldo ke Juventus Sebuah Kegagalan

Kemampuan mencetak gol Cristiano Ronaldo sangat fenomenal. Salah satu penyerang paling berbakat dalam sejarah, Ronaldo adalah satu-satunya pemain dalam sejarah Juventus yang mencetak gol dalam sepuluh pertandingan berturut-turut.

Meskipun demikian, Ronaldo sepertinya memperlambat tempo permainan alami Juventus. Si Nyonya Tua dikenal dengan sepak bola yang cepat dalam menyerang. Tetapi sekarang, tampaknya Ronaldo telah menjadi tumpuan utama mereka untuk mencetak gol.

Akibatnya, bola sering ditujukan ke Ronaldo meski pemain lain berada dalam posisi mencetak gol yang lebih baik. Ronaldo rata-rata melakukan 5,1 tembakan per pertandingan di Serie A sementara hanya mencetak 0,93, yang berarti rasio konversi sedikit 18 persen.

Juventus telah memenangkan Serie A selama sembilan musim berturut-turut. Meskipun Cristiano Ronaldo adalah bagian dari dua trofi terakhir Bianconeri, ia gagal membantu tim mempertahankan gelar Serie A musim lalu.

Andrea Pirlo ditunjuk sebagai manajer Juventus pada Juli 2020. Kepercayaan yang terlalu tinggi ke Ronaldo menjadi bumerang untuk Pirlo. Buktinya, Ronaldo bisa menjadi top skor Serie A untuk pertama kalinya tapi gagal membantu timnya meraih gelar Serie A.

Ronaldo didatangkan untuk membantu Juventus bersaing di Eropa, karena hampir pasti tidak akan goyah di kompetisi domestik. Namun, musim lalu, mereka tidak hanya gagal bersaing di Eropa, tetapi juga gagal menjuarai Serie A untuk pertama kalinya dalam sepuluh tahun.

Cristiano Ronaldo adalah salah satu pemain dengan bayaran tertinggi di dunia. Ronaldo, pemain dengan bayaran tertinggi di Serie A, memiliki upah yang merupakan bagian terbesar dari total tagihan upah Juventus. Telah dilaporkan bahwa Ronaldo seorang diri, bertanggung jawab atas sekitar 11 persen dari tagihan gaji Juventus.

Meskipun dapat dikatakan bahwa Ronaldo juga memberi keuntungan, faktanya tetap bahwa Juventus memiliki beberapa area lain yang menjadi perhatian. Lini tengah mereka kekurangan pemain top, dan bek sayap mereka juga tidak berjalan baik.

Juventus dikabarkan sempat mencoba melepas Ronaldo tahun lalu untuk meringankan tagihan upah mereka. Meskipun akhirnya mereka memutuskan untuk tidak melakukannya.

Cristiano Ronaldo tetap menjadi salah satu pemain terbaik dunia, dengan koleksi lima penghargaan Ballon d'Or. Ronaldo dinobatkan sebagai pemain terbaik dunia pada tahun 2008 bersama Manchester United. Dia kemudian mengulangi prestasi itu sebanyak empat kali bersama Real Madrid.

Setelah memenangkan penghargaan terakhirnya pada tahun 2017, Ronaldo diharapkan bisa bersaing untuk penghargaan itu setelah tiba di Juventus. Namun, sejauh ini dia gagal melakukannya. Setelah kemenangan Ballon d'Or terakhirnya tiga tahun lalu, Ronaldo finis kedua dan ketiga dalam perebutan Ballon d'Or. 

Bukan rahasia lagi bahwa Ronaldo adalah salah satu pemain terbaik yang pernah bermain di Liga Champions. Meraih lima trofi Liga Champions, Ronaldo menjadi salah satu pemain dengan trofi Liga Champions terbanyak, bersama Paolo Maldini dan Alessandro Costacurta.

Ronaldo juga memegang rekor gol terbanyak dalam sejarah Liga Champions. Jadi, sangat mengejutkan bahwa Ronaldo belum memenangkan Liga Champions selama tiga tahun terakhir. Sejak bergabung dengan Juventus, Ronaldo bahkan gagal melewati babak perempat final.

Padahal, Ronaldo didatangkan oleh Juventus untuk membantu mereka memenangkan Liga Champions. Namun setelah tiga kali gagal, masih harus dilihat apakah pemain berusia 36 tahun itu bisa menginspirasi Juventus meraih gelar musim depan.

Kegagalan demi kegagalan Juventus bukan salah Cristiano Ronaldo sepenuhnya. Tapi itu berarti, kedatangan Ronaldo ke Juventus tak memberikan dampak signifikan terkait prestasi. Padahal, biaya yang dikeluarkan Bianconeri tak sedikit untuk memboyongnya.