Jakarta, IDN Times - Meski mendeklarasikan diri sebagai negeri sepak bola, Inggris ternyata tak semenarik itu, setidaknya di mata pesepak bola ini. Meski mendaku diri sebagai penemu sepak bola hingga memiliki liga paling mewah di dunia, Premier League, ternyata tidak semua pesepak bola yang punya kesempatan membela Timnas Inggris, mau mengenakan panji Tiga Singa.
Berikut rangkuman IDN Times terkait 5 pemain bintang yang melepas peluang berseragam The Three Lions.
Siapa yang menyangka kalau bintang Timnas Belgia, Kevin De Bruyne, ternyata bisa membela Timnas Inggris?
Ya, benar, De Bruyne bisa membela Timnas Inggris karena garis keturunan dari sang ibu. Meski berpeluang membela panji The Three Lions, De Bruyne lebih memilih Belgia sebagai negara yang ia bela karena itu merupakan negara di mana ia dilahirkan.
Kini menjadi andalan Manchester City dan mematenkan diri sebagai salah satu gelandang terbaik dunia, tentu sayang sekali Inggris tak bisa mendapatkan jasa pemain berusia 29 tahun ini, bukan?
Bintang Real Madrid, Gareth Bale, adalah salah satu pemain yang memang punya kesempatan membela Timnas Inggris. Lewat garis keturunan sang nenek, pemain asli didikan akademi Southampton ini punya kesempatan untuk berseragam putih khas Timnas Inggris.
Namun, menurut pengakuan sang bintang sendiri, Inggris tak pernah menawarinya berseragam The Three Lions. Ia pun kini berseragam Wales dan menjadi top skor sepanjang masa negara itu mengalahkan Ian Rush. Bale juga salah satu aktor utama yang membawa Wales mengukir sejarah kala lolos ke Piala Eropa 2016 di Prancis.
Satu nama ikonik yang melepas kesempatan membela Timnas Inggris adalah gelandang Italia, Simone Perotta. Perotta lahir di Ashton-under-Lyne, kota perdagangan yang berada di wilayah Manchester, Inggris. Lahir dan tumbuh kembang di sana, Perotta pindah dari Inggris pada usia 5 tahun.
Namun, ia kemudian membela Timnas Italia dan menjadi andalan di sana. Bahkan, pada Piala Dunia 2006 ia adalah bagian dari skuat inti Timnas Italia yang sukses mengalahkan Prancis dan menjadi juara dunia.
Atas prestasi hebatnya, sebuah patung dibuat di Ashton untuk mengenang 3 putra daerah yang pernah membawa gelar juara dunia yakni Geoff Hurst dan Jimmy Armfield (Inggris) serta Perotta (Italia).
Wilfried Zaha adalah nama ikonik berikutnya. Lahir di Abidjan, kota terbesar di Pantai Gading, Zaha kecil lalu pindah ke London, Inggris, pada usia 4 tahun. 8 tahun berselang, saat berusia 12 tahun, ia bergabung bersama Crystal Palace dan memulai karier sepak bolanya di sana.
Zaha sejatinya sempat membela Timnas Inggris di bawah asuhan Roy Hodgson pada tahun 2012. Namun, debut bersama timnas senior itu terjadi pada laga uji coba.
Zaha kemudian mengajukan perpindahan ke Timnas Pantai Gading pada akhir tahun 2016 kepada FIFA dan pada 8 Januari 2017, eks pemain Manchester United ini resmi menjadi pemain Timnas Pantai Gading dan menjadi andalan negaranya sejak saat itu.
Satu nama sensasional yang melepas kesempatan membela Timnas Inggris adalah striker muda fenomenal, Erling Braut Haaland. Ia adalah anak legenda Timnas Norwegia, Alf-Inge Haaland yang kebetulan lahir di Leeds, Inggris, ketika sang ayah kala itu bermain untuk Leeds United pada 1997-2000.
Sempat punya peluang untuk membela Timnas Inggris, Haaland kemudian memilih membela negara nenek moyangnya yakni Norwegia dan kini sudah mencatatkan dirinya sebagai salah satu striker muda terbaik dunia di usia yang baru genap 20 tahun!