Tidak hanya hebat di lapangan bola, namun faktanya adalah Raheem Sterling memiliki sejumlah hal lain yang ia lakukan di luar lapangan. Namanya pun semakin melambung di musim 2018/2019 berkat performanya yang apik.
Raheem sendiri sempat mengalami krisis dalam kariernya, dan sempat menerima berbagai kritikan mulai dari permainannya, hingga kehidupan pribadinya sebelum Piala Dunia 2018. Namun dia berhasil membuat semua haters menjadi kagum buat Raheem Sterling.
Dalam surat terbukanya kepada seorang penggemar yang masih muda, Raheem Sterling memberikan dukungan kepadanya yang telah menjadi korban rasisme di sekolahnya. Seperti yang tertulis pada suratnya itu, yang diunggah oleh Fox Sports, dirinya menulis kepada Ethan Ross, untuk tetap menjadi dirinya sendiri.
Saat Moise Kean, pemain muda asal Perancis itu menerima ejekan dari fans Cagliari, Sterling menuliskan bahwa rasisme itu, bukanlah hal yang bisa diterima oleh masyarakat. Hal ini ia utarakan setelah kapten Juventus, Leonardo Bennuci mengatakan bahwa hal yang diterima oleh Moise Kean itu adalah kesalahan 50-50. Seperti yang diunggah oleh TalkSport.
Namun faktanya, Raheem Sterling sendiri juga menjadi korban rasisme selama bermain di beberapa pertandingan. Tak hanya itu, meskipun bermain di Inggris, pemain Inggris ini tetap menjadi korban ejekan rasisme, namun Raheem tidak pernah sedikit pun, membalas mereka dengan hal yang negatif.
Raheem Sterling juga sering ikut ajang promosi anti-rasisme di ajang olahraga. Hal ini juga ditunjukan dari aksi serentak pemain yang menggunakan "Kick It Out" yang menjadi program untuk memberantas rasisme pada dunia sepak bola.
Tak hanya itu beberapa waktu lalu, Raheem juga memberikan dukungan #Enough yang menjadi program milik The FA, atau Asosiasi Sepak Bola Inggris, untuk menghentikan rasisme yang terjadi di Inggris.
Seperti yang diunggah oleh Mirror pada 25 April 2019, Raheem Sterling menerima The Integrity and Impact Award pada acara BT Sport Industry Awards. Ini adalah penghargaan untuk menghormati Sterling yang secara terbuka berbicara kepada masyarakat umum mengenai hal rasisme.
Tak hanya itu, rasisme juga bisa memberikan dampak negatif kepada masa depan anak-anak muda, sehingga Sterling juga dinilai telah menggunakan platform yang ia miliki dengan baik.
Dikonfrimasi oleh pihak agensinya, Colossal Sport, bahwa Raheem juga akan menjadi salah satu pengisi acara WSJ, dalam rangka The Future of Everything Festival 21 Mei mendatang.
Acara ini akan diselenggarakan pada 21 Mei di New York City lebih tepatnya. Tentu fans yang berada di Amerika Serikat tidak sabar menunggu kedatangan pemain Manchester City, dan Inggris ini.
Raheem Sterling membuktikan bahwa kritikan yang menyakitkan akan membuatnya lebih bangkit, dan tidak hanya itu guys "kill them with kindness", meskipun banyak ejekan kita belajar dari Raheem Sterling bahwa kita bisa melawan semua itu dengan tindakan positif.
Selamat untuk Raheem Sterling atas kemenangannya dalam acara Premier League 2018/2019, namun Raheem Sterling lebih dari seorang pemenang turnamen bola.